Share

47. Timbal Balik (2)

Author: El Nurien
last update Huling Na-update: 2022-10-17 21:47:45

"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (Qs. Ali Imran: 34)

🌸🌸🌸

ā€œAnita dan Bayu ke mana? Rumah sebelah kelihatan gelap.ā€

ā€œKatanya tadi mau menjenguk Acil Imah di rumah sakit,ā€ jawab Salwa tanpa menoleh.

ā€œOh iya, katanya sakit beliau makin parah, ya.ā€

Salwa mengangguk.

ā€œPelan-pelan, Sayang. Kita harus sabar. Menggores sedikit demi sedikit, biar warnanya terlihat bagus. Sini, Tante coba kasih contoh lagi.ā€

Aditya mengamati gerakan Salwa. Dulu Salwa tidak menyukai menggambar, sekarang terlihat sudah mahir. Dulu Salwa menyukai hal yang berbau bisnis, sekarang lebih mendedikasikan kepada pendidikan atau layanan masyarakat. Dulu Salwa langsung bersikap hangat jika mendekat, sekarang malah mengabaikan. Ia benar-benar harus mulai nol jika ingin merengkuh kembali, gadis kecil yang sempat hilang dari kehidupannya.

ā€œWa, sudah malam. Kamu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 111. Ektra Part (2)

    ā€œMemang Sanad nggak punya cinta? Dia sudah punya istri,ā€ bantah Salwa.ā€œKalau orang memerhatikan, Sanad itu pria dingin banget," ucap Anita.ā€œDi perusahaan, semua orang tahu, kalau hubungan suami istri mereka hanya seperti ikatan profesionalisme saja,ā€ imbuh Bayu.ā€œMalah aku melihat tatapan Sanad lebih berwarna ke Tera dan putranya dibanding Hayati.ā€ Anita menimpali.Ā ā€œAku tidak memerhatikan itu. Tapi kalau dilihat kondisi Evan, wajarlah jika Sanad menaruh perhatian pada Tera," sambung Salwa.ā€œDi perusahaan Sanad itu seperti apa, Bayu?ā€ tanya Aditya ke Bayu.Ā ā€œSecara persen saham punyaku lebih tinggi, tapi dia cukup berpengaruh. Tidak ada yang bisa mengabaikan atau membantah pendapatnya kecuali aku. Itu pun karena sahamku lebih tinggi. Coba saja kalau tinggi dia sedikit saja, habislah aku.ā€Seketika di ruangan itu tertawa.Ā ā€œTapi jangan khawatir, aku sa

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 110. Ekstra Part

    Kalau memang jodoh, langkah sejauh apapun akan bertemu kembali.***ā€œOps.ā€ Bayu datang bersama Anita. Aditya menarik diri. Salwa tak kuasa mencegah wajahnya untuk tidak merona. ā€œKalau masuk ketuk dulu, atau salam kek,ā€ gerutu Aditya, sambil duduk ke sofa.Bayu hanya memasang wajah nyengir. Ia meletakkan kantong kertas, lalu duduk di samping Aditya. Anita menyerahkan buket bunga kepada Salwa. ā€œSelamat ya.ā€"Terima kasih, Nit."ā€œSama-sama. Bagaimana keadaanmu sekarang?ā€ tanya Anita sambil menduduki kursi di samping ranjang Salwa. ā€œAlhamdulillah. Terima kasih, Nit,ā€ ucap Salwa sambil menciumi aroma bunga. ā€œKenapa terlihat kaku sekali?ā€ protes Anita. Salwa tertawa. ā€œBukan begitu. Kalau diberi, harus berterima kasih, meski kepada orang terdekat.ā€Anita tersenyum tipis. ā€œKalian sudah mengalami hari-hari berat. Refreshinglah. Apa perlu kita liburan bareng?ā€ Anita memutar badannya ke arah Bayu dan Aditya. ā€œKalian ada usul. Ke mana?

