HARMONY

HARMONY

By:  kajede10  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
3 ratings
80Chapters
3.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah Laura Gistava semasa menjadi siswi di salah satu SMA Favorit. Menjadi siswa cantik, yang disukai banyak orang. Memiliki sahabat laki-laki yang selalu ada di sebelahnya. Mencintai satu orang, yang mungkin tak bisa ia gapai. Hingga sesuatu yang tak pernah ia bayangkan terjadi.

View More
HARMONY Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Andreas Aryono
bagussssssd
2022-11-11 01:40:29
0
user avatar
Sudiani Ni wayan
semangat author!!
2021-10-25 07:41:11
1
user avatar
Sudiani Ni wayan
bagus, suka banget... semoga kedepannya lebih baik lagi, semangat author!!
2021-10-24 08:33:47
1
80 Chapters
Satu
Suara deringan alarm mampu membangunkan Laura yang tertidur lelap. Ia segera bergegas mandi dan memakai seragam sekolahnya. Laura merasa sedikit lesu pagi ini, ia baru bisa tidur pukul dua pagi karena harus mengerjakan tugas akhir Masa Orientasi Sekolah. Satu minggu penuh kekesalan karena tingkah laku panitia MOS yang menyebalkan. Satu kelompok harus memiliki rasa solidaritas yang tinggi, jika salah satu anggota melakukan kesalahan semua anggota yang akan terkena hukuman. Hari ini adalah hari penutupan MOS, semua siswa kelas sepuluh baru diwajibkan untuk hadir dan mengikuti upacara bendera. Terik sinar matahari yang menyengat membuat banyak siswa kepanasan sambil menggerutu. “Panas banget ih, capek deh” suara bisik-bisik Dezora membuat Laura menganggukkan kepalanya setuju. “Sabar, bentar lagi selesai kok” jawab Laura pelan. “Apaan, nih udah hampir setengah jam pembina upacara ngasih amanat, lama banget dah” “engga cape apa ngomong terus” cerca Dezora kesal. A
Read more
Dua
Laura masih bimbang dengan pikirannya sendiri, ia ingin ikut chiliders, agar bisa dekat dengan Kak Sagara. Tapi ia yakin, pasti tidak akan diijinkan oleh kedua orang tuanya. Laura suka bernyanyi, tapi ia takut karena Darrel ketuanya. Banyak orang yang bilang bahwa Darel sangat serius menyangkut Harmony. Harmony adalah nama untuk ekstra kulikuler Musik di SMA Nirmala. Banyak anak-anak yang masuk ekskul Harmony, tapi dikeluarkan begitu saja oleh Darrel karena menurutnya orang-orang itu hanya asal-asalan memilih ekskul atau mungkin hanya untuk mencari perhatian Darel. Laura membuka ponselnya, melihat Dezora yang mengirim poster Harmony yang open recruitment.*Dezora*Dezora: “Pendaftarannya tinggal besok loh ra, awas nyesel”Pagi ini Laura dapat menghirup udara segar di halaman SMA Nirmala. Masa Orientasi Sekolah sudah usai, jadi tidak ada lagi yang namanya “siap kak” “baik kak” “terima kasih kak.” Tidak perlu takut jika berpapasan dengan kakak kelas. Laura menyeli
Read more
Tiga
TIGA Pulang sekolah ponsel Laura berdering tanda pesan masuk. Ia terkejut mendapati pesan dari nomer tidak dikenal, karena penasaran Laura membuka isi pesan tersebut.*085xxx”085xxx: “send a picture”085xxx: “Kalau masih mau ambil kesini”085xxx: “Garuda Apart, Jl. Kenanga No 9. Kamar nomer 135”Formulir untuk bergabung ekstra kulikuler music ternyata masih ada, tanpa basa-basi ia segera memesan taxi online untuk mengantarnya ke alamat tersebut. Abian tidak pulang bersama Laura karena Abian masih ada urusan lain disekolah. Saat sudah sampai di depan gedung apartemen besar itu, orang yang memiliki nomer tadi mengirim pesan lagi. *085xxx*085xxx: “Cepetan ya, tiga menit harus sudah sampai.”Membaca pesan itu Laura langsung berlari, ia tidak tahu kamar nomer 135 ada dilantai berapa. Jadi ia harus bertanya pada Resepsionis.“Hallo, selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?” ucap resepsionis itu ramah.“Kamar nomer 135 ada dilantai berap
