Share

Ruang Hati yang Berantakan

Kota Jakarta diguyur hujan seharian. Rumput basah yang dihiasi warna cokelat dari daun-daun akasia yang gugur diembus angin kencang semalam, menciptakan korelasi warna yang tidak seimbang, tapi cukup mampu membuat teduh mata memandang. Warna saga di ujung cakrawala, perlahan menepi dan memburam ditutupi awan-awan kelabu yang menggantung. Langit masih mendung menyisakan derai gerimis tipis yang tempiasnya jatuh ke tubuh Kenan.

Lagi dan lagi Kenan datang ke rumah sakit. Tiga hari berlalu sejak kecelakaan yang menimpa Hasna, dia belum bisa menemui wanita itu. Setiap kali keinginan itu datang, langkahnya seakan dipaku oleh rasa bersalah. Pada akhirnya dia hanya mampu berdiri termangu di depan ruang IGD.

Kenan mulai terbiasa dengan aroma obat-obatnya yang menusuk penciumannya. Kedatangan pria itu hanya untuk mencari tahu bagaimana perkembangan Hasna, yang telah dipindahkan ke ruang perawatan. Dia terlalu malu untuk meminta izin kepada Hasan. Apalagi mengingat sorot Indah yang seolah-olah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status