Buka pakaianku sekarang!” Perintah seorang pria bertubuh atletis dengan wajah tampannya yang maskulin menatap tajam padaku dengan pandangan merendah.
“A-apa??” Aku menyahut dengan suara seperti dicekik karena menahan rasa gugup yang luar biasa.“Apa harus aku ulangi ucapanku tadi? Kau bukan wanita tuli ‘kan?” ejek pria bernama Henry Bastian Campbell yang baru saja resmi menjadi suamiku, seraya tersenyum smirk masih dengan tatapan merendahnya padaku.“Ta-pi?” Aku masih ragu untuk melakukan perintahnya. Walaupun itu memang sudah menjadi kewajibanku sebagai istrinya. Bukan istri yang sesungguhnya, namun istri kontrak yang hanya dinikahi untuk menebus hutang perusahaan mendiang ayahku yang bangkrut beberapa bulan yang lalu.“Angelina Louis! Kau bukan wanita bodoh yang tak bisa melakukan hal sepele untuk membuka pakaian seorang pria, kan? Apa perlu aku mengajari bagaimana caranya melakukannya padamu?!” Kilat matanya semakin tajam menatapku.Melihatnya dengan ekspresi wajah yang berubah mengerikan tentu membuatku mau tak mau terpaksa melakukan apa yang Henry perintahkan. Tanganku yang dingin kini mulai membuka pengait kancing toxedonya dengan gemetar. Masih dengan jelas kulihat pria yang merupakan suamiku itu menatapku tajam. Sampai akhirnya nafasku tercekat saat kancing jasnya kini sudah terlepas sepenuhnya hingga menampilkan otot perutnya yang keras dan menonjol.“Kenapa kau berhenti? Apa kau baru pernah melihat otot pria telanjang seperti ini?” Seringainya kini masih dengan pandangan mengejek.“Ini sudah cukup ‘kan?” Aku mencoba mengalihkan pandanganku ke arah lain.“Tak perlu bersikap sok polos di depanku. Aku tahu kau ini adalah putri dari Gary Louis yang dikenal suka berfoya-foya, namun tidak untuk sekarang.” Henry mengangkat wajahku agar menghadapnya kemudian tersenyum sinis, “Bagiku kau hanyalah wanita penebus hutang! Tidak lebih dari wanita murahan yang menjual tubuhnya hanya untuk uang!” desisnya tajam dan menusuk.Kalimat menghina Henry tentu sangat menyakitkan terdengar, kata-katanya tak hanya merendahkanku sebagai wanita, namun juga sengaja membuatku terluka. Aku beranikan diriku membalas tatapannya dan berkata, “Aku memang wanita penebus hutang, tetapi bagaimana pun juga sekarang aku adalah istrimu yang sah Henry Bastian Campbell, walaupun itu juga hanya sebatas kontrak!” ucapku dengan berani.Air muka Henry berubah dengan cepat, secara mengejutkan ia mencengkeram rahangku dengan kasar dan berkata lantang, “Kau sepertinya bangga sekali dengan menyebut ‘istri’ di depanku, Angelina Louis! Jika kau berpikir demikian, maka akan aku perlihatkan apa yang harus dilakukan wanita yang disebut ‘istri’ sesungguhnya sekarang!” Henry mendorong tubuhku hingga jatuh terhempas di ranjang yang tepat di belakangku hingga aku memekik kaget dengan sikapnya yang sangat kasar.“Apa yang kau lakukan, Henry?!” aku mulai ketakutan melihat sikapnya padaku.“Masih pura-pura bersikap polos di depanku?” Henry menyeringai melepas sisa pakaian yang masih melekat di tubuhnya di depanku, “Akan aku perlihatkan padamu bagaimana tugas istri saat melayani suami di atas ranjang!”Glek!Aku menelan salivaku sendiri dengan susah payah saat mendengarnya. Apakah ini caranya melampiaskan kemarahannya atas apa yang dilakukan ayahku dengan cara menyiksaku seperti ini? Oh, tidak. Tuhan, tolonglah aku. Meskipun aku tahu ini adalah malam pertama kami sebagai suami istri, tapi tetap saja ini adalah hal baru untukku. Aku belum siap melakukannya, apalagi dengan pria yang sama sekali tak aku cintai dan tak memiliki perasaan apa pun padaku. Kami menikah bukan karena cinta, namun karena terpaksa itulah keadaan yang sesungguhnya.“Aku mohon, Henry. Ini pertama kalinya bagiku. Bisakah kau melakukannya dengan sedikit lembut?” aku menatapnya memohon dengan tubuh yang mulai gemetar.