Share

Hantu Bekas Pembunuhan Tamat

Angker? Bobi mengerutkan dahi. 

Iya, Pak. Jangan dekat-dekat dengan kamar itu!

Halah... persetan dengan angker.

Bobi malah menendang pintu kamar. Itu membuat Heri lari ketakutan. Bobi heran lantaran tidak ada siapa-siapa di sana. Ia pun menutup kembali pintunya. Bobi sama sekali tidak takut. Sebab, yang ia alami di Gunung Pulosari jauh lebih mengerikan. 

Sesaat sebelum Bobi masuk kembali ke kamarnya, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang seperti mencakar-cakar pintu. Bobi pun menoleh. Tepat dari celah pintu kamar nomor 111 ada darah mengalir perlahan membasahi lantai. Bobi menggelengkan kepala. 

“Sebaiknya kau tidak menggangguku. Aku sudah pernah membunuh jin seperti kau,” kata Bobi. 

Dengan penuh emosi, dia tendang kembali pintu kamar itu. Kali ini tampaklah seorang wanita dengan wajah penuh darah.

“Kenapa kau mengganggu manusia?” tanya Bobi. 

Yang ditanya diam saja. Wajahnya datar menatap Bobi. Kedua kaki Bobi basah oleh darah. Wanita itu perlahan bangun. Kedua matanya merah. Ia mendekat kepada Bobi seperti hendak melukainya. 

“Sudah kubilang. Aku pernah berhadapan dengan jin Gunung Pulosari. Kalau kau cari masalah denganku. Itu salah besar,” belum sempat wanita itu melukai Bobi, tubuhnya sudah terbakar. 

Ia berteriak kesakitan sambil meminta ampun. Namun, api terus membakarnya hingga ia lenyap begitu saja seperti serpihan debu. Setelah wanita itu menghilang, tampaklah mayat seorang perempuan terbaring di atas tempat tidur. Mayat itu sudah membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status