Share

Empat belas

Abian melangkahkan kakinya dengan malas keluar rumah. Menurutnya ini sangat tidak adil, mengapa hari senin ke minggu ditempuh selama enam hari, sedangkan hari minggu ke senin hanya satu hari saja.

Meski sehari tetap saja Abian bersyukur, hari minggu bisa ia gunakan untuk bermain game sepuasnya, bersantai atau pergi keluar. Hanya hari minggu saja ia terbebas dari tugas sekolah yang menyebalkan, sangat banyak hingga terkadang lupa ia kerjakan.

Bahkan ada beberapa pelajaran yang sengaja tidak ia kerjakan karena malas, dengan dalih harus latihan renang karena perlombaan akan segera tiba.

Abian meronggoh ponselnya yang berada di saku celana. Menghubungi satu perempuan yang minta dijemput itu.

Abian: “Gua otw ya, tunggu bentar”

Laura: “Oke sip.”

Abian memanasi motornya terlebih dulu, takut-takut motornya mati di tengah jalan. Sekitar sepuluh menit, lalu motor besar itu siap mengantar Abian pada Laura. Abian mengendarai motornya dengan cepat, tidak ingin membuat Laura
kajede10

Selamat membaca, semoga suka ya. Jangan lupa berikan vote, dan saran yng membangun untuk penulis.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status