Share

16. Liburan Menyakitkan

Amarise bersenandung kecil sambil menggoyangkan beberapa paper bag dengan merek ternama di tangan kanan dan kiri. Ia lumayan puas menghabiskan ratusan juta rupiah, melakukan penghitungan mandiri. Dirinya membeli tas baru, dompet dan sepasang heels.

“Halo. Kamu sendirian? Di mana orangtuamu?”

Senyum Amarise terulas hangat melihat seorang anak lelaki berkisar empat tahunan berdiri sendirian di depan salah satu toko brand ternama. Mata Amarise menyisir dan melihat sebagian orangtua masih menggandeng anak mereka. “Apa kamu tersesat?”

“Apa perlu aku menjawab pertanyaanmu?”

Lengkungan bibir Amarise memudar, berganti tatapan kikuk mendapati sorot mata anak lelaki di hadapannya datar. “Um, jika kamu tersesat, aku bisa membantumu melakukan laporan pada sekuriti di sini,” usul Amaris menepis sedikit kesal dalam hatinya.

“Orangtuaku jauh lebih pintar dari sekadar bantuan laki-laki berprofesi sekuriti,” cetusnya menunjukkan pergelangan tangan.

Jam tangan anak-anak yang memuat fitur GPS yang memud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status