Menatap keluarga kecil dimana Zee baru melahirkan anak mereka beberapa bulan lalu, Zee sedang menyusui putra pertama mereka yang bernama Althan dengan menggunakan botol karena mereka kedatangan dua orang tidak penting yaitu Leo dan Endi. Mereka berdua memutuskan untuk membeli rumah yang tidak jauh dari orang tua Zee, Billy sudah mengubah panggilan pada Bima dengan sebutan mas.
“Kalau suka itu bilang bukan diam aja” Billy menatap Zee dan Endi bergantian “adik kamu ini suka sama Tere.”
“Tere” Zee mengangguk “kamu pedofil?”
Bantal melayang mengenai wajah Billy dimana pelakunya adalah Endi sedangkan Leo dan Zee tertawa melihat apa yang Endi lakukan.
“Udah lewat tujuh belas tahun dan jarak kita nggak jauh – jauh amat.”
“Wajah Tere keliatan anak kecil jadi tetap aja kamu pedofil” Leo memberikan kata – kata godaan membuat Endi menatap tajam.
“Tapi memang orang
Zee sangat tidak menyangka jika Mili berani melakukan ini dan kebodohannya adalah menerima pernikahan Billy setelah apa yang dilakukan, berharap semua dendam akan selesai dengan pernikahan tapi nyatanya tidak sama sekali. Mili yang merupakan ibu kandung Billy berniat meracuni Tania dan Zee yang melihat itu mengambil tindakan ekstrim dengan memakanannya yang akhirnya membuat Zee berada di rumah sakit.Tatapan Zee dan Billy yang bertemu seakan berbicara melalui pandangan mereka, entah kapan perasaan itu hadir diantara mereka berdua tapi satu hal yang pasti saat ini mereka sudah saling mencintai hanya saja kesalahan yang Mili perbuat membuat Billy tidak tahu harus bagaimana bersikap dengan Zee serta keluarganya. Bima sudah tidak bisa berkata apa pun bahkan Endi yang selama ini di pihak Billy memilih untuk tidak peduli dengan keadaannya, selama ini hanya mereka berdua yang menjadi tempat Billy bercerita meski selalu tidak percaya dengan lebih mempercayai perkataan Mili.&l
Zee nama panggilannya saat ini berusia 24 tahun, anak kedua dari lima bersaudara dari pernikahan kedua sang ayah bernama Wijaya di mana selisih usia kedua orang tuanya hampir dua kali lipat. Zee terkadang tidak habis pikir bagaimana bisa sang ibu bernama Tania mau dengan pria tua yang mungkin seusia kakeknya atau ayah dari Tania, menurut cerita mereka berdua adalah Tania dijual oleh suaminya karena ternyata orang tuanya tidak menyetujui pernikahan mereka. Zee tidak habis pikir ada orang tua atau mertua macam begitu dan dia hanya bisa berharap tidak terjebak dengan model mertua seperti itu, sejauh ini orang tua Romeo sangat baik dengannya tapi sampai detik ini tidak ada pembicaraan lanjut mengenai hubungan mereka berdua.Setiap hari suasana rumah tidak pernah sepi jika Lucas berada di rumah, semenjak Lucas memutuskan pindah rumah suasana rumah berbeda. Lucas jatuh pada pesona wanita yang juga sahabat dari Rere, semua tidak ada yang menyukai wanita itu sehingga membuat Lu
Kedatangan Zee di cafe langsung disambut oleh Erland yang duduk di kursi kesayangannya, Zee tersenyum ke arah Erland dengan melangkah ke arahnya sedangkan Erland sendiri belum menyadari kehadiran Zee.“Sudah lama, mas?.”Erland menatap Zee yang tersenyum ke arahnya “jangan tersenyum seperti itu karena membuat aku semakin terpesona denganmu” Zee memutar kedua matanya malas membuat Erland tertawa melihat reaksi Zee “bukunya bagaimana?.”“Mereka suka banget” Erland tersenyum ketika melihat wajah bahagia Zee “lalu temanmu yang lain mana?.”“Irfan masih ada di sana membantu mereka belajar sedangkan dua lagi biasa pacaran” Erland mengangguk “bagaimana pekerjaan?.”“Apa itu penting?” Zee menggelengkan kepala “sudah masuk sana kasihan pegawai kamu itu kesusahan.”Zee menganggap Erland sebagai seorang kakak meski berkali – kali mengatakan
Zee mengajak Indah menghabiskan waktu di pub tapi langsung ditolak yang membuat dirinya berakhir dengan pergi seorang diri, berada di pub bukan hal pertama untuk Zee meski sebelumnya pernah tapi tidak pernah seorang diri tapi saat ini dirinya membutuhkan sedikit hiburan atas apa yang baru saja terjadi dengan Romeo dan juga pria yang tadi komplain atas apa yang dilakukan oleh Yusron.“Kita bertemu lagi gadis kecil” Zee menatap pria yang ada disampingnya di mana pria yang sama tadi di cafe “sudah aku bilang jika kamu akan memasakkan sesuatu di apartemen milikku tidak sekarang tapi nanti.”Zee tersenyum sinis “jangan bermimpi.”“Billy” Zee menatap bingung “namaku Billy” Zee akhirnya mengangguk ketika mengetahui nama pria itu.“Billy jadi apa mau kamu?” Zee menatap malas “aku tidak mau membuang waktu untuk hal tidak penting.”Billy menarik Zee dengan mengangkat dagunya
