Share

Cemas!

*

“Gimana keadaan anak kita, Pa?” tanya Aida saat baru saja sampai. Ia menatap ke dalam ruangan bercat putih itu.

“Tinggal menunggu dia sadar saja, Ma,” ucap Bagas.

“Apakah sudah boleh ditemui, Pa?” tanya Aida tak sabar menemui sang putra. Ia ingin segera memeluk Danar, seperti anak kecil yang terluka.

“Nanti saja ya, setelah Bagas sudah bisa dipindahkan ke ruangan lain.”

“Mama bersyukur banget Damar nggak papa.” Aida mengusap wajahnya, senyum bahagia terbit di bibirnya saat mendengar kabar sang putra yang baik-baik saja.

“Alhamdulillah, Papa juga bersyukur sekali. Kita berdoa saja semoga Damar segera sadarkan diri.” Bagas menatap dari kaca luar, menatap anaknya yang berada di dalam ruangan itu.

“Lagipula kata dokter, untung saja luka tusuknya tidak terlalu dalam. Jadi lumayan mudah untuk ditangani,” ujar Bagas lagi.

“Syukurlah …,” gumam Aida sangat bersyukur dengan pernyataan yang didengarnya.

“Aryo terima kasih banyak sudah menolong Damar dan juga Anita, ya,” ujar Aida sangat-sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status