Share

18. KEDATANGAN NADIA

Mahardika pun telah menyiapkan sarapan yang menjadi favorit sang istri.

Beruntungnya Eka, memiliki suami seperti Mahardika. Eka benar-benar diperlakukan layaknya seorang ratu. Dipenuhi segala kebutuhannya.

Eka pun masuk ke ruang makan, sedikit mendehem, supaya sang suami menyadari kedatangannya. Dika mengangkat kepalanya, setelah meletakkan piring di atas meja makan.

"Sarapan dulu, Dek," kata Dika sambil menarik kursi, supaya memudahkan Eka untuk duduk. Namun, gadis itu malah menduduki kursi yang lain.

Ngeselin banget bukan? Namun, Dika tidak melawan.

Ekor mata Eka masih melirik tajam, sembari menyelengos, membuang pandangannya ke sisi berbeda.

Dika tersenyum kecil, melihat tingkah laku Eka yang masih ngambek karena ciuman pagi ini dan dirinya tidak marah sama sekali akan sikap istrinya tersebut.

"Kamu sarapannya yang banyak. Supaya semangat menjalani hari," kata Dika mengingatkan.

"Iya, Om. Om juga. Sarapan yang banyak."

Dika tersenyum lembut disertai anggukan kepala, "pasti itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status