Read more
Empat
Sebagai anak tunggal jelas saja Abian melakukan semuanya sendiri. Orang tuanya yang sibuk bekerja di luar kota, membuatnya kesepian. Ia tidak mendapat perhatian penuh, meskipun uang yang diberikan orang tuanya cukup. Abian tetap merasa ada yang kurang, karena ia perlu kasih sayang orang tuanya. Untungnya saat masuk kelas sepuluh, ia dikenalkan pada Laura oleh kedua orang tuanya. Sejak satu tahun yang lalu Abian dan Laura sudah menjadi sahabat dekat, berkat orang tuanya yang berkerabat. Mereka berdua akrab dengan sangat cepat, mungkin karena factor sama-sama anak tunggal. Tidak jarang ia merasa iri pada Laura, meskipun kedua orang tuanya juga sibuk. Tapi perhatian dan kasih sayang yang diberikan pada Laura sangatlah cukup. Abian membutuhkan suasana damai, berkumpul dengan keluarganya. Serta berbagi kisah hari-hari yang mereka lalui setiap saat. Abian kecil tumbuh menjadi pria remaja yang mandiri. Berhasil menarik perhatian lawan jenis karena wajahnya yang tampan. Abian mengambil pons
Read more
Lima
Sore ini Abian memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah Laura. Bermain PS, laki-laki yang masih mengenakan seragam putih abu itu duduk dibawah sofa. Laura hanya memonton Abian bermain sambil mengunyah keripik yang ada didalam mulutnya. Pasalnya jika ia ikut bermain Abian akan marah, karena Laura tidak jago bermain PS mereka selalu kalah setiap kali Laura mencoba bergabung. Laura memilih untuk memainkan ponselnya, melihat feed Instogram cowok yang paling ia sukai, yaitu @sagara.wjy. Tidak heran jika cowok satu ini memeliki lebih dari 10k followers, karena postingan yang ia unggah sangat aesthetic. Laura yang sedang scrolling Instogram Sagara, menekan profil Sagara yang menampilkan foto yang baru saja Sagara unggah. “Bi, ini kayanya foto lama ya?” Laura memperlihatkan layar ponselnya, Abian tidak menoleh sama sekali, laki-laki itu lebih asik dengan dunianya sendiri. Hingga Laura harus menggunakan kekerasan setiap kali ingin direspon oleh Abian. Perempuan itu lalu m
Read more
Enam
Laura keluar dari aula sendirian. Ia baru saja mengikuti rapat anggota baru Harmony. Tidak ada yang namanya pelantikan, seperti ekskul yang lain. Harmony hanya memiliki beberapa acara bersama, untuk menjaga solidaritas, serta kekeluargaan antar anggota. Ekskul dimulai minggu depan, menyesuaikan dengan semua ekskul yang ada di SMA Nirmala. Setiap hari selasa dan sabtu, Laura akan pulang telat, karena mengikuti kegiatan ekskul yang diadakan diluar jam belajar sekolah. Laura memulai langkah kakinya, meninggalkan aula yang kini sudah sepi. “Kak Gara” teriaknya, ketika melihat Sagara membawa ranselnya keluar dari dalam kelas. “Eh, Laura” sapa Sagara menghampiri gadis itu. “Mau kemana nih kak, bolos ya?” tebaknya yang langsung disanggah oleh Sagara.“Engga kok, ini mau latihan di Gor. Sekalian persiapan tanding bulan depan” jelas Sagara agar tidak salah paham. “Ohhh, gitu toh. Maaf ya kak aku gatau, btw semangat ya! Aku bakal dukung kak Gara selalu!” mendeng
Read more
Tujuh
