Share

Bab 53 Tak dihargai

Mas Hakim sama sekali tak peduli yang kurasakan. Ia malah menuduhku yang tak benar. Rasanya mustahil bila aku berhubungan dengan Ilmi. Apalagi Ilmi adalah mantan Cynthia. Sudah pasti Ilmi yang ada hati padanya.

"Hey kamu jangan melamun saja!"

"Apa Mas?"

"Matikan Televisinya kalau tidak ditonton lagi. Ini malah cuci piring. Aku capek tahu gak cari uang!"

"Tolong matikan sekalian, Mas."

"Disuruh malah nyuruh. Jadi istri itu ngerti kalau dikasih tahu. Ini malah gak mau nurut!"

"Bukan gak mau. Mas maunya langsung dimatikan kan? Tanganku basah lagi cuci piring."

"Kalau dikasih tahu bantah terus!"

"Aku hanya menjelaskan Mas. Biar Mas tahu kenapa aku tak bisa turuti sekarang. Kecuali kalau Mas mau tunggu aku selesai."

"Ah dasar kamu ngelawan terus. Mana mau nurut."

"Maksud Mas?"

"Apa?"

Aku terdiam. Jujur, tak ingin kuulangi lagi. Bila kuteruskan, mas Hakim akan bertambah marah. Biarlah kutahan dan pendam saja. Tak sanggup rasanya bila begini.

"Kumatikan ya, Mas!"

"Tak usah, biar aku saja!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status