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 109. Ending (3)

    Seketika tubuhnya limbung.Ā ***Ā ā€œBagaimana keadaan Haikal?ā€Ā Aditya mencubit pipinya geram, sampai meringis. ā€œAku sangat mengkhawatirkanmu, tapi Haikal yang pertama kali kamu tanyakan setelah sadar!ā€ā€œBagaimana keadaan Haikal?ā€ desak Salwa.Ā Aditya mengembuskan napasnya. Ia memasang wajah kecewa. Namun, Salwa semakin panik dibuatnya.ā€œBagaimana keadaannya?ā€Tanpa suara ia mengambil ponselnya di atas nakas. Ia menyentuh ikon aplikasi warna hijau dan melakukan panggilan video di sebuah nama. Ia menyerahkan ponsel itu ke Salwa.Mata Salwa membelalak. Penuh tanya, tapi Aditya enggan menjawab.Ā ā€œAssalamu ā€˜alaikum. Hallo, Tante!ā€Ā Wajah Haira menghiasi layar ponsel.ā€œWa alaikum salam warahmatullah. Haira, bagaimana keadaan Haikal?ā€Ā ā€œAlhamdulillah baik, Tante.ā€ Haira mengalihkan ponselnya hingga muncul wajah Haik

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 108. Ending (2)

    Zaid mengangguk. ā€œIya, kan?! Kamu juga pasti ingin selalu bersamanya sampai di akhirat kelak?!ā€***Dari start setelah subuh sampai zuhur, Salwa memperoleh bacaan 16 juz, setelah salat Juhur serta makan siang, ia kembali memulai bacaannya dan berhasil mendapatkan 5 juz. Ia tidak menyangka kalau bacaannya bisa selancar itu. Karena dari dulu, ia tak kunjung berhasil mengkhatamkan setoran, kecuali secara berkala per tiga juz. Ia mulai menghafal setelah hijrah. Tadinya menghafal hanyalah sebagai bekal, setidak di juz 30. Siapa sangka, menghafal menjadi candu baginya, sampai akhirnya menikah. Semangatnya bertambah berkat dukungan Salman, tetapi pada saat yang bersamaan banyak rintangan yang dihadapinya.Hafalan bubar, sudah menjadi makanannya selama berproses menghafal sebagai ibu rumah tangga. Satu hal yang disyukuri dalam dirinya, ada rasa memiliki hafalan itu, sehingga selalu ia sempatkan mengulang. Sampai saatnya berani berkeinginan ikutan tes di pondok. Sayangnya, saat usahanya habi

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 107. Ending

    ā€œTapi …?ā€ā€œAku tidak tega meninggalkanmu.ā€ Ia meletakkan kepalanya di bahu Aditya.Aditya mencebik. ā€œTidak tega meninggalkanku atau tak kuasa meninggalkanku?ā€ goda Aditya.Ā Salwa merasakan wajahnya menghangat. ā€œMungkin dua-duanya.ā€Aditya tersenyum bangga. ā€œKalau begitu istirahatlah lebih awal. Supaya besok kamu lebih fit.ā€Mendadak wajah Salwa merengut.Ā Aditya mencubit pipinya. ā€œJangan mengujiku. Aku pun ingin malam ini menjadi malam panjang, karena besok aku akan tidur sendiri, tapi bagiku kesehatanmu lebih penting.ā€Salwa terdiam. Memainkan bibir, entah apa yang dipikirkannya. Aditya memegang bahu Salwa, hingga perempuan itu berdiri. Ia mengangkat tubuh Salwa, lalu meletakkan di atas ranjang.Ā ā€œTidurlah. Aku ingin melihat wajahmu lebih lama,ā€ ucap Aditya setelah merapikan selimut di badan Salwa.Ā ā€œPeluk aku!ā€ rengek Salwa.Ā Aditya terkekeh.

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 106. Pengorbananmu Takkan Sia-sia (2)

    Salwa tersenyum. Ia menggaet lengan Aditya, menyandarkan kepala ke bahu, lalu memejamkan mata.***Ā Salwa tak kuasa menahan tangis, melihat Haikal yang tak sadarkan diri di ruang ICU yang hanya bisa ia lihat lewatĀ  kaca. Berbagai selang yang tidak diketahui Salwa namanya, bergelayutan di badan Haikal.Ā ā€œJangan dilihat kalau membuatmu tidak kuat,ā€ ucap Aditya setelah menelungkupkan wajah Salwa ke bahunya.ā€œIni gara-gara aku,ā€ isaknya.ā€œTidak ada yang bisa disalahkan dari kejadian ini. Aku yakin, ia melakukannya dengan suka rela, jadi kamu harus kuat sebagai bentuk terima kasih padanya.ā€Salwa beralih kepada Jamilah yang duduk di bangku panjang ruang tunggu. Salman yang duduk di samping, terus memberikan dukungan kepada Jamilah.Ā ā€œMaafkan aku,ā€ ucap Salwa tanpa berani mengangkat wajah. ā€œAku tau, permohonan maaf, tidak bisa membalikkan keadaan, tapi aku tidak tahu lagi melakukan apa selain

