Sal memilih untuk meninggalka restoran lebih cepat.
Dia langsung bergegas menuju ke parkiran motor sementara Sudra sedang membayar makanan mereka di kasir.
Sudra berjalan ke arah parkiran motor sambil menunjukkan wajah yang terlihat bingung.
"Ada apa ?" tanya Sal
"Makanan kita sudah dibayar," jawab Sudra
"Yang membayar makanan kita pasti Alder," ucap Sal
"Iya," jawab Sudra terkejut
"Cuma di kenalan kita di resto. Sudahlah. Kita harus kembali ke kantor," ucap Sal
****
Di atas motor Sal meratapi nasibnya.
"Bisa-bisa dia menjadi benalu dalam hidupku," ucap Sal.
Saat Sal sudah sampai ke parkiran kantornya, Sal dihubungi oleh Seth.
"Haloo adikku. Kau dimana sekarang ?" tanya Seth
"Ini lagi di parkiran kantor," jawab Sal
"Bersama dengan Sudra ?" tanya Seth
"Iyalah. Memangnya dengan siapa lagi," jawab Sal jengkel&nb
Bukan hanya itu saja, kakak sepupu Sal membawa banyak sekali makanan untuk dimakan bersama.Sal, kakak-kakak sepupunya beserta pelatih Sal duduk dalam satu meja untuk menyantap makanannya.Sal cemas dengan kedatangan Dewa."Kak, aku mau ke kamar mandi sebentar," bisik Sal ke SethSeth menganggukkan kepala.Sal menuju ke kamar ganti pakaian dan mengambil hpnya.Sal langsung mengirim pesan singkat ke Dewa."Dewa, jangan ke sini. Ada Alder. Nanti kuceritakan. Buatlah alasan yang bagus."****"Ayolaaa kita sudah telat," teriak Raya di bawah tangga lantai satu.Dewa sudah berada di lantai satu tepatnya ruang tamu sambil duduk di sofa.Raya akhirnya memilih untuk ke ruang tamu juga."Dia bahkan tidak berubah setelah menikah denganmu," ucap RayaDewa menggeleng-geleng kepalanya."Jangan terlalu memanjakannya," lanjut Raya"Siap
Ayahnya Dewa menatap punggung anaknya.Ayahnya Dewa cemas jika masa lalu anaknya ketahuan oleh keluarga Riya.Dewa langsung mengirim pesan singkat dengan Sal."Kakak ipar besok jam 3 sore di cafe Collac."Sal membaca pesan tersebut."Oke."****Setelah perayaan, semua sepupunya sudah pulang kecuali Seth."Ayoo," ajak Seth yang sudah berganti pakaian."Siapa takut," tantang SalMereka bertanding di ring.Tentu saja Sal tidak bisa menandingi kekuatan Seth.Seth dan Sal duduk di tepi ring."Kakak pasti sering latihan," ucap Sal"Aku hanya latihan di rumah," jawab Seth""Di rumah ?" tanya Sal tidak percaya"Iya. Aku mengundang kak Dre ke rumah," jawab Seth nyengir."Yaa itu sama saja," balas Sal tertawa"Kak kalo seandainya kita berbohong untuk kebaikan semua orang. Menurut
Sal dan Sudra menuju ke parkiran bersama-sama.Sal pulang menggunakan mobilnya untuk berjaga-jaga.Dia membuka pelindung mobilnya.Mobil sedan berwarna putih."Tumben," ucap Sudra"Mau ketemuan dengan adik ipar," jawab Sal"Ohh gitu. Kayaknya jadwalmu padat hari ini," kata Sudra"Family time. Family bisnis," jawab Sal singkat"Okelah. Hati-hati," ucap Sudra"Sipp bos," jawab SalSudra tertawa.****Mobil ini jarang digunakan Sal kecuali untuk pertemuan penting.Sal lebih suka dengan tunggangan yang biasanya digunakan.Sal lebih suka ketika wajahnya ditiup oleh angin dibandingkan AC.Sal lebih suka tempat yang terbuka dibandingkan tertutup."Apa boleh buat," ucap Sal dalam hatinyaDia menyalakan radio mobilnya untuk membuat suasana hatinya lebih baik.Dia suka sekali mendengarkan mus
"Apa yang terjadi dengannya ?" tanya salah satu teman Alder saat masuk ke dalam ruangannya yang diikuti oleh temannya yang lain. "Iya. Dia terlihat sangat marah," lanjut teman Alder yang lain "Tidak usah dihiraukan. Hari sampai di sini dulu. Masih ada yang harus kulakukan," ucap Alder langsung beranjak keluar. **** Alder meninggalkan klub itu langsung menuju ke apartemennya. Apartemennya terletak di lantai 7. Alder sengaja memilih lantai itu karena di lantai ini ada kolam renang tertutup. Alder langsung mengganti pakaiannya dan masuk ke dalam kolam renang. Dia langsung duduk di dalam kolam renang dengan lutut menempel di dadanya. Dia menggamit erat kakinya dengan kedua tangannya. Alder selalu melakukan hal itu saat dia merasa kesepian dan sedih Alder teringat kilasan kenangan masa lalu. Dia teringat saat ibu tirinya masuk k
