#5 in second generation Obsessive Series but you can read STANDALONE. In this World of Cruelty, I did something that kept me sane. I went against my family just to protect my sanity. I was a fighter. I was a survivor. But not anymore because this cruel world made me rotten. Now, I'm Cruel. I'm cold Hearted. I'm a Killer because I killed myself. I killed my own happiness. I ruined my own heart. My name is DUA and I'm a nineteen years old student of Fashion Designer. And, my world is shattered by only four words. 'YOU ARE UNDER ARREST' [Mature Content 18+] Thank you ShineeSunshine ️
View MorePertempuran di gunung berbatu yang curam, tiga ekor naga mengepung beberapa orang yang terlibat di dalam pertempuran itu, dua di antaranya telah dikalahkan, dan seekornya lagi tampak menyerang pria bertopeng yang hanya berdiri tenang dengan tangan kosong.
SRAT!ZRASH!Kepala naga dipotong dengan mudahnya, menggunakan tangan kosong oleh seorang manusia super kelas SSS satu-satunya di dunia. Matanya berkilat kuning saat menatapi kepala naga yang memuncratkan darah ke topeng yang menutupi wajahnya.Dengan tatapan kejam, ia kemudian berbalik, "Cepat bereskan kotoran-kotoran itu!" perintahnya dengan angkuh. Ia bernama asli Noel Ricard.Lalu, tidak sengaja seorang manusia super dengan kelas lebih rendah, kelas B tidak sengaja menabraknya saat membersihkan sekitar."Maafkan aku, Tuan." Pria itu ketakutan dan menunduk memohon maaf, tetapi tidak ada maaf untuknya yang sudah dianggap melakukan hal tidak sopan terhadap dirinya yang dihormati."Dasar kotor." Katanya dingin dan dengan kemampuan supernya ia melempar orang itu tanpa menyentuhnya sama sekali, membuatnya terlempar ke tebing berbatu sampai manusia super yang lebih lemah darinya tidak sadarkan diri dibuatnya."Hei-hei! Noel santailah, meskipun mereka orang yang tidak pantas untuk didekati tapi kau tidak bisa berlaku seperti itu terus." Ujar temannya ia merupakan manusia super berperingkat S."Cih! Berisik!" Noel pergi dengan tidak perduli melewati temannya."Sombong sekali," temannya mengepalkan tinjunya kesal. Walaupun sikap Noel yang seperti itu, tidak ada yang berani menentangnya sama sekali.Tidak ada yang bisa melawan kekuatannya, tidak ada yang bisa melawan kekayaannya, tidak ada pula yang berani mengganggu dia, karena dia adalah manusia langka yang tercatat satu-satunya di dunia. Dia juga banyak memiliki bawahan setia yang bisa memberantas orang yang tidak berguna untuknya.Dalam aksinya Noel, selalu mengenakan topeng agar orang tidak ada yang tahu wajah aslinya. Dia paling tidak suka wajahnya dilihat oleh awak media. Hanya orang-orang kepercayaannya saja yang pernah melihat wajah asli Noel seperti apa."Cepat berikan aku inhibitor!" Noel memerintahkannya untuk memberikannya inhibitor, yang berguna untuk mengontrol kekuatannya yang besar, ia memerlukan pil obat spesial."Sial! Kenapa tidak ada healer yang cocok untuk diriku, jika aku menemukannya. Aku pastikan akan menguncinya untuk diriku sendiri." Ia mengumpat sambil memakan pil obatnya dengan kasar.Healer adalah manusia yang mampu menetralkan kekuatan manusia super yang akan mengamuk karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya ketika bertarung, dan lebih baik daripada inhibitor.Noel belum pernah bertemu healer yang cocok untuknya sama sekali, di mana kebanyakan teman-temannya sudah bertemu dengan pasangan yang ditakdirkan untuk mereka. Biasanya healer yang ditakdirkan untuk manusia super tidak pernah berbeda jauh dengan levelnya.Seumur hidup Noel, ia tidak bisa di-heal oleh siapa pun karena jika melakukannya ia akan mengalami kesakitan dan berakhir akan menyakiti para healer juga. Kecuali, jika ia sudah benar-benar dalam keadaan terpaksa.Umumnya, meskipun bukan pasangan yang ditakdirkan, pembersihan energi gelap atau penyembuhan bisa dilakukan dengan healer yang tidak ditakdirkan, tetapi tidak demikian dengan Noel karena akan menyakitinya, tidak ada energi dari healer yang cocok dengannya karena dia memang manusia super yang berbeda. Namun, menggunakan inhibitor juga tidak membuatnya lebih baik, dan berakhir membuatnya memiliki tempramen yang amat buruk....Ditugasnya kali ini Noel dengan mudahnya mengalahkan monster di dalam Dungeon sebelum mengacaukan dunia manusia, bahkan tanpa perlawanan dari monster itu sama sekali. Padahal anggotanya yang lain telah terbaring penuh luka-luka dan kewalahan."Cih! Dasar orang-orang lemah dan tidak berguna." Ujar Leon terus bergumam kesal, meninggalkan semua orang.Tanpa Noel sadari ada sebuah portal besar muncul tepat di belakangnya, ketika ia berbalik sudah terlambat. Ia pun langsung disedot masuk ke