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 105. Pengorbananmu Takkan Sia-sia

    "Jagalah diri baik-baik. Jika kanu terluka, aku pun ikut terluka."~Aditya~***ā€œYa, Hallo!ā€ Aditya menjauh dari jalanan. Namun, ketika sudah terlanjur jauh, barulah ia menyadari. Ia menatap panggilan di layar ponselnya tanpa nama. Ini jebakan.Decit mobil terdengar jelas. ā€œWA, AWAS!ā€ Teriaknya sambil berlari mendekati Salwa.***Dari kejauhan Danum menatap nanar. Inilah kesempatannya, setelah sekian lama ia menunggu. Selama mengintai, hatinya terus tergerus luka. Ia melihat jelas perhatian Aditya semakin membesar terhadap perempuan yang hanya tinggal beberapa meter dengannya. Kini ia tidak peduli lagi hari esok. Baginya sekarang menuntaskan rasa sakit hati yang terlanjur berdarah-darah.ā€œMeski aku tidak bisa lagi memilikinya, setidaknya kamu juga tidak boleh memilikinya. Meski kita harus mati bersama.ā€Ia mengambil ponselnya, lalu melakukan panggilan dengan nomor yang baru saja dibelinya. ā€œHallo!ā€ Ia hanya menjawab dengan gumaman tidak jelas. Matanya terus menatap nanar mangsa di

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 104. Caraku Melindungimu (2)

    Di balik pintu kamar Salman memegang dadanya yang terasa nyeri. Waktu telah berlalu, tetapi ia masih belum bisa membuang perasaannya pada ibu dari anaknya.Ā ***Ā Salwa sedikit tersentak, ketika bangun tidak mendapati Aditya di sampingnya. Ia memasang telinga, barangkali ada bunyi dari dalam kamar kecil, kenyataannya nihil. Ia keluar kamarnya, terlihat lampu sudah menyala di mushola kecil mereka. Ia melangkah pelan hingga sampai ke tempat yang dituju. Terlihat Aditya sedang bersujud.Ā ā€œMasya Allah,ā€ batinnya. Seumur pernikahan, baru kali ini Aditya bangun sendiri untuk salat Tahajud. Ia berbalik ke kamar, bergegas ke kamar kecil, berwudu, mengenakan mukena, lalu duduk di belakang Aditya.Ā Sesaat Aditya terkesiap melihatnya setelah salam.Ā ā€œSudah bangun?ā€ tanya Aditya.Salwa mengangguk. ā€œMasih ingin salat kan? Kita berjamaah ya!ā€Ā ā€œSayang sekali, aku ingin berdoa.ā€

  • Hakikat Cinta (Kamu Berhak Bahagia)Ā Ā Ā 103. Caraku Melindungimu

    Setelah selesai salat Isya orang-orang berpencar. Aditya bergegas turun setelah melihat orang yang diperhatikannya sejak tadi telah keluar masjid.Ā ā€œAssalamu ā€˜alaikum,ā€ ucap Aditya.Ā Laki-laki itu berpaling. ā€œWa ā€˜alaikum salam.ā€Ā Sesaat Aditya terpana dengan penampilan laki-laki itu. Wajah putih bersih, sedikit cambang di dagu membuatnya terlihat lebih berwibawa. Pembawaan sifat tawadhu membuat laki-laki itu terlihat semakin sempurna di matanya.Ā ā€œAnda …?ā€Ā Aditya mengulurkan tangannya. ā€œSaya Aditya, suami Salwa. Kita pernah bertemu di acara pernikahan kami kemarin di Nagara.ā€ā€œOh iya ya. Saya baru ingat.ā€ Laki-laki itu menyambut tangan Aditya. ā€œSaya Zaid. Istri kita dua sahabat, tapi baru sekarang kita bisa bertegur sapa.ā€ā€œMaafkan saya. Kalian menyempatkan diri datang ke Nagara, sedang baru sekarang saya menyempatkan diri menyapa. Saya minta maaf.ā€Zaid tertawa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status