Zee berada di dalam kamar dengan ketakutan tersendiri, untungnya saat dirinya masuk di dalam rumah orang tuanya tidak berada di tempat sehingga bisa masuk ke dalam kamar tanpa ada yang curiga. Zee merutuki kebodohannya yang bisa masuk dalam jebakan pria bernama Billy, bagaimana mungkin dirinya bisa melakukan itu bahkan terjebak dalam situasi tidak mengenakkan, bahkan Zee dapat melihat tanda – tanda bahwa mereka telah melakukan hubungan terlihat jelas pada tubuhnya di mana Billy meninggalkan jejak pada tubuh polosnya ini ditambah pada bagian bawah miliknya terasa sakit saat dirinya melangkah yang langsung diobati dengan berendam di air hangat.“Pulang jam berapa?” Tania menatap Zee yang akan duduk “mami gak lihat kamu pulang.”Zee memberikan tatapan menggoda ke Tania “gimana mami bisa tahu orang asyik mulu sama papi” seketika wajah Tania memerah membuat Zee tersenyum melihatnya “abang dan yang lain ke mana?” ketika m
Billy merasa salah ketika melamar wanita tersebut karena tidak ada cinta diantara mereka tapi sudut hati kecilnya meyakini ini adalah cara dirinya untuk membalaskan dendam pada apa yang mereka lakukan pada ibunya dahulu, Billy tidak memikirkan apa pun selain menikahi wanita itu yang sudah menjadi candu bagi dirinya setelah semuanya.“Ayah di sini?” menatap Bima yang sedang berbicara dengan orang kepercayaannya Rahud.“Kalau begitu nanti dibicarakan lagi” sambil menepuk bahu Rahud pelan melangkah kearah Billy “apa kabar kamu, nak?” memeluk Billy pelan sambil menepuk punggungnya pelan “bunda dan adik kamu kangen.”Billy melangkah ke ruangannya “ayah tidak lupa kan jika aku memiliki ibu jadi bagaimana bisa aku harus dekat dengan bunda meski selama ini bunda yang merawatku, tapi rasanya beda tapi sampaikan salam untuk mereka semua.”Bima mengangguk pelan “lantas kamu bagaimana?” Billy men
Billy menatap Tyas yang berada di ranjangnya setelah sesi panas mereka berdua hingga tengah malam, selama melakukan bersama Tyas tadi dalam benak Billy adalah Zee dan dirinya tidak berhenti membayangkan wanita satu itu. Kejadian pertama yang dirinya alami selama ini karena saat bersama Tyas di mana Billy selalu terpuaskan, Billy menatap jendela di luar kamarnya memikirkan banyak hal termasuk perkataan Bima.Billy mengepalkan tangannya mengingat semua yang telah dirinya lakukan, bayangan Zee seakan tidak berhenti dari pikirannya entah apa yang terjadi. Rencana – rencana agar bisa masuk ke mereka semakin cepat dan dirinya tidak sabar untuk melihat bagaimana keluarga tersebut hancur seperti apa yang pernah dilakukan pada ibunya. Sebuah tangan berada di perutnya menandakan bahwa ada yang memeluknya dari belakang, Billy membalikkan badan mendapati Tyas berada dihadapannya tanpa menggunakan sehelai pakaian membuat Billy ingin melakukannya kembali.“Kamu sel
Zee tersenyum dengan kedatangan Irfan yang diikuti Boy dibelakangnya, mereka saling berkenalan satu dengan yang lain. Boy meminta Zee berada disampingnya dengan meletakkan tangan di pinggang Zee yang sedikit merasa tidak nyaman, Billy yang melihat pemandangan tersebut seakan tidak terima atas apa yang dilakukan Boy. Rahud yang menyadari suasana hati Billy tidak enak langsung mengambil alih dengan bertanya mengenai konsep mereka lalu makanan yang disajikan serta dekor yang bagaimana diharapkan dan langsung dicatat semuanya oleh Rahud, Billy sendiri memberikan tatapan tidak suka pada Boy yang tampak perhatian dengan Zee. “Kita sudah sepakat mengenai harga dengan Om Bima” Boy menatap Rahud tegas “mengenai biaya akan ditanggung oleh beliau.” “Anda berkata tidak masuk akal” Billy menatap tajam pada Boy “gak mungkin ayahku membiayai acara ini.” Boy tersenyum “bukan keseluruhan karena biaya acara ini berasal dari H&D Group dan beberapa perusahaan lain tapi