Share

Bab 86 : Papa menelpon

Kemudian..

Setelah percintaan panas berjilid-jilid serta mencoba berbagai gaya hingga seluruh tulang terasa remuk, sebuah dering ponsel membangunkan Max dan Marigold yang sedang terlelap karena kehabisan tenaga.

Drrrt-drrrt-drrrt..

"Ponsel siapa itu?" tanya Max dengan suara serak, sambil menyalakan lampu di nakas ranjang hotel. Max melihat waktu di jam tangan Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sekarang hampir setengah dua belas malam.

Max meregangkan tubuhnya dengan nikmat. Belum pernah dirinya merasa senyaman ini. Setelah menjalani hari panjang yang intim dan memuaskan itu, Max dan Marigold tertidur pulas di ranjang. Max tidak bisa menjauhkan tangannya dari tubuh lembut Marigold. Memeluk istri kecilnya ini serasa seperti pulang ke rumah, rasanya begitu nyaman dan enggan untuk beranjak menjauh.

"Tak tahu," jawab Marigold menggumam pelan dengan mata tetap terpejam. Kepalanya semakin melesak ke bantal dan bergumam nyaman. "Kamu cepat angkat ponsel berisik itu. Hoam.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status