Sal menatap keluar jendela. Sal mendapatkan telpon dari ayahnya. "Halo ayah," sapa Sal "Ayah baik saja. Bagaimana kabarmu ?" tanya ayahnya Sal "Baik yah" jawab Sal "Ayah mendengar kau membatalkan kerjasama dengan perusahan Condrata," kata ayahnya Sa "Iya," sahut Sal "Ada apa dengan perusahaan itu?" tanya ayahnya Sal "Tidak ada masalah dengan perusahan itu," jawab Sal "Lalu ada apa ?" tanya ayahnya Sal "Hanya saja kerjasama kita dengan perusahaan mereka tidak terlalu menjanjikan. Sebenarnya Sal heran kenapa kita bekerjasama dengan perusahan mereka," jawab Sal Ayahnya Sal menghela nafas "Kau semakin mirip dengan ayah. Ayah melakukannya sifatnya balas budi dengan keluarga Condrata. Memang kerjasama ini lebih menguntungkan perusahaannya daripada kita tapi apa salahnya kita membantu mereka," ujar ayahnya Sal "Balas budi ?" tanya Sal bingung "
Alder sedang mengangkat barbel dalam posisi tidur.Alder terlihat tidak berkonsentrasi dalam mengangkat barbel.Alder terlihat gemetaran waktu mengangkat beban.Hal ini tentu saja menjadi perhatian trainernya."Ada apa bos ? Tumben kok lesu," tanya trainernya lembutAlder mengambil sikap duduk dan mengelap wajah dan lengannya yang basah oleh keringat.Alder mendesah."Ada masalah di kantor," jawab Alder"Tumben. Biasanya masalah apapun tidak berpengaruh untuk bos," ucap trainernya heran"Bukan perusahaan bokap tapi perusahaan rekanan," jawab Alder"Ohh gituu tohh bos. Siapa yang nyebelin bos ?" tanya trainer Alder heran"Pimpinan sekarang," jawab Alder"Cewek atau cowok bos ?" tanya trainer Alder tersenyum penuh arti"Sayangnya cewek," jawab Alder"Emang seluruh cewek itu nyebelin. Mereka itu dikit-dikit pake emosi," bela
Sal punya perkerjaan sampingan sebagai penyiar radio ReNa."Semua sudah siap mas Tio," tanya SalMas Tio hanya memberikan sinyal dengan jari jempolnya tandanya sudah siap.Mas Tio adalah program director di radio ReNa."Halooo apa kabar semuanya," sapa Sal yang sudah mengudara"Gue harap semua happy hari terutama malam ini karena ditemenin oleh penyiar paling happy di dunia," lanjut Sal"Inget kata mantra kita malam ini, masalah elu masa lalu sekarang masa depan elu," ucap Sal"Yang tentuin," potong Alder sambil tersenyum tipis sambil rebahan di kasur yang empuk."Nihh cewek suaranya bagus juga ngademin. Gue ga perlu minum obat itu lagi kalo mau tidur," batin Alder membesarkan speaker agar terdengar ke penjuru ruangan kamarnyaSiaran berlangsung cukup cepat bagi Alder.Dia ingin mendengar suara perempuan itu lagi."Andai bisa ketemu langsung," batin Alde
Alder merasakan emosinya membuncah.Dia bergerak sangat cepat menuju ke ruangan kerjanya ayahnya.Dia mendengar suara tinggi ayahnya dari balik pintu ruangan ayahnya.Dia membuka kenop pintu ayahnya dan melihat perempuan itu sedang duduk di sofa.Perempuan itu terlihat bersikap acuh tak acuh dengan kemarahan ayahnya.Perempuan itu menoleh saat melihat Alder masuk ke ruangan mereka.Perempuan itu terlihat biasa-biasa saja saat melihat AlderAlder merasakan kebencian yang sangat dalam saat melihat perempuan itu.Alder merasakan seluruh tubuhnya tegang saat melihat perempuan itu kembali dalam hidupnya."Apa maksudmu datang kembali ke sini ?" tanya Alder sambil mengepalkan buku tangannya"Tentu saja untuk melihatmu.Anakku tersayang," jawab perempuan itu enteng"Kau bukan ibuku dan selamanya tidak akan pernah menjadi ibuku," balas Alder sengit&nbs