“Apa? Kau mencoba bernegosiasi denganku sekarang? Jangan harap kau akan mendapatkan perlakukan istimewa dariku!” sahutnya lantang.Kini Henry berada di atas tubuhku, wajah tampan itu kini berubah mengerikan, tangannya kini mulai melepas gaun pengantin yang aku kenakan dan bahkan merobeknya dengan kasar. Aku berusaha keras memberontak, melindungi tubuhku dengan kedua tanganku sekuat tenaga. Merasa kesal karena penolakanku Henry pun akhirnya menamparku.Aku menjerit kesakitan, namun ia tak peduli. Matanya seolah buta dan telinganya berlagak tuli saat aku memohon padanya berkali-kali untuk tak memperlakukanku dengan kasar seperti ini.“Aku mohon Henry, jangan perlakukan aku seperti wanita yang biasa kau tiduri! Aku adalah istrimu bukan jalang!” aku memohon dengan berderai air mata saat pria yang merupakan suamiku itu mulai menyentuh kasar tubuhku yang kini sudah sepenuhnya polos.Seperti ingin meluapkan seluruh emosinya padaku, Henry melakukannya dengan kasar. Pria rupawan yang dikenal sebagai seorang presdir sempurna itu berubah menjadi seperti iblis dalam sekejap mata. Iblis berkedok manusia yang terlihat sempurna di mata orang lain, namun tidak di mataku....Suara gemericik air mengalir terdengar sayup di telingaku, aku mulai membuka mata ini yang masih terasa berat. Saat aku mulai membuka mata, di saat yang sama itu juga suara pintu dibuka. Aroma maskulin tercium di indra penciumanku ketika sosok yang menjadi mimpi buruk bagiku itu kini berjalan mendekatiku yang masih terbaring lemah dalam keadaan polos di balik selimut yang aku pakai.“Walaupun kau perawan itu tidak akan membuat pandanganku padamu berubah, karena bagiku kau tetap wanita penebus hutang bukan ISTRI di mataku, Angelina Louis,” ucapnya lantang. Setelah mengucapkan kalimat tak berperasaan itu, dengan sikap cueknya Henry berjalan ke lemari pakaian untuk berpakaian. Aku membuang muka dan hanya bisa terdiam diperlakukan demikian.“Baiklah, Henry Bastian Campbell. Jika kau hanya menganggapku wanita penebus hutang, aku terima itu. Namun, setelah kontrak kita berakhir aku pastikan kau akan menyesali apa yang sudah kau lakukan padaku!” desisku dalam hati dengan penuh kebencian.“Kau sudah tahu dengan jelas apa isi kontrak kita, bukan? Jadi aku tak perlu menjelaskannya lagi padamu, bagaimana kau harus bersikap dan peraturan apa saja yang harus kau patuhi selama menjadi istriku!” Henry yang sudah rapi dengan setelan jas kerjanya berkata dengan nada angkuh.“Aku sudah tahu, tak perlu kau mengingatkannya lagi padaku!” sahutku ketus.“Bagus! Jadi bersikaplah biasa dan jangan pernah bersikap sok kenal padaku di depan umum!”“Kau tak perlu khawatir tentang hal itu Tuan Henry Bastian Campbell, aku sama sekali tak berkeinginan untuk mengenalmu lebih jauh selain hanya istri di atas hitam dan putih,” tegasku.“Aku pegang kata-katamu itu.” Henry tersenyum miring kemudian melangkah pergi menghilang dari pandanganku.Setelah pria kejam itu pergi, aku yang masih dalam keadaan terbaring lemah, kini menatap langit-langit kamar yang menjadi saksi bisu bagaimana pria bergelar suami itu menyiksaku semalam dengan tanpa perasaan.Ini bukan akhir dari segalanya. Jadi aku tak perlu merasa duniaku hancur, karena mulai sekarang aku harus menerima takdirku menjadi istri dari pria iblis bernama Henry Bastian Campbell. Setidaknya aku harus bertahan satu tahun ke depan sampai kontrak itu berakhir, setelah itu aku akan menjadi wanita bebas, dan bisa aku pastikan aku akan menghapus nama pria itu dari hidupku untuk selamanya.Namaku adalah Angelina Louis, anak kedua dari dua bersaudara Gary Louis. Ayahku baru meninggal beberapa bulan yang lalu dengan meninggalkan banyak hutang. Sedangkan kakakku yang bernama Sean Louis kabur tak diketahui rimbanya setelah tahu perusahaan milik ayah bangkrut dan meninggalkan banyak hutang. Sedangkan aku hanya bisa pasrah saat mengetahui fakta itu. Di