Share

Terbongkar

Rival mengetuk pelan pintu kamar Ningsih, mencoba menjelaskan.

"Sayang, ayo buka dong pintunya"

Ningsih tak menyahut, tentu saja ia kesal bukan main.

"Ningsih, Mas mau jelasin semuanya. Tapi pintunya buka dulu ya?" 

Cklek.....

Suara pintu terbuka dari dalam, Rival masuk dan menutup kembali pintu kamar.

"Ningsih sayang, Mas gak ada maksud apa-apa. Soal omongan Mas ke Luna, Mas sungguh minta maaf. Kalimat itu meluncur begitu saja, waktu Mas nolongin Luna tadi itu dia menangis kakinya terkilir, Mas cuma bilang kalau lebih baik tersenyum daripada menangis. Senyum bikin keliatan jadi manis, itu semata untuk menghibur saja. Sama sekali gak ada maksud atau tujuan lain. Kamu yang bener aja, aku masij tau batesan dong. Luna kan istri Fathir, adik ipar aku. Aku niat tulus cuma pingin bantuin dia aja sekaligus menghibur tadi. Kamu tau juga kan bawaan Ibu hamil gimana? Mas cuma kasihan aja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status