Share

Tombak Peledak

Dua pedang masih beradu. Keringat di wajah Hero menetes dan rambutnya yang dikuncir setengah itu tampak sedikit berantakan. Hero ingin memberikan serangan balasan pada gurunya, tetapi wajahnya mendadak tegang.

“Guru, ada serangan mengarah ke sini. Teman-teman, lari!” teriak Hero lalu bergegas memacu langkah. Farrabi memang tak dapat menghilangkan atau merasakan aura, tetapi instingnya mengatakan ada seseorang yang mengirim serangan dari atas.

Duaarr!!

Suara ledakan membuat mereka semua tiarap dan menutup telinga. Berbeda dari ledakan yang menyerang Hero dan Nino saat itu, kali ini tertinggal tombak kecil yang merupakan sumber ledakan.

Beberapa penjaga mendatangi lokasi latihan, tetapi Farrabi menahan langkah mereka sebab ia waspada pada ledakan susulan. Namun, tak ada lagi suara ledakan. Setelah beberapa menit berlalu dan memperhatikan keadaan di sekitar mereka, Farrabi meminta murid-muridnya berdiri.

“Tidak, jangan disen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status