Share

BAB 6 KEDATANGAN TAMU

Author: Anna Janitra
last update Last Updated: 2024-07-04 15:14:53

"Sisil … ibu … seneng banget kalian kesini, yuk masuk!" Siska terlihat bahagia kedatangan orang tua dan adiknya.

Bu Sari membawa oleh-oleh dari kampungnya dengan berjalan sedikit kepayahan.

"Mana menantu Ibu yang ganteng, kerja?" tanya Bu Sari dengan mata berbinar.

"Kerja dong, Bu. Kalau nggak kerja nanti aku makan apa."

Sisil merasa kecapekan, wajahnya penuh peluh sehingga membuat ada kemerah-merahan di pipinya.

"Sil, ambilin ibu minum! Mau dingin apa panas, Bu?" tanya Siska dengan masih memeluk ibunya.

"Dingin saja, mana cucu ibu? Mereka sekolah?"

"Les, Bu. Nih, diminum dulu!"

Mereka bertiga saling melempar canda, Siska sangat bahagia bisa bertemu dengan keluarganya. Hingga tanpa terasa, anak-anaknya yang sedang mengikuti les tidak di jemputnya.

"Permisi, Mbak Siska, ini Toni sama Indri tadi saya bawa karena mungkin Mbak lula menjemputnya," Mbak Dini tetangga Siska datang dengan kedua anak Siska.

"Terima kasih banyak ya, Jeng."

"Sama-sama, permisi."

☀️☀️

Rudi tercengang melihat rumah yang sangat berantakan, sampah plastik makanan ringan berceceran di mana-mana. Dahinya mengernyit, sejenak matanya memejam. Menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Tangannya bergerak lincah membersihkan rumah yang seperti kapal pecah. Belum lagi meja makan yang sangat tidak karuan.

'Kemana mereka semua?' batin Rudi dengan kedua tangannya memegang alat kebersihan.

Hanya memakan waktu sampai satu jam rumah kembali bersih dan sedap dipandang mata. Raganya yang lelah seharian bekerja di kantor di tambah lagi harus lembur dengan pekerjaan rumah.

Kruk … kruk … kruk …

Suara ayam dalam perut Rudi mulai beraksi, perih. Keringat dingin mulai mengucur pertanda badannya tidak baik-baik saja. Langkah kakinya gontai menuju lemari pendingin.

Dihembuskannya nafas secara kasar, tidak ada apa-apa di dalamnya.

Akhirnya Rudi pun memulai aksinya dengan memasak mie instan lagi yang masih tersedia dan berjajar rapi di tempatnya.

Suara seseorang membuka pintu dan terdengar suara ramai, membuat Rudi membalikkan tubuhnya.

"Sudah pulang, Pa? Lagi ngapain?" tanya Siska dengan wajah datarnya.

"Hai, Kak," sapa Sisil saat melihat kakak iparnya sedang menikmati makan malamnya sendirian.

Rudi hanya mengangguk, lalu melanjutkan lagi menyantap makanan yang menjadi favoritnya akhir-akhir ini.

"Disapa kok diam saja, kenapa?" tanya Siska yang membuat Rudi tiba-tiba keselek hingga membuatnya terbatuk-batuk.

Siska menyodorkan minuman untuk suaminya dengan mengelus-elus lembut punggungnya.

"Hati-hati kalau makan, ah, nggak usah buru-buru begitu."

"Aku sudah mengangguk, Mama sayang. Kalian dari mana saja?"

"Tadi kita nganterin Ibu pulang lalu sekalian jalan-jalan, tuh, nganterin Sisil mau lihat ikon kota ini!" ujar Siska. Sisil mengangguk membenarkan ucapan sang Kakak.

"Anak-anak sudah makan?" tanya Rudi saat melihat kedua buah hatinya masih bermain di ruang keluarga.

"Sudah kok, ayo anak-anak cuci tangan, kaki dan muka lalu tidur!"

Meski sedikit merengek karena masih ingin bermain, kedua anak mereka gegas beralih menuju kamar mandi lalu membersihkan diri mereka. Berpamitan kepada sang Ayah dan menuju peraduan bersama sang Ibu.

