Share

Bab 12.B

Entah mengapa terbesit dorongan untuk membuka lemari lama milik Sonia, dengan menutup hidung kubuka lemari yang berdebu itu, menjamah setiap benda yang tersimpan.

Ditumpukkan paling bawah aku menemukan sebuah buku harian, ini milik Sonia. Cepat aku membuka buku harian yang sedikit usang itu lembar demi lembar aku susuri, dilembar terakhir ia menuliskan sesuatu yang membuatku berfikir ringan.

'Minggu 17 Maret, aku kehilanganmu dan cintamu, semoga kita bisa dipertemukan di kehidupan yang lain'

Tanggal ini adalah tanggal pernikahanku, pantas saja ia tak nampak ketika acara akad nikahku waktu itu, rupanya ia tengah patah hati.

Tokk! Tokk! Tokk!

"Sarah cepat keluar kita ke Jakarta sekarang untuk menemui Sonia," ucap bapak dibalik pintu.

Aku bangkit melangkah keluar nampak Ibu dan Bapak beserta Kak Satya sudah bersiap.

Suasana jalanan ibu kota nampak padat, kami sampai menunaikan shalat dzuhur di masjid pinggir jalan. Setelah selesai melaksanakan kewajiban dzuhur kami bergegas menuju rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status