dalamnya."Tuan!" teriak bawahan setianya yang tidak jauh berdiri darinya. Portal yang menarik Noel adalah sesuatu yang disebut dengan portal waktu dan orang yang terhisap ke dalamnya akan sangat jarang ada yang selamat."Sialan!" batin Noel bahkan di saat-saat terakhir ia masih sempat mengumpat, ia tidak bisa melakukan apa-apa di dalam portal itu, sampai akhirnya ia menemukan sebuah ide untuk menyelamatkan diri....Di tengah hutan, pada siang hari yang terik. Namun, udara tetap sejuk karena rimbunan dedaunan hutan membentuk kanopi alami yang menghalangi teriknya mentari."Tanaman obat-tanaman obat, di manakah kamu ...." Seorang gadis bersenandung ria di dalam hutan siang itu.BRUAK!Tiba-tiba saja banyak binatang yang berlarian di sekitar sang gadis setelah mendengar suara nyaring, sesuatu terdengar terjatuh dengan keras dan kasar. Bahkan gadis yang sedang berjalan di hutan itu merinding kaget dibuatnya."Serius deh, aku baru pertama kali melakukan pekerjaan ini sendirian. Masa harus berakhir mati dikejar singa." Gumamnya benar-benar terkejut sampai tidak bisa bergerak.Pada akhirnya, bukannya lari ia malah memanjat pohon tersekat dan memastikan apa benar ada singa tidak jauh darinya."Apa itu? Itu kepala manusia, kan? Kenapa ada orang tidur di situ?" penasaran tanpa memperhatikan seluruhnya gadis itu malah mendatanginya tanpa rasa takut sedikit pun. Melewati semak-semak belukar tanpa takut kulitnya akan tergores.Wajahnya memerah saat melihat sang pria asing, yang tengah tidak sadarkan diri tanpa sehelai benang apa pun di tubuhnya."Kenapa ada pria tanpa busana di tengah hutan seperti ini, apa dia siluman?" gumam gadis itu membayangkan siluman ular, kemudian menutup wajahnya ketika melihat sesuatu yang besar dari tubuh telanjang pria itu, kemudian menggeleng berusaha tenang.Tidak ... tidak mungkin dia siluman, wajahnya tampan. Tapi bukan tipeku. Pikirnya, gadis itu sudah lebih baik sekarang.Gadis bersurai hitam panjang itu, kemudian membuka jaket hitam yang ia kenakan sehingga menyisakan baju lengan pendek dan terlihat lengannya yang putih mulus, ia mengenakan gaun berwarna biru muda, lebih panjang dari lutut dan sepertinya celana yang ia kenakan lebih pendek dari pada gaunnya. Sehingga kakinya terlihat, dan ia hanya mengenakan sandal jepit meskipun di tengah hutan.Ia tutupkan jaket miliknya pada tubuh telanjang sang pria, namun saat berbalik untuk meminta bantuan orang lain karena tidak mungkin ia membawa pria kekar itu sendiri. Tangannya tiba-tiba ditarik dengan kuat, sehingga ia jatuh terbaring ke rerumputan juga. Parahnya, tubuhnya sekarang entah bagaimana sudah ditindih oleh pemuda yang saat ini sedang telanjang bulat."Kyaaaaaa! Pria cabul! Mesum! Menyingkir kau!" teriaknya.DUAK!Gadis itu menendang masa depan milik sang pria telanjang, membuatnya langsung jatuh tersungkur di atas tubuh sang gadis, kesakitan. Kiana terus meronta-ronta dengan wajah memerah malu, ia tidak bisa bergerak karena pria itu bisa menahannya dengan kuat dan tubuhnya cukup berat untuk ukuran Kiana yang seorang wanita, menyingkirkannya dari atas tubuhnya."Kiana! Apa yang kau lakukan?!" seorang pria paru baya yang tidak asing, tampak terkejut memergoki gadis yang tengah ditindih pria tanpa busana tersebut.Exclusive Chapter 2} Shades Of LoveDUA ARIN KASHYAP's POV:- Stupid, idiot, dumb, Dua , this is all I could think of to describe myself right now. I knew when he got angry he could only see red and no one before his eyes. His BEAST is uncontrollable. I fucking knew it. Still made him angry. Now he'll shower them all at me like a hailstorms shower in a mango plantation."Get ready for the next few hours. This night is still young and will be long." Saying this he stormed out of the room. Where did he go? No idea. This time I won't hide in the washroom. He'll definitely break the door and what's the point of angering him more? I decided to wait patiently for him sitting on the floor just in front of the closed door, knees folded, hands behind door, knees folded, hands behind my back, head bowed down, eyes staring at the floor between my knees, and mind trying to calculate the possibilities of me being alive the next morning.He came back with two bowls in his hand, handcuffs, and a
