Share

17. Grazian Sinting

"Oweeek." Merona muntah-muntah mengeluarkan sesuatu dari mulutnya yang tanpa bisa terkontrol juga ikut tertelan. "Oweeek..."

Grazian ikut masuk ke kamar mandi. Tangannya menepuk-nepuk pelan punggung Merona. "Ya maaf, Roo kalau aku kebablasan."

"Sumpah, ini tuh enggak enak banget rasanya," Merona menyalakan keran dan berkumur banyak-banyak guna menghilangkan sisa-sisa rasa dari cairan yang Grazian keluarkan dalam mulutnya.

Tangan Grazian yang semula di punggung bergeser ke pundak merapikan pakaian Merona yang melorot. "Dasar amatir, segitu aja udah muntah-muntah. Kayaknya kamu harus sering-sering latihan, Roo."

"Enggak, aku kapok," balas Merona, dia mengambil tisu dan menyeka mulutnya. "Kayaknya mendingan kamu cari mulut perempuan lain aja deh buat menelan cairan kamu itu."

"Yakin? Nanti cemburu lagi."

Merona menghela nafasnya. "Sumpah ya, kamu tuh nyebelin banget Zian. Enggak bisa apa berhenti dan mulai serius sama hidup."

Sejenak Grazian diam menelaah ucapan Merona. Ada perasaan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status