Share

Bab 124

Pagi-pagi, Lea sudah duduk di taman belakang. Pandangannya lurus ke depan. Entah apa yang dia pikirkan, apa masih mikirin masalah kemarin?

"Lele! Jangan ngelamun! Ayam tetangga kemarin ngelamun mulu, esoknya jadi opor!"

"Astaghfirullah, Abang! Lu do'a in gw jadi opor?"

"Tuh, kumat! Sama Abang sendiri la-lu-la-lu!"

"Ngeselin sih!" sungut Lea.

"Alifa mana, Le?"tanyaku yang kemudian menjatuhkan bobot tubuh di samping Lea.

"Sama Mbak Yati," jawabnya singkat.

"Suami kamu? Sudah berangkat?"

"Sudah, katanya ada rapat penting pagi ini."

"Bang, aku kapan bisa mulai kerja?"

"Sekarang boleh!" sahut Mas Ubay yang sedang memainkan ponselnya. Hari ini dia tak ke kantor. Katanya mau mengajakku juga Lea dan Mama jalan-jalan, entah kemana.

"Yang serius, Bang ..." rengek Lea.

"Serius! nanti Abang akan menjelaskan semuanya pada kamu."

"Papa?"

"Papa sudah setuju. Abang udah memberitahu Papa."

"Serius?"

"Serius lah, masa bohong!"

Wajah Lea berbinar, matanya terlihat berkaca-kaca.

"Ga usah nangis! Gitu aja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Juwitha
ini gimana sih ko cerita nya di bolak balik terus buang² koin doang mending kalo gak mahal
goodnovel comment avatar
Isabella
kayaknya mamanya yg menepuk paling pakai kerudung
goodnovel comment avatar
Iyan Yuniar
ko banyak yg bab isi'y sama y... bngung kn sayang koin'y...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status