Share

Asma

"Kura-kura dalam perahu. Jangan pura-pura tidak tahu!" cetusku.

Ibu Mertua semakin mendekat ke arahku. Dia mendongakkan kepalanya seakan menantang berkelahi. "Apa maksudmu? Jaga sopan santunmu, aku ini masih mertuamu!" katanya.

"Aku tahu Mama menyimpan buhul yang berisi guna-guna di rumah kayu itu. Dan gara-gara buhul itu rumahtanggaku dengan Mas Bambang jadi tidak harmonis. Kami sering bertengkar, dan Mas Bambang seperti kehilangan akal sehatnya! Beruntung aku sudah menemukan buhul itu dan membakarnya, dan alhamdulillah sekarang Mas Bambang sudah sembuh dari guna-guna itu," balasku.

Seketika Ibu Mertua menekan dadanya. "Jadi kamu menuduhku sebagai pelaku yang menyimpan buhul itu?" tanyanya terkejut.

"Siapa lagi kalau bukan Mama? Kan memang selama ini Mama sering main dukun. Bahkan Mama pernah mengancamku langsung, Mama bilang akan mendukuni aku!" jawabku.

Citra memegangi tubuh Ibu Mertua yang hampir jatuh saat mendengar perkataanku. Untuk sesaat, Ibu Mertua mengatur irama napasnya ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status