Beranda / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 41. Cerita yang Baru Terungkap

Share

41. Cerita yang Baru Terungkap

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 20:34:09
"Besok kan arisan di keluargamu, aku mau coba rebut hati ibumu dengan makanan kesukaannya."

Juna terkejut, "Apa harus? Kamu gak perlu pasar dan masak sendiri, Yang," balasnya.

"Tapi aku perlu tau, biar tau harga sayuran trus gimana keadaan pasar. Ternyata kalo aku beli segini, murah juga ya dapet banyak!"

"Iya Non, tapi beda kalo belinya di mall. Selain karena di mall lebih higienis, di sana mungkin bisa terpengaruh pajak dan biaya yang lainnya," balas Bi Asih.

Fyi, Bi Asih lulusan Sarjana bidang Kehutanan, makanya ia juga memiliki tanaman Hidroponik di belakang kamar pembantu.

Sebenarnya di Mansion memiliki 5 pembantu, ttapi yang merupakan kepalanya adalah Bi Asih sekaligus ibu asuh Dea sejak lahir. Ini juga merupakan alasan Aron mempekerjakannya.

Dulu saat ibu Dea pergi setelah bercerai dari Aron, ia pun meminta Bi Asih--yang saat bekerja sebagai salah satu pembantu di Mansion--untuk merawat Dea. Tak hanya sekedar memberinya pekerjaan khusus, Aron bermaksud untuk menempat
Blue Rose

Hello, aku baru baca-baca balesan komen di episode sebelumnya ya... Tapi aku cuma bisa bilang ini untuk ke 'sekian kali' ya, Sayang-sayangku Readers. Ini baru mulai loh, jalannya masih panjang ya (✿❛◡❛) Nantikan kelanjutannya!

| 4
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Blue Rose
iya lanjut dong♡´・ᴗ・`♡
goodnovel comment avatar
imelys Gandhi
blm lanjutkan udah putus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hamil Anak Om Miliarder   42. Tante Usil

    "Ya gaklah Sayangku! Haha!" Juna malah tertawa menanggapi pertanyaan dari istri kecilnya itu. Ada saja ide Dea dalam membalas perkataannya. Kalau salah jawab, bisa mati dia. "Ada-ada aja kamu." Dea pun mendengus, "Lagian alesannya gak memuaskan." "Kan kamu gak ngasih jatah gimana mau puas?" Dea bengong mendengar itu, ingin protes tapi Juna sudah menarkirkan mobilnya di parkiran mansion keluarganya. Seolah menghindari pertengkaran dengan sang istri, ia pun segera keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya. Berlanjut ia menyambut tangan istrinya layaknya Princess yang turun dari kereta kuda. "Silahkan, My Queen," sambil Juna dengan senyum menawannya. 'Sial! Gantengnya gak bisa ditolak!' teriak Dea dalam hati. Ia kemudian menerima sambutan itu, terlebih banyak yang menonton, tak mungkin ia misuh-misuh padanya. Tak hanya itu, Juna meminta tas Dea dan membawakannya, padahal isinya hanya HP, dompet, dan tempat make up yang ukurannya kecil karena tak banyak ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Hamil Anak Om Miliarder   43. Rusaknya Mood Dea

    Salah satu tante yang terlihat duduk di samping Pevita itu terlihat sangat percaya diri. "4 bulan Tante," jawab Dea ekspresi yang sopan. Ia agak ragu, tapi sepertinya memang kata-kata orang itu menjurus ke memojokkannya. "Kayaknya baru aja ada berita kalian nikah deh," lanjut yang lain. Dea terbengong, ia ingin positif thinking tetapi orang-orang itu terus memancingnya. Namun tiba-tiba, Juna membalasnya dengan lantang. "Ooooh! Berarti Tante tidak membaca berita lengkap. Atau kalau males bacaa, tuh nonton aja di YouTube beritanya, ada kok," balas Juna tanpa rasa bersalah. Hal itu membuat para tante yang tadi julid akhirnya merasa agak takut untuk menjawab. Ia memang terlatih untuk tidak mudah diremehkan dari pendidikan ibunya, ia dilatih untuk menjadi pribadi yang kuat. Namun, espektasi Juna salah. Didikan itu ternyata salah bagi yang mendidiknya. "Juna!!! Apaan sih kamu?! Di sini malah bikin suasana enggak enak banget, gak usah bikin gara-gara deh," bentak Pevita.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Hamil Anak Om Miliarder   44. Cowok Gak Bisa Ditebak

