Share

Bab 94

"Tapi, Mama kan bisa memaksa Mas Ubay untuk menceraikannya, Ma," Aina memburu.

"Tidak bisa, Aina. Alina seperti sebuah magnet yang membuat seluruh perhatian dan kasih sayang Ubay tercurah padanya," Mama mendesah.

"Maafkan Mama," lanjut Mama.

"Tak apa, Ma. Misal Aina berubah penampilan seperti Alina apa Mas Ubay akan tertarik?"

"Mama tak yakin. Karena dia tak suka wanita karier,"

Jawaban Mama menjadi skakmat untuk Aina. Perempuan itu seakan sangat kecewa lalu pamit pulang.

[Jeki, Aina keluar dari rumah saya. Kamu ikuti sekarang,]

[Siap, Bu.]

Aku kembali ke kamar. Setalah tadi video call dengan Mas Ubay, perasaanku sedikit tenang, beruntung Mas Ubay selalu menenangkanku.

Ponsel Mas Ubay yang kini kupegang berbunyi, ada panggilan dari Aina. Aku mengabaikan. Khawatir jika Aina mengetahui jika Mas Ubay sudah mengganti ponselnya.

[Mas, angkat teleponnya!]

[Aku sedang rapat, tak bisa!] Ketikku dengan dada berdebar.

Tak lama Aina mengirim video panasnya dengan laki-laki yang mirip sekali deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gila lu mertua macam apa lu? Mantan mertuanya aj ndak sampe gitu lha ini mertua baru nyuruh mantunya nerima madu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status