Tak Tahu Diri

Kubiarkan dia mengaruk tubuhnya yang semakin terlihat kemerahan, untuk mengalihkan fokusnya kuputar musik agar aku tidak begitu memperhatikannya.

Sesampainya di kantor Lita terlihat begitu kesakitan. Dan aku tetap memaksanya untuk mengikuti meeting yang sudah kurencanakan.

"Meeting mau bahas apa, Dis?" Lita terlihat curiga.

"Ada yang perlu di umumkan. Nanti kamu pasti tau dan juga harus hadir karena kamu kan juga bekerja di sini," jelasku tanpa menoleh kearahnya.

Tunggu saja Lita, ini baru saja permulaan. Nanti semua yang ada padamu akan aku ambil balik.

Sebelum memasuki ruang meeting kupatut diri di depan cermin, memang betul wajahku terlihat tua dari usiaku yang sebenarnya.

Aku sangat antusias dengan acara yang akan di gelar nanti. Dan Lita akan lihat siapa sebenarnya dirinya hingga berani berlaku jauh dari kendali.

"Selamat siang, Bu Gendis. Silahkan masuk," sapa Hrd dan para staf.

Mereka berdiri menyambut kedatanganku. Sudah lama sekali tidak berhadapan dengan orang banyak