Share

105. Saat Kau Datang Padaku

Perlahan, Rigel melepas cengkeraman tangannya dari leher Sia. Dia berbalik dengan perasaan yang tidak akan mudah diungkapkan. Tidak menghiraukan panggilan Minerva beserta dengan ucapannya.

“Rigel, terima kasih. Sampai kapan pun, kau bukanlah seorang pembunuh. Ingat itu.”

Suara samar itu tenggelam saat Rigel membuka pintu, saat hujan masih deras di luar, dan saat air mata Rigel mengalir deras di kedua belah pipinya seolah tak tampak karena hujan yang juga membasahi wajahnya.

Rigel sadar pada apa yang dilakukannya. Dia tahu risikonya. Semua hanya akan jadi rasa sakit untuknya.

Di kamar, Minerva menutup mata dan bicara pada Sia. “Bangun, dan jangan lemah. Kau tidak boleh mencintai keduanya, di saat aku juga hanya memilih satu di antara mereka, kau tidak berhak melakukan lebih dariku.”

Ucapan Minerva membuat Sia tersentak. Seperti terbangun dari mimpi, dia terbatuk dan memegangi lehernya. Tidak lagi ada rasa sakit. Terburu dia t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status