Abian mengirim pesan, meminta Laura untuk datang ke atap sekolah. Abian memilih bolos karena malas belajar matematika. Membuatnya pusing menghitung rumus-rumus matematika yang rumit. Sedangkan Laura merasa bosan karena jam kosong di kelas.Laura melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga. Lalu membuka pintu rooftop yang tertutup, ia mendapati Abian yang berdiri membelakangi tubuhnya. Mendengar suara langkah kaki, membuyarkan lamunan Abian. Laura melangkah sambil tersenyum,menghampiri Abian yang sudah menunggunya. Lalu mereka berdua duduk diatas kursi panjang, berwarna coklat. Abian mengeluarkan satu kantong totebag yang ia bawa, mengeluarkan satu kotak makanan. “Lo sakit Bi?” tanya Laura binggung, ia menaruh tangannya diatas kening Abian. “Ga panas kok” ujar Laura. Ia tidak pernah melihat Abian membawa bekal dari rumah sebelumnya. Abian hanya melirik ke arah Laura sekilas, lalu membuka kotak makan yang ternyata ada nasi goreng didalamnya. Abian mema
Read more
Delapan
Laura memasukkan buku-bukunya yang berada diatas meja kedalam tas. Bel pulang sekolah sudah berdering tiga menit yang lalu. Laura berjalan keluar kelas bersama dengan dua temannya itu, Dezora dan Abella. “Kita balik duluan ya, Ra” ujar Dezora sambil memegang tangan Abella.“Iya, hati-hati ya” dua temannya itu mengangguk, lalu berjalan pergi meninggalkan Laura sendiri. Laura berjalan menuju ruang Ekskul Harmony, sambil bersenandung pelan.Laura sedikit terkejut, ketika melihat semua orang sudah berkumpul di ruangan ini. Ia melihat jam tangannya sudah lewat satu menit, masih belum terlambat untuk ikut bergabung. Laura berlari kecil dan mengambil barisan paling belakang. Tiba-tiba saja tangannya ditarik paksa membuat ia mendongak, dan menoleh kearah kanan. Darrel menarik tangannya, dan membawa Laura ke barisan paling ujung. “Lo terlambat!” “Lo lupa sama peraturan Harmony? Anggota yang terlambat bakal dapet hukuman” Jelas Darrel dengan tegas. Laura hanya menund
Read more
Sembilan
*Cecan Harmony*Sarah: “Pada dimana nih, gengs?” Mia: “Rumah”Yuni: “2”Siska: “3”Vina: “4”Yuni: “Laura, mana nih?”Laura: “Hadir”Siska: “Harus diabsen dulu ya, Ra”Siska: “Baru mau keluar,”Laura: “Hahaha”Vina: “Share Location”Vina: “Jam tiga ya, guys…”Siska: “Ok”Yuni: “2”Laura: “3”Sarah: “4”Mia: “5”Vina: “Ini keywordnya pada kaga isi abc apa gimana dah”Yuni: “Males ngetik”Siska: “2”Sarah: “Kaga usah dilanjut ya”Vina: “Yaudah sana, pada siap-siap dulu gih”Sarah: “Okeee, see u guys..”Laura keluar dari roomchat grup tersebut, ia bangun dari posisi rebahannya. Lalu bersiap untuk bertemu teman-teman barunya. Laura hanya mengoleskan bedak tipis pada wajahnya, menggunakan liptint peach untuk mempercantik bibirnya. Laura mengambil satu jepit rambut motif bintang, lalu memakainya. Laura memperhatikan dirinya di depan cermin, dengan seulas senyum ia mengambil tasnya, lalu keluar dari kamar.
Read more
Sepuluh
Abian sibuk berkutit dengan buku dan pulpen yang ia pegang, menyalin tugas biologi yang lupa ia kerjakan. Matanya sibuk melihat buku disampingnya, membaca tulisan itu dalam hati, mempercepat tangannya menulis setiap kata. Padahal kemarin siang Sagara sudah mengingatkan Abian bahwa tugas biologi akan dikumpul hari ini. Tetap saja Abian menanggapinya dengan santai, dan sekarang dia kelimpungan sendiri. Sedangkan Sagara dan Darrel yang sudah mengerjakan tugas itu kemarin, bisa mabar game online. Abian mempercepat tangannya menulis, mendengar keseruan dua temannya bermain membuat dirinya tidak sabar untuk bergabung. “Woi, tungguin gua dong” Pinta Abian sambil menulis. “Cepetan nulisnya bege, lelet amat lo” jawab Sagara asal. Abian langsung membuka aplikasi game yang sudah terinstall di ponselnya sejak lama. Ikut bergabung main dengan Sagara dan Darrel. Sesekali mengumpat kasar karena hampir kena tembakan. “Anjing! Lo yang bener mainnya setan!” umpatnya kasar.
Read more
DMCA.com Protection Status