Share

Harga Rumah

"Mungkin cuma kamu yang bisa lihat ya, Ayu. Kami gak ada tuh lihat makhkuk itu. Lagipula, Murni sudah jelaskan bagaimana dia dapatkan uang yang banyak. Dan penjelasannnya masuk akal kok! Mungkin, kamu aja kali yang iri sama dia, jadinya ngarang-ngarang cerita deh!" jawab mereka.

Sekali lagi aku tak menyangka, mereka akan membelaku di hadapan Ayu—si biang gosip. Dan otomatis, Ayu semakin merasa kesal. Matanya mendelik sinis padaku begitu Ibu-Ibu itu sudah pergi.

Sejak warungku berkembang, Ayu jadi terang-terangan menunjukkan rasa irinya. Dia bahkan sudah tak punya rasa malu lagi. 

"Ada perlu apa Mbak Ayu, masih di depan warung saya? Mau beli apa?" tanyaku, menyindirnya karena dia tak kunjung pergi.

"Saya mau nutup warungmu!" jawabnya sinis.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status