    "Amazing!" ujar Juna. "Hah?!" Kini giliran Dea yang terkejut, "Kamu gak marah?" "Kenapa harus marah? Bagus, aku juga suka balapan kok waktu masih seusiamu," jawab Juna. Melihat ekspresi Dea yang kaget, Juna pun mengerti ternyata Dea mungkin mengira bahwa ia kaget karena tidak suka dengan cewek yang suka balapan. Jadi sepertinya Juna harus menjelaskan agar tidak ada kesalahpahaman di antara mereka. "Aku udah lama temenan sama Papi kamu, di beberapa kesempatan Papi kamu juga mengeluh karena kamu suka balapan. Apalagi kamu perempuan kalau dari sudut pandang aku sih, aku nggak sekolot Papi kamu ya. Memang gak bagus kalau balapan, tapi... kalo kamu suka dengan kebiasaan kamu itu, aku mewajarkan aja. Aku nggak papa kalau kamu tetep mau balapan," ujar Juna.Dea tampak masih belum percaya, mungkin ia mengira orang seusianya akan mempermasalahkan hobinya itu."Aku dulu juga bagian dari orang-orang yang suka balapan. Jadi aku paham di posisi itu, orang lain nganggep kita berandal,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Hamil Anak Om Miliarder   45. Aneh

    "Siapa?" tanya Juna. "Siapa lagi kalo bukan Mira?" Juna agak bingung dengan permusuhan Mira dan Dea, seperti ada sesuatu yang mencurigakan Maksudnya, alurnya tidak tepat. Saat ia mencoba menggali dari sisi Aron, Aron juga memilih bingkam. "Kenapa?" tanya Dea melihat ekspresi suaminya yang serius. "Gak ada. Aku cuma punya ide, gimana kalo kita bikin ayam bakar?" Dea mengeryit, "Emang kamu bisa?" "Bisa dong, mantan anak kost," ujar Juna pamer. Dea hanya tersenyum geli, kadang suaminya bertingkah seperti anak muda seusianya. Setidaknya Juna lebih bisa diajak kompromi daripada ayahnya. "Aku juga pingin merantau," gumam Dea. "Pingin kuliah di luar negeri," lanjutnta. Juna pun terkejut, ia tak tahu kalau Dra mulai banyak terbuka dengannya. Semoga asumsinya benar kalau Dea mulai nyaman dengannya. Ia baru dikasih wejangan oleh Dokter pribadi Dea, kalau ia harus bisa menjadi tempat curhat yang nyaman. Jangan sampai Dea merasa kesepian, ia harus terus merespon hal-hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Hamil Anak Om Miliarder   46. Honeymoon

    "Kita sama-sama capek, Sayang. Udah ya, gak usah merhatiin omongan orang, ini hidup kita, kita yang jalanin. Jadi skip dengerin kata-kata orang yang berpotensi bikin mood kamu rusak." Dea pun mengangguk. "Aku cuma iri, kadang pas liat Mira ngelayanin Papi, dia istri idaman banget." 'Mira lagi...' batin Juna. Ia jadi curiga, sebenarnya Mira itu musuh Dea atau sosok ibu baginya? Maksudnya, Dea terlalu memandang dia sebagai patokan. Kalau musuh, harusnya Dea tak perlu menjadikannya patokan dalam setiap hal. "Tipe orang beda-beda, termasuk aku. Aku gak mau istriku kecapean sendiri ngurus rumah. Kalaupun kita hidup sederhana dan gak ada pembantu, aku juga bakal bantuin kerjaan rumah. Tapi, apa Papi kamu pernah andingin kamu sama Mira?" "Gak sih," ujar Dea. "Nah kan, mungkin cuma pikiranmu aja. Dan apa kamu pernah liat Papi kamu nyuruh istrinya ini atau itu?" "Gak sih," gumam Dea sambil berpikir. "Pastilah, Pspi kamu juga orang yang terbuka. Mungkin itu karena Mira aja yang mau ngel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Hamil Anak Om Miliarder   47. Tidak Kapok

