Share

Bab 37

"Mbak Mayang ngomong ngaco terus, aku sesak jadinya. Mah, Pah, aku mohon bawa Mbak Mayang berobat ke luar negeri, ya. Reina nggak mau kehilangan satu kakak lagi," isak Reina. Aku pun bergegas masuk lagi ke dalam. Lalu disusul orang tuanya juga. 

Kemudian, kami melihat Mayang masih dalam keadaan sadar. Ya Tuhan, aku sudah berpikir macam-macam tadi. Ketakutan kehilangan Mayang membuatku selalu berpikir negatif.

"Mayang, setelah ini, kamu akan dibawa ke luar negeri, ya!" pinta papa. Mayang pun mengangguk.

"Kamu bicara apa? Kenapa Reina jadi histeris begitu?" tanya mama.

"Nggak, Mah. Hanya takut umurku nggak lama lagi, nanti bingung dengan Arya," jawab Mayang.

Aku pun menutup bibirnya yang pucat, kemudian mengecup keni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Udah ah w stop baca ini sungguh membuat emosi
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Keras kepala bgt sh sim mayang sumpah w kesel bgt sama dia ndak mau bgt berusaha sembuh pikirannya negatif terus. Sbg org yg punya keluarga yg meninggal krn kanker w bener2 benci sama mayang. Keluarga w aj berusaha untuk sembuh bahkan mau meninggal aj merasa ndak rela lah dia malah gitu pengen mati
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status