Share

Masih Marah

Maira memang sudah memutuskan untuk memilih Ezhar, akan tetapi ia masih tak terima dengan alasan kekasihnya itu. Sesampainya di kediaman Ezhar, Maira memilih masuk ke kamar dan menguncinya. Ia lupa jika istana mewah itu milik lelaki yang beberapa bulan ini menjadi selingkuhannya. Dengan sangat mudah Ezhar sudah ada di dalam kamar, Maira menghela nafas karena kebodohannya.

"Masih marah?" Ezhar sengaja duduk di samping wanitanya yang masih terlihat malas bertemu dengannya.

"Kau pikir?" jawab Maira malas.

"Aku pikir kau sudah memaafkanku," ujar Ezhar sambil membelai lembut leher Maira dengan bibirnya.

Maira mendorong tubuh Ezhar, "Lepas!"

Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Namun lagi-lagi ia merutuki kebodohannya, sebelum ia menutup pintu kamar mandi dengan sigap Ezhar menahannya. Dan tanpa persetujuan Maira ia ikut masuk ke sana. Maira tak lagi bisa berkutik saat Ezhar mend

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Herman Namung
Gue banget tu ceritanya. Aku kalau sudah putus dengan pacar, pantang kembali lagi walaupun masih ada rasa cinta tetapi ego ku lebih kuat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status