[A/N:- This chapter is exclusively for the Beauty 'DUA' and the BEAST 'ARIN' from another dimension. What happens if they meet before the tragedy or Dua never falls into the Dark World or never gets reborn but simply clashes with ARIN KASHYAP, makes him insane for her, and gets married to him? Let's read now] DUARIN:- Shades Of LOVE 1} (MATURE Content 18+) ARIN KASHYAP's POV:- "Yeah, I'll be there in five minutes." I heard her saying this to the person on the other side of the phone. "You better be. It's been ages since we've been waiting for you", The woman on the speaker was sounding quite pissed off. "Okay just a few minutes and you'll find me there.", She said putting her earrings on. The other person just hummed and ended the conversation. I was watching her every move resting my back at the door. From the back, she was looking like a whole meal. Her bodycon dress, reaching her mid-thighs, was perfectly hugging her curves. Her butt was poking. Her milky thighs are on fu
As per the previous timeline, Prathvik's parents came to India and met Dua's father. They liked Dua for Prathvik but Dua's father directly declined and told them that his daughter liked someone else. The matter of Dua's marriage with Prathvik stopped there and Dua couldn't stop herself from screaming in Joy. *** The day before her departure to Delhi, Dua was sweating profusely, her vision was blurry and her head was spinning. She saw a new and different dream and whom she saw took her breath away. "Maa?", Dua's voice cracked and tears were ruining her vision. "Dua! How are you?", Dua's mother was looking the same when she died after giving birth to Dua. Dua did not know what to reply to her. This was the first time when Dua was seeing her mother or having a dream of her. "How's the transmigration?", Her mother smiled and her eyes were glossy too. Dua gasped and asked, "How?" "Dua! I don't know how to explain this to you but this time reversing or transmigration happened beca
(The last chapter continued) "What the hell is happening here?", Dua's body trembled and legs wobbled enough to make her knelt down on the floor. Her face was different and did not look like a woman who lost everything in the world of darkness. "What is this? I'm confused. What's wrong here? Why am I looking different from my current appearance?", Dua asked herself as she was scared and she knew that the life she had lived wasn't a dream. That life was her real life. That day when She was 19 and got engaged to Prathvik. That month when At the age of 20 got arrested. That year at the age of 25, She died too. That time was cold and lonely. Dua felt suffocated and continued to stare at herself. "I'm chubby the same as when I was 19. So it means, I'm back in my previous life again. If it is true then why? How's it possible? What would I explain to Papa?", Dua talked to herself. She smiled and then started to laugh again. She remembered everything. From her engagement, wedding, P
{last chapter continues} "What did Dua get to know about you?", Arin asked and Prathvik's senior shivered. "That, that I was planning of TREASON, by making false data reads in the company's final year report. I was stealing shares and money too from the Company in which I was working. Tisha knew this piece of information and Dua heard our telephone conversation", Senior accepted his crime and it was all recorded. "But Dua didn't make trouble for you?", Arin asked but only he knew how much he was controlling himself. "I was clearing the hurdles of my plan and Dua perfectly fitted in my plan by sending her behind the bars. Tisha and Prathvik were dead and their parents knew that Dua murdered them so they backed out and left the matters the way. No one ever tried to know about the real truth behind their murders. They knew that Dua hated Prathvik and Tisha for cheating and also hated their child too", Senior spoke and Arin again stared at him without wavering his eyeballs. "My plan
"There are no accidental Meetings in between the SOULS" DUA-ARIN .. .. One week later of DUA's death:- In one of the basements of Kashyap, The Beast was planning something scarier in his mind. Arin turned to a man named Hubir of the security team given by his younger brother Ariv and then he spoke softly, "Give me the mixture of Honey, Milk, and flour" Hubir was scared by Arin's black empty eyes. Prathvik's senior who greeted Dua on her first wedding anniversary in the office was the one who shot bullets at Dua and she died because of it. As Arin was waiting, He leisurely sat on the chair, lighting a cigarette. Arin casually said to the senior of Prathvik, "You know, this mixture is really interesting" "Ancient people used this method, to force the victim to ingest a mixture of milk, honey, and flour until their bowels gave up. Their naked body then smeared with more milk, honey, and flour until it attracted the wasps, ants, and other poisonous insects. They would crawl ins
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments