Share

Kejujuran Dani

"Ibu, kenapa?" tanya Dani.

Aku tersentak, lalu menatap putra sambungku itu dalam. "I-bu tidak apa-apa, Dan."

Dani meletakkan sendok di tangannya, lalu mengambil air minum yang ada di depannya. Kemudian dia meneguknya hingga tinggal separuh. Setelah selesai, dia meletakkan sisa minumnya ke tempatnya kembali.

"Ibu jangan berbohong. Dani tahu jika Ibu sedang tidak jujur. Katakanlah, Buk. Katakan apa yang sedang Ibu pikirkan," ucap Dani.

"Iya, Buk. Katakan saja, siapa tahu kami bisa membantu." Kini ganti Nada yang berbicara.

Aku menatap mereka berdua bergantian. Ada keraguan dalam hatiku ketika aku ingin menanyakan tentang kabar Damar dan juga Dina.

Kami sedang menikmati makan malam. Tapi sedari tadi aku hanya mengaduk makanan di piringku. Aku tidak mempunyai selera makan sama sekali setelah mengetahui keadaan Dina dan juga Damar.

Sungguh, walau bagaimanapun logikaku ingin mengabaikan keadaan mereka, tapi hatiku tidak bisa. Seorang ibu tetaplah seorang ibu, walau disakiti sedemikian rupa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status