"Sudah lulus kuliahnya, Sil?" tanya Rudi saat mendapati adik iparnya yang masih duduk di ruang makan dengan memainkan gadget.

"Sudah, Kak. Dan rencananya mau cari kerja, Kakak tahu ada lowongan nggak?" ujar Sisil dengan sesekali memandang Rudi.

"Di kantor, Kakak belum ada lowongan, kemarin aku sudah tanya kok. Permisi."

Rudi masuk ke kamar untuk meluruskan punggungnya yang lumayan pegal hari ini. Raganya begitu lelah.

❤️❤️

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 34 MELAHIRKAN

    Rini kelelahan saat malam tiba, didalam kamar dia memijat kakinya pelan. Meski agak kesusahan, tapi dia melakukannya dengan bersenandung kecil dan sesekali tersenyum sendiri. Rasa nyeri yang datang tiba-tiba membuat jantung wanita yang tengah hamil besar itu berpacu dengan kencang. Keringat dingin mulai berjatuhan dari punggung. Membasahi seluruh tubuh yang terasa panas dingin. "Kamu kenapa, Rin?" tanya Bu Ratna yang melihat perubahan wajah pada menantunya tersebut.Rini yang memejamkan mata saat merasakan sakit lalu bernapas lega dengan menyeka keringatnya itu membuat sang mertua meyakini kalau Rini memang sudah waktunya melahirkan. "Kita ke Puskesmas terdekat, ya!" ajak Bu Ratna dengan mengelus punggung Rini yang basah. Wanita itu menggeleng pelan, belum tentu rasa sakit yang datang dan pergi itu adalah salah satu ciri ibu yang hendak melahirkan.Rini masih kekeh untuk di rumah saja dengan merebahkan diri di kasur. Sesekali digigitnya bibir bawah demi menahan sesuatu yang terasa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 33 KEJUTAN

    "Kapan kamu lahiran? Ternyata suamimu dari golongan orang berada juga, ya?" Lagi-lagi Rini kembali di buat kaget saat Siska berbicara, wanita yang duduk di teras depan sambil mendengarkan musik untuk merelaksasi pikiran itu seketika menoleh ke sumber suara. Tidak ada salam ataupun panggilan untuk namanya, tiba-tiba Siska berbicara dan duduk di kursi tepatnya di depan Rini. Jantung Rini bergerak kencang dan tidak beraturan melihat ada gelagat aneh dari iparnya itu. "Apa maksudmu, Mbak?""Nggak ada, aku hanya ingin main saja. Kebetulan kita tetanggaan di sini, apa salahnya aku main ke rumah iparku yang baik hati." Bibir merah itu mengerucut dengan alis yang naik-turun. Rini mulai jengah dan ketakutan jika Siska akan berbuat nekat dan di luar batas. Sedang Yoga dan Bu Ratna tidak ada di rumah. Mereka pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan bayi yang akan segera lahir.Sungguh pemandangan yang membuat bulu kuduk Rini berdiri dan nafasnya yang sulit dikendalikan. Ketakutannya jauh mel

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 32 MASIH SAMA

    Rini mengelus perutnya yang kian membuncit, tendangan demi tendangan dia rasakan saat mencoba berbicara dengan bayinya yang masih dalam kandungan. Memandang jauh ke depan, Rini seolah berada dalam masa lalu. Bayangan-bayangan indah bersama ayah dan ibu serta Rudi datang memenuhi pikirannya. "Andai mereka masih ada di dunia ini pasti akan bahagia melihatku akan melahirkan," gumam Rini sendu. Tanpa terasa air mata turun dari sudut mata indahnya tersebut. Setetes, dua tetes hingga akhirnya deras membasahi pipi. "Hidup ini memang tidak semulus apa yang kita inginkan, kita di tuntut untuk menjadi pribadi tangguh dengan selalu di cambuk oleh ujian dan masalah yang tak henti-hentinya singgah dalam kehidupan kita. Tetaplah kokoh berdiri, sesekali mengeluh itu manusiawi, tapi jangan keterusan," ujar Yoga yanh melihat sang istri duduk termenung memandang langit yang menggantung. "Apa aku mampu?" "Kenapa tidak? Semua orang akan mampu jika selalu bergandengan tangan, berjalan bersama tanpa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 31 KEHIDUPAN BARU

