Share

Bab 93

Akhirnya dengan berat hati Mas Ubay berangkat ke Surabaya. Walau sebelumnya dia berencana mengajakku, tapi mengingat di sana dia harus fokus dengan kerjaan dan Hafidz yang masih terlalu kecil, rencana itu akhirnya dibatalkan.

"Sayang, jaga diri baik-baik, ya. Jika kamu mau, aku akan meminta Lea menemani disini," begitu khawatirnya Mas Ubay.

"Jangan, Mas. Lea lagi hamil. Kasian nanti kecapekan. Biar aku sendiri saja. Aku yakin bisa menjaga diri,"

Mas Ubay mendekat. Tangannya terulur membingkai wajahku. Mata kami bersitatap, ada kaca-kaca di matanya yang berusaha dia tahan.

"Mas, janji akan segera kembali," aku mengangguk seiring pelukan yang erat yang Mas Ubay berikan.

Aku pun merasa berat, ada sesuatu yang rasanya hilang ketika lelakiku itu beranjak pergi.

"Ma, titip Alina. Ubay harap Mama ga bawa Aina lagi ke sini, kalau tidak. Setelah Ubay kembali kami akan pindah ke rumah kami sendiri,"

"Kamu mengancam, Mama?" Mama pun terlihat sewot.

Aku meraih tangan Mas Ubay, meremasnya erat, se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status