    "De!" Panggil Olive saat mereka di Toilet untuk touch up, Dea malah melamun dengan wajah yang serius. "Kenapa, Liv?" "Enggak, lu kek ngelamunin sesuatu, ngelamunin apa?" tanyanya usai mengoleskan lipstik di bibirnya. "Gue cuma agak kurang nyaman pas liat Aji kek makin intens merhatiin gue." "Ya elah, banyak yang merhatiin lo, orang lu cantik banget," balas Echa santai. "Bener sih, tapi bukan itu. Gue juga ngerasa Aji suka ama lo, keliatan banget," sahut Olive. "Emang boleh suka ama orang bersuami?" ucap Echa dengan suara imutnya. Olive dan Dea hanya terkekeh, Echa ada-ada saja, ia selalu mencairkan suasana ketika dirasa tidak nyaman. "Intinya De, selama Aji cuma jadi secret admirer lo, mending biarin aja. Lo gak berkewajiban ngurusin perasaan orang. Lagian konsekuensi orang yang suka sama istri orang ya, harus siap untuk stuck jadi pengagum. Ya kan?" Untunglah kata-kata Olive itu bisa membuat Dea lebih nyaman dan tidak memikirkannya lagi. Pantas Aji begitu bai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Hamil Anak Om Miliarder   48. Saya Harus Bagaiman?

    "Hai semuanya!" Hampir saja Dea akan melemparkan kata-kata menyebalkan, sebelum ia melihat siapa pemilik suara itu. "Tante Lina?!" Tante Lina adalah seorang artis berusia 40 tahun, tak jauh usianya dari sang ayah. Ialah yang menggantikan posisi Mira saat Dea merasa dikhianati sahabatnya waktu itu. Makanya ia berharap, Tante Lina itu akan menjadi ibu tirinya, bukan Mira "Kok bengong? Sini peluk dulu...." Dea melemparkan stik gamenya dan langsung berlari menghambur ke pelukan wanita cantik itu. "Tante, kangen!" ujar Dea langsung memeluknya. Juna hanya berdiri melihat mereka. Ia ikut bahagia saat melihat bagaimana Lina mampu memberikan senyum bahagia untuk istrinya. Dea tipe yang sulit ditaklukkan, tapi kalau sudah percaya, mudah menyenangkannya. "Gimana kabarnya Ibu hamil ini? Sorry ya, Tante harus ke Berlin selama 7 bulan kemarin sampe gak bisa ngurusin apapun selain kerjaan, soalnya bisnis Tante juga lagi bermasalah." Dea pun tersenyum dengan tulus, "Gak papa, T

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Hamil Anak Om Miliarder   49. Perdebatan yang Bikin OVT

    "Jangan banyak drama dan lakukan tugasmu." "Apa mereka mau ngewong, tapi Mira nolak ajakan Papi?" tanya Dea pada diri sendiri. Ia malah berpikir macam-macam, rasa penasarannya yang membuncah membuatnya tak beranjak dari pintu ruang kerja Papinya yang bersebelahan dengan kamar Papi dan ibu tirinya itu. "Mungkin Anda tidak pernah berpikir tentang ini, tapi Anda telah menghancurkan hidupnya. Tindakan Anda, semuanya persis seperti itu!" Tidak ada balasan dari Aron, tetapi isak tangis Mira jelas itu pertengkaran yang cukup serius. "Lalu sekarang dengan semua pengaturan Anda, saya harus bagaimana lagi? Selama ini saya sudah hidup dengan tenang tanpa protes di bawah kendali Anda, bahkan saya tidak pernah membocorkan situasi yang sebenarnya terjadi. Kemudian semua orang membenci saya. Apakah itu masih kurang untuk Anda? Masih saya yang salah?" Lagi, Aron tidak menanggapinya, membiarkan Mira mengeluarkan semua kata-katanya. "... lalu, saya harus memakai topeng penjahat mana lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04

