Share

Sumpah Pocong Part 1

Saat itu tahun 2005.

[Suara HP berbunyi]

"Halo? Assalamualaikum Pak?"

"Halo, Waalaikumsalam Dung. Gimana kabarmu? Gimana kuliahmu?"

"Alhamdulillah semua lancar pak, kabar saya sehat. Bapak ibu sehat kan?"

"Syukurlah nak, bapak ibu sehat,"

Kemudian seketika hening, tak ku dengar lagi suara bapak dari telepon. Yang ku dengar hanyalah suara lelaki tengah menahan isak tangisnya.

Feeling-ku benar, sepertinya bapak sedang tidak baik-baik saja, sudah kuduga sejak ku angkat gagang telepon, suara dan nada bicara bapak tidak seperti biasanya.

"Pak, bapak kenapa?,"

"Gapapa nak, kamu buruan pulang ya. Kalau bisa minggu depan. Bapak mau ngomong sama kamu,"

"Iya pak insyaallah saya pulang minggu depan,"

[Tuut..tuut..tuut..]

Sejenak aku berpikir bagaimana agar minggu depan bisa ku penuhi permintaan bapak untuk pulang. Karena jujur saja, aku berkuliah sambil bekerja di kota metropolitan. Aku tidak ingin menambah beban bapak yang hanya seor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status