saat aku merasa putus asa dan kehilangan arah, seseorang datang padaku menawarkan sebuah kesepakatan. Henry Bastian Campbell adalah orang tersebut. Bagiku dia adalah malaikat penolong sekaligus pencabut nyawa di mataku. Aku yang tak memiliki pilihan lain hanya bisa menerima kesepakatan yang telah dibuatnya hitam di atas putih sebagai istri kontrak penebus hutang. Henry Bastian Campbell, awalnya aku tak banyak tahu tentangnya. Hanya nama itu tak asing aku dengar, karena nama itu seingatku sering muncul di berbagai majalah bisnis seluruh dunia. Bahkan ketenarannya melebihi para selebritas populer. Ayahku, Gary Louis adalah sala
“Jadi itu alasanmu menikahiku selain untuk menebus hutang ayahku?” Suaraku bergetar menahan rasa sesak yang melingkupi dada. “Kau pikir aku melakukannya karena cinta?” Pria bergelar suami itu mengangkat sudut bibirnya sinis sedangkan pandangannya mengejek menatapku. “Dan apakah kau juga pikir aku memiliki perasaan padamu, Henry? Meskipun kau ini adalah pria yang banyak digilai, namun itu tidak untukku! Jadi kau jangan terlalu percaya diri,” umpatku dengan sikap berani. “Oya??” Henry mengkerutkan kening menatapku, “Kalau begitu kita buktikan ucapanmu itu, Angelin. Sampai kapan kau mampu menolak pesonaku ini,” ucapnya penuh percaya diri. Aku mendengus, “Apakah kau tahu narsis itu adalah sebuah penyakit?” Tak terima Henry menarik rambutku hingga kepalaku mendongak ke atas, aku mengernyit mencoba menahan rasa sakit yang aku rasakan. “Sekali lagi kau bersikap berani dengan mulutmu ini, bisa aku pastikan kau tak akan melihat hari esok lagi, Angelina Louis! Karena itu kau perlu aku ber
Seorang wanita cantik dengan kaki jenjangnya yang indah baru saja keluar dari mobil mewah yang berhenti di depan gedung Campbell Corporation. Penampilan wanita itu mampu membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. Tak hanya penampilan wanita itu yang tampak sempurna, tetapi juga kesuksesannya sebagai wanita yang memiliki karier yang cemerlang. Dia adalah Carla Queen Baker, seorang model papan atas serta brand ambassador ternama sebuah perusahaan fashion terbesar di dunia. Siapa yang tak mengenal sosok Carla? Dia hampir memiliki semua kecantikan yang dimiliki wanita, seorang wanita yang pantas untuk bersanding dengan pria seperti Henry Bastian Campbell. Public tak banyak yang tahu mengenai hubungannya dengan pewaris kedua dari Campbell Corporation itu. Namun, kali ini Carla akan membuatnya berbeda. Dia akan membuat seluruh dunia tahu jika kini dirinya adalah wanita milik Henry Bastian Campbell yang sesungguhnya. “Di mana aku bisa bertemu dengan CEO kalian?” Suara Carla anggun terden
“Aku bahagia sekali malam ini, Henry. Bagaimana aku tidak jatuh cinta padamu, kau adalah pria perkasa yang sempurna di mataku.” Carla berbisik mesra dalam pelukan Henry setelah mereka berdua baru saja mereguk nikmatnya malam panas bersama. “Apa kau puas?” Henry menyahut seraya mengecup mesra kening Carla yang semakin mempererat pelukannya di tubuh Henry. “Aku selalu puas jika bercinta denganmu.” Carla mengangkat kepalanya menatap Henry. “Maaf sayang, jika kepergianku membuatmu kecewa. Aku benar-benar menyesal telah bersikap egois selama ini,” ucapnya penuh penyesalan. “Jika kau menyesal jangan kau ulangi lagi. Aku tak akan memaafkanmu jika kau pergi lagi dariku seperti waktu itu,” tegas Henry. Carla tersenyum cerah, “Tentu sayang. Aku tak akan melakukannya lagi. Aku berjanji padamu.” “Bagus. Itu baru wanitaku.” Mereka berdua pun kembali berpelukan, seakan menunjukkan rasa cinta mereka yang begitu besar. “Henry?” panggil Carla lirih dalam pelukan tubuh polos Henry. “Hmm?” “Apa