Bab terbaru

  • Hamil Anak Om Miliarder   BONUS - Paman Kecil

    "Idih, Nenek Lampir ngapain ke sini?" tanya Mira. Hal itu membuat Dea terkejut, Mira sudah bisa julid ternyata. "Iya, anjir. Ngapain dia ke sini? Ngaku-ngaku lagi ..." ujar Dea "Dia nggak ada kapok-kapoknya apa ya?" ujar Mira kesal. "Iya, tahu tuh!" Kemudian Dea pun langsung berdiri dan menghampirinya, diikuti Mira. Kehamilan Mira sudah mau memasuki 7 bulan, makanya sudah besar perutnya. "Ngapain lu ke sini?" tanya Dea ketus. "Ya mau lihat hasil dekorasi pernikahan aku sama Junalah!" "Wah tengil banget lo! Pernikahan gue sama Juna, gua istrinya!" balas Dea lumayan santai. Ia tidak ingin terlalu ngegas, karena membuang energi bicara dengan orang gila. "Apa sih, Juna pernah janji nikahiyague." "Ya itu kalau lu setia. Lu aja mau dicoblos sana sini sama cowok lain!" Mira terkejut dengan bahasa Dea. Meski sudah bertahun-tahun ia mendengar mulut Dea yang asal ceplos itu, ia masih saja terkejut dengan apa yang keluar darinya. "Lu iri doang kan? Karena gue adalah mantan terin

  • Hamil Anak Om Miliarder   200. Resepsi yang Tertunda - Selesai

    "Semuanya berubah dan gue jadi ngerti, ternyata Papi emang udah jodohnya sama lu, dipertemukan untuk benar-benar saling mengisi. Gue minta maaf banget kalau selama ini gua udah nyakitin lu sejauh itu. Gara-gara Reza dan sifat gue yang terlalu merasa Superior." Mira sudah menangis sesenggukan. "Ya ampun, Dea. Aku ngerti kok waktu itu kamu kayak gitu. Tapi aku bahagia banget denger kamu bilang kayak gitu, artinya kamu udah benar-benar Seattle dengan hidup ini. Aku bahagia pada akhirnya kita kembali lagi ke yang masa SMA, jadi sahabat yang saling mendukung dan saling mengingatkan ketika salah. Itu adalah hal yang penting dari persahabatan sejati.""Iya, Mira. Gue juga merasa beruntung dengan semua kejadian ini, bikin gue belajar banyak.""Alhamdulillah kalo gitu."Mereka pun menjeda sejenak dengan diam, "Oke... balik lagi sama topik Mami gue. Apapun yang terjadi, lu nggak usah belain dia.""Oke," ujar Mira setuju.•••Sore harinya, setelah Aaron memberikan rincian kejadian. Maka Mita

  • Hamil Anak Om Miliarder   199. Luka yang Terurai

    Mira merasa takut dengan itu, apakah Dea akan berpihak pada ibunya? Faktanya, Mira menampar pipi orang yang melahirkan Dea, ia pasti marah kan. "Maaf Dea, aku...." "Ngapain minta maaf? Dia pantes digituin sih..." Akan tetapi Mira salah, Dea justru bersikap sebaliknya. "Kamu gak marah?" tanya Mira. "Ngapain marah?" tanya Dea balik. Mira merasa lega, "Takutnya kamu marah karena aku nampar Mami kamu." "Yaelah, Mir. Gue dukung lu banget kali, justru Mami tuh emang sesekali harus digituin." "Hem...." "Terus kemarin waktu dia belum ke Cina, dia itu sempat ngobrol sama gue--abis pulang dari Mansion Victorious. Terus pas dia bilang kalau dia udah nyerah sama Papi gue bersyukur banget. Eh ternyata beberapa hari kemudian, Juna bilang kalo Mami ke Cina dan posisi lu dan Papi lagi di sana. Gue curiga dong! Gue kira ya dia udah bener-bener jinak, tapi ternyata gue malah." Mira agak lucu mendengar Dea berkata 'jinakc. "Tarus gue nemu berita tentang kalian dan Mami gue adalah penj

