Share

Empat Puluh

"Harta harus dibagi dua."

"Kamu lucu banget! Harta siapa yang kamu bagi dua?" Aku tertawa sinis. Mungkin ia buta harta.

Tak berapa lama lagi, nama om Arga di panggil oleh penjaga apotik. Segera bergegas pergi meninggalkan Ilham tanpa ucapan perpisahan.

Aku berjalan menuju UGD rumah sakit. Rita dan tante Vivi duduk tak jauh dari UGD. Malas sekali berpapasan dengan benalu.

Tante Vivi melangkah dan menghalangi jalanku. Aku mengangkat dagu dan dadaku.

"Ternyata kau masih hidup," ucapnya seakan-akan menginginkanku mati.

Tante Vivi belum tahu kalau Rico tertangkap dan saat ini berada di penjara bawah tanah. Sengaja, tak memberitahukannya agar semua rencanaku berjalan lancar.

"Alhamdulillah, aku masih melihat dunia dengan para benalu yang masih terus menempel di sekitarku berdiri." Aku bersiap-siap menguatkan hati dan telinga.

"Bagus kalau kamu masih hidup. Setidaknya bisa melihat kami menjadi miliader."

"Syukurla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status