Share

Ketakutan Zaidan

"Boleh aku panggil nama saja? Usia kita sepantaran, kan?"

Aku hanya mengangguk dan mengiyakan permintaan Fatiya. Lagi pula,emang usia kami tidak. jauh berbeda. Sudah di kepala tiga. Dan ini makan siang pertama berdua dengannya karena katering sedang libur. Sebenarnya ingin langsung pulang karena pekerjaanku memang sudah selesai. Namun, ajakan Fatiya kali ini terpaksa kuterima karena sudah sangat sering menolaknya.

Sekarang, aku dan Fatiya ada di restoran seberang kantor stasiun televisi. Meskipun sedikit canggung harus duduk berhadapan dengannya, tapi aku mencoba biasa.

"Makasih, Dan. Kalau seperti ini, kita bisa lebih enak ngobrolnya. Kayak teman saja."

Tiga bulan lebih bekerja sama dengan Fatiya membuat kami lebih akrab. Namun, keakraban kami hanya sebatas teman, tidak lebih.

Ya, setelah mendapat persetujuan dari Zainab, aku menerima tawaran untuk menjadi pembawa acara di stasiun televisi tempat Fatiya bekerja. Gajinya yang cukup besar dan jadwalnya yang hanya sekali sepekan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status