  • Hamil Anak Om Miliarder   198. Ujung Karir Julia Dipertaruhkan

    Mira pun langsung menggeplak bisep suaminya yang kuat itu. Lalu ia mencubit hidung suaminya sampai sang suami sulit bernafas. Mereka pun terus bermain sampai akhirnya suara perut Mira yang lapar pun terdengar, sehingga akhirnya mereka pergi untuk sarapan. Pasca kejadian itu, hubungan mereka jadi lebih baik. Aaron juga meminta staff hotel untuk membuka lagi rekaman video yang dilihat sang istri, kemudian meminta mereka untuk mengirimkan pada asistennya atau yang sebenarnya adalah salah satu manajer dari perusahaan yang ada di sana. Asistennya yang asli ada di kantor pusat di Indonesia. Takutnya, mungkin saja Julia--yang sayangnya terkenal juga di Cina, akan menyebar hoax yang tidak-tidak tentang kejadian tadi. Apalagi banyak yang merekam di lobby. ••• Benar apa yang Aron duga, Julia membuat konten yang memojokkan Mira, sehingga warga China banyak yang mengecam Mira dan menuntut untuk memenjarakannya. Untunglah Aron memiliki banyak kenalan yang bisa diajak kerjasama. P

  • Hamil Anak Om Miliarder   197. Live Goes On

    Aron sampai menutup mulutnya saking kagetnya dengan tindakan sang istri yang tidak biasa itu. "Sayang!" Julia memegangi pipinya yang ditampar dengan keras itu, ia kaget dengan kedatangan Mira yang tiba-tiba dan langsung menamparnya. "Apa-apaan kamu?!" bentak Julia. Hampir saja akan membalas tapi segera dihadang oleh Aron. "Jangan sentuh istriku!" Julia kaget, bahkan Mira juga kaget. Ia tidak mebgira kalau suaminya akan pasang badan seperti itu. "Kamu belain dia padahal dia mukul aku?!" tanya Julia tak menyangka. Ia merasa dirinya korban sekarang, lalu malah disalahkan. "Ya iyalah lo...." Belum sempat Mira menjawab, Aron sudah memotongnya. Aron menghadap Julia dan membelakangi istrinya seolah menjadi tameng sang istri. "Jelas kamu yang salah! Aku udah bilang berkali-kali untuk menjauh dariku dan istriku, tapi kamu masih saja mengejarku, mengganggu rumah tangga kami. Kamu pikir aku bakal belain kamu, hah?!" Semua orang terkejut dengan respon Aron yang sangat je

  • Hamil Anak Om Miliarder   196. Mix Feeling

    Hari itu Mira merasa lelah karena kemarin habis kondangan, dan malamnya ke pesta. Paginya berlanjut, ia harus mendampingi suaminya yang seperti idola itu ke acara lagi, yaitu pembukaan bisnis dari rekan bisnisnya Aron. Kemudian malam ini, ia harus ikut lagi di perjamuan mewah antara orang-orang kelas atas termasuk artis terkenal di China. Mira merasa kagum dengan itu tapi ia merasa sangat lelah, bahkan ketika ia senang melihat para artis itu, ia tetap merasa tidak nyaman. Jadi, ia meminta agar Aron membawanya pergi ke tempat yang bisa ia gunakan untuk istirahat. Saat ia istirahat di kamar, dan Aron meminta izin untuk keluar sebentar menemui rekan bisnisnya. Aaron malah tidak kunjung kembali, sehingga Mira menelponnya berkali-kali. Akan tetapi, Aron tidak bisa dihubungi, sehingga Mira hanya menunggu sampai Aron kembali. Saking lamanya, sampai jam 1 dini hari, Mira pun sampai ketiduran. . Namun di sisi lain, ternyata Aron bertemu dengan Julia di lorong hotel, saat ia