Bab 6Budak berkedok istriMendengar pengakuan penuh percaya diri wanita bernama Carla Queen Baker, yang kini berdiri tepat di depanku, tentu membuatku terkejut.“Apa kau terkejut setelah mendengarnya, Angelina?” Wanita bernama Carla itu tersenyum angkuh.“Apa maksudmu mengatakan hal ini padaku, Nona Carla?” Aku mencoba untuk bersikap tenang meskipun aku tak menampik ada sedikit rasa kesal terbersit di hatiku.“Agar kau tahu diri siapa dirimu ini di mata kami.” Carla mendekatkan wajahnya yang seolah tanpa cela tepat di depan mataku dengan angkuh, “Dan kau juga harus tahu bahwa kau ini bukanlah siapa-siapa meskipun kau ini adalah istri dari Henry Bastian Campbell!” tukasnya tajam.“Apa maksudmu, kau takut posisimu akan tergeser olehku, Nona Carla?” balasku tak kalah tajam.“Apa?!” Carla melotot seketika, sedetik kemudian ia tertawa sinis dengan pandangan mengejek menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki, “Apa kau yakin bisa bersaing denganku, Angelina? Sampai mati pun aku rasa, ka
Perlahan aku mulai membuka mata ini yang masih terasa berat, tubuhku terasa rontok seakan tanpa tulang. Aku merasa benar-benar lemah, itulah yang selalu aku rasakan setelah Henry menggagahiku dengan cara yang seperti biasa ia lakukan. Tak ada kelembutan, apalagi rasa cinta. Apakah aku bisa bertahan selama kontrak itu belum berakhir? Aku memejamkan kedua mata ini erat, bulir air mata keluar dari pelupuk mataku. Mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Kenapa harus aku yang menanggung kesalahan ayah dan kakakku? Kenapa harus aku? Masih seperti mimpi rasanya jika aku harus berakhir seperti ini, menjadi istri kontrak seorang Henry Bastian Campbell. Bukan istri, lebih tepatnya seorang budak dan tawanan. Ya, aku adalah budak dan tawanan Henry Bastian Campbell. Pernikahan kami hanyalah kedok agar apa yang Henry lakukan padaku adalah sah di mata hukum.Aku terisak dalam tangis, menyesali nasib dan menyesali apa yang sudah terjadi padaku. Tak mau dianggap lemah dengan menangis di depan pri
Bab 8 Hari ini adalah hari pertama aku bekerja sebagai staf tim pemasaran Campbell Corporation. Bersama dengan Sandra yang membimbingku dan membantuku untuk melakukan tugas apa saja yang harus aku lakukan, aku telah bertekad akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku akan membuktikan jika aku mampu melakukan pekerjaanku dengan baik agar pria bernama Henry Bastian Campbell itu tak meremehkanku lagi.“Kau sudah mengerti apa saja yang harus dilakukan sampai sejauh ini, Angelin?” Sandra bertanya memastikan setelah ia selesai menjelaskan apa saja tugasku.Aku mengangguk dan menjawab, “Aku mengerti, Sandra. Terima kasih atas bantuanmu.” “Tak perlu sungkan, katakan saja jika masih ada yang belum kau pahami.” Sandra mengulas senyum tulusnya padaku.“Kau lihat itu, Mr. Campbell sudah datang.”“Tak biasanya ia berangkat siang seperti ini, ada apa?” “Siapa yang tahu, seorang CEO sempurna seperti dia, bebas melakukan apa pun.”Bisik-bisik dari beberapa staf terdengar olehku. Semua mata tertuju p
Malam itu Henry memutuskan untuk minum sendiri di mini bar yang ada di rumahnya, rumah yang khusus ditinggali oleh istri kontraknya Angelina Louis. Entah apa yang membuatnya kembali pulang ke rumah ini, padahal ia berencana untuk pulang ke mansionnya sendiri malam ini setelah pulang dari perusahaan. Namun, secara impulsif Henry justru malah menyuruh supir pribadinya untuk berbelok arah menuju ke rumah lainnya, di mana istrinya berada.Istri? Yang benar saja, sejak kapan seorang Henry Bastian Campbell, menganggap putri dari keluarga Louis itu adalah istrinya? Angelina Louis hanyalah istri kontraknya, tawanan sekaligus budaknya, tidak lebih!Sekali lagi Henry menegak whisky dengan raut wajah frustasi. Melihat Henry yang sekarang, terlihat jelas jika kini pria itu seperti menahan beban. Rambut gelapnya yang selalu rapi kini terlihat sedikit berantakan. Tak hanya itu, tiga kancing kemeja atasnya kini tampak terbuka, menambah penampilannya terlihat liar sekarang. “Kenapa? Ada apa dengank