    Kehidupan baru Rini menyambut pagi dengan wajah sumringah. Udara bersih nan sejuk membuat paru-parunya seakan menari dan berdansa bahagia. Suara kicau burung yang hinggap di pepohonan begitu ramai bagaikan sebuah konser yang dihadiri oleh ribuan penonton. Bersahutan dengan ayam jago dan ayam betina yang saling beradu suara karena waktu pagi telah tiba. "Selamat pagi, Bu," sapa Rini. Bu Ratna yang sedang menyiapkan makanan menoleh ke sumber suara. Disapanya menantu perempuan satu-satunya itu dengan wajah berseri. "Selamat pagi, duduk dulu dan minum teh hangatnya supaya badanmu tidak kedinginan!" titah Bu Ratna dengan menyodorkan segelas teh hangat. "Assalamualaikum," ucap suara dari luar. "Itu Kakakmu datang. Dia pasti kangen sama kalian." Yuli Kakak dari Yoga datang dengan senyum yang mengembang. Keduanya saling sapa dan berhambur memeluk satu sama lainnya. "Tinggallah di sini selamanya menemani Ibu, jangan pergi lagi. Kita akan sama-sama menjaga Ibu," bujuk Yuli lembut.Rini

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 30 PINDAH

    Pindah"Ibu mengabari, beliau meminta kita untuk pulang ke sana dan membangun rumah di tempat bagianku. Sedia atau tidak?" tanya Yoga saat sedang meracik bumbu untuk masak kuah bakso pagi ini. Rini menghentikan kegiatannya, matanya menatap sang suami yang masih setia mengaduk aneka bahan tersebut. Sadar jika Rini tengah memperhatikannya, Yoga menoleh dan tersenyum manis. "Itu kalau kamu mau, aku nggak akan memaksa kok. Nanti biar aku bilang sama Ibu kalau kita di sini sudah hidup nyaman." "Mas mengejekku?" Rini tersenyum kecut mendengar perkataan Yoga."Bukan. Hanya itu solusinya biar Mbak Siska tidak terus-menerus merongrong kita akan kehidupan mereka selanjutnya. Sebenarnya aku sudah capek jika harus berhadapan dengan dia dan ibunya. Nggak akan ada habisnya menurutku, iya, itu hanya menurutku saja. Semua keputusan ada pada kamu."Hening. Rini terdiam mendengar perkataan suaminya. Dia sadar jika selama ini hidupnya memang tidak tenang karena ulahj dari Siska. Rudi yang meminta wa

  • ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK    BAB 29 KEMBALI LAGI

    Semua kembali ke awal setelah acara tujuh harinya Rudi selesai. Rini bersiap untuk berdagang bersama suaminya. Segala kebutuhan telah disiapkan. Kursi di tata rapi dan meja pun bersih sehingga jika ada pembeli yang datang maka akan senang karena tempat makan mereka bersih dan nyaman untuk menikmati sajian.Para pelanggannya Rini berdatangan dan mengucapkan belasungkawa atas kepergian sang kakak. Dengan cekatan tangan Rini dan Yoga menyajikan pesanan dari pembeli yang memesan. Mereka berdua terlihat sibuk sehingga tanpa diduga ada seseorang yang melihatnya dari kejauhan.Sepasang mata yang melihat kesibukan mereka masih menatap dengan tatapan sinis. Sisil, dia datang dengan dandanan rapi. Duduk sedikit jauh dari para pembeli yang sedang antri pesanan mereka. Mengamati lalu mencebik karena rasa iri itu mulai menjalari otaknya."Ramai juga dagangannya," tukas Sisil yang membuat Rini hanya menyungging senyum tipis. "Ada apa kamu kesini? Mau pesan makanan juga? Atau ada hal lain seperti K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status