  • Hamil Anak Om Miliarder   195. Olive Udah Jadian

    "Sayangku! Karena Baby Adam udah umur setahun enam bulan, kita adain resepsi yuk!" ajak Juna pada sang istri. Dea pun baru sadar kalau mereka memang belum mengadakan resepsi resmi yang mengundang banyak orang. "Ayuk! Aku juga sempet mikirin ini, tapi lupa mau bilang." "Aku juga diingetin Papi kamu sih..." "Dasar ih!" ujar Dea memukul lengan suaminya. "So, mau kapan?" tanya Juna. Dea berpikir sejenak, "Mungkin sebulan lagi?" "Ama amat? Aku perlu nyiapin jadwalnya sih." "Kamu kira nyiapin resepsi nggak butuh waktu lama apa? Kemarin aja Papi sama Mira sampai berbulan-bulan," ujar Dea kesal. Juna mengingat-ingat, "Tapi itu kan karena mereka juga terhambat, Sayang." "Iya, tapi ya nggak mungkin kan cuma dua minggu?" "Mungkin aja," balas Juna. Ia naik ke atas kasur menyusul istrinua untuk tidur. "Tapi kata kamu harus mewahxvberarti ya nggak bisa cepet. Minimal sebulan." "Ya udah ya udah... nanti aku coba minta atur jadwal yang bagus ke asisten aku." "Ya udah, intinya se

  • Hamil Anak Om Miliarder   194. Praduga

    "Ih Mami!" keluh Dea. "Iya iya Sayang, Mami cuma... becanda. Tapi kalo ada Berondong yang tulus ama Mami, kenapa enggak?" "Oke oke... terus Mami nggak tinggal di sini?" "Ya nggak lah, Sayang. Emang Mami nggak tahu diri apa? Nggak mikirin perasaannya Juna. Kalian juga butuh privasi kali, nggak yang Mami harus menyaksikan semua kejadian di dalam hidup kamu dan suami kamu. Lagian Mami juga bukan orang yang bisa hidup dengan tanpa kebebasan, dan kalau di sini kan ... Mami nggak mungkin bebas." Dea mengertit, "Aku nggak tahu kebebasan yang Mami Sebutkan itu tentang apa, atau Mami sering pergi-pergi, atau gimana? Tapi kalau bawa cowok ke rumah ya sebenarnya itu bukan urusan aku ya. Masalahnya, kan aku punya anak yang harus dididik juga dengan sample, kalau nanti ada anggota keluarga yang sampelnya buruk, aku takutnya sih bisa mempengaruhi dia." Julia terkekeh, "Nah itu tahu." "Ih yang bener! Mami bermaksud untuk bawa cowok ke rumah ya?" "Iyalah." Dea sudaj lelah bicara denga

  • Hamil Anak Om Miliarder   193. Terlanjur Suuzon

    "Plesir tuh kek jalan-jalan," jawab Mira. Akan tetapi, ia sudah biasa dengan kekurangan suaminya dalam kosa kata bahasa Jawa Tengah. Ia seringkali salah memahami kosa katanya, dan Mira pun mulai belajar bahwa tidak semua kosa kata bahasa Jawa itu familiar bagi orang lain termasuk suaminya yang notebennya orang luar. "Besok kita harus kondangan loh, kamu gak capek kan?" tanya Aron pada sang istri. "Capek!" Tak lama mereka sampai di hotel, dan Mira yang sedang mode manja tidak mau jalan sendiri. Alhasil, Aron pun menggendongnya ala Bridal Style sampai ke kamar mereka. Mira yang minta gendong, Mira juga yang malu dan menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang-orang. Ia sungguh malu. . Setelah mereka berdua bersih-bersih, kemudian mereka langsung naik ke atas kasur, dan seperti biasa sebelum benar-benar tidur, mereka tiduran sambil Deep Talk. Membicarakan banyak hal, saling curhat dengan berbagai macam cerita. Aron juga menceritakan tentang mimpi-mimpinya bersama deng

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status