Share

Bab 4 - Ditangkap

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2025-01-30 10:08:06

Ryan membiarkan para polisi memborgol pergelangan tangannya tanpa perlawanan. Borgol besi itu terasa dingin di kulitnya, tapi dia hanya tersenyum tipis. 

Meski seluruh basis kultivasinya telah hilang, tubuh fisiknya yang telah digembleng selama ribuan tahun tetap jauh melampaui batasan manusia biasa. 

Borgol seperti ini tidak lebih dari mainan anak-anak baginya—bisa dipatahkan hanya dengan sedikit tenaga.

Namun Ryan memilih untuk tidak melakukannya. 

Menambah masalah dengan pihak berwenang hanya akan mempersulit tujuannya mencari Alicia. 

Lagipula, putrinya masih dalam pengawasan polisi wanita bernama Yuri Snyder itu.

Dengan patuh, Ryan mengikuti prosedur. Para polisi mengawal dirinya dan putrinya, serta para penjahat yang telah dia lumpuhkan, menuju kantor polisi kota. 

Perjalanan berlangsung dalam keheningan yang mencekam. 

Para petugas masih trauma melihat demonstrasi kekuatannya di gudang tadi.

Di ruang interogasi yang sempit dan pengap, Ryan duduk dengan tenang di kursi metal yang dingin. 

Tangannya yang terborgol diletakkan di atas meja. 

Di hadapannya, Yuri Snyder duduk dengan ekspresi profesional, sebuah berkas tebal terbuka di hadapannya.

Ryan mengamati ruangan itu dengan seksama. Dinding abu-abu polos, cermin satu arah, kamera pengawas di sudut—semua hal standar yang biasa ditemukan di ruang interogasi. 

Dia mendengus pelan, ada ironi yang menggelitik dalam situasi ini.

'Sungguh menarik,' batinnya. 'Iblis Surgawi yang pernah menguasai ribuan planet, kini duduk diborgol seperti penjahat kelas teri. Jika para musuhku di alam kultivasi melihat ini, mereka pasti akan tertawa terpingkal-pingkal.'

"Nama Anda Ryan Drake?" Yuri membuka interogasi, matanya yang tajam mengamati pria di hadapannya dengan seksama.

Ryan hanya duduk diam, membalas tatapan polisi wanita itu dengan sorot mata acuh tak acuh. 

Baginya, interogasi ini hanya membuang waktu berharga yang seharusnya bisa dia gunakan untuk mencari Alicia.

Sikap dingin Ryan membuat Yuri merasa kesal. 

Selama karirnya sebagai polisi, dia telah menginterogasi berbagai macam tersangka—dari pencuri kelas teri hingga pembunuh berantai. 

Tapi belum pernah dia bertemu seseorang yang begitu... arogan. 

Bukan arogansi yang dibuat-buat, melainkan sikap acuh yang seolah telah mendarah daging, seakan-akan semua hal di dunia ini—termasuk dirinya—tidak layak mendapat perhatian.

Tentu saja, di masa kejayaan Ryan sebagai Iblis Surgawi, bahkan penguasa planet pun tidak berani menatap matanya langsung.

"Nona," Ryan akhirnya berbicara, suaranya tenang namun mengandung otoritas, "Aku rasa Anda hanya membuang-buang waktu. Jika Aku tidak melanggar hukum, sebaiknya biarkan saya pergi. Masih banyak hal penting yang harus aku selesaikan."

Yuri membuka berkas di hadapannya. "Menurut catatan ini, Anda mendaki Gunung Ergo enam tahun lalu dan tidak kembali. Sejak saat itu, tidak ada informasi apapun tentang keberadaan Anda. Bisa jelaskan ke mana Anda pergi selama enam tahun terakhir?"

Ryan terdiam. Bagaimana mungkin dia menjelaskan bahwa dia telah menghabiskan 6000 tahun di dimensi lain sebagai Iblis Surgawi? 

Di era dengan teknologi secanggih ini, kebohongan apapun tentang keberadaannya selama enam tahun terakhir akan mudah terbongkar.

Melihat Ryan kembali membisu, amarah Yuri semakin memuncak. 

Ada sesuatu dalam diri pria ini yang membuatnya kehilangan kendali—sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya.

"Jangan pikir dengan diam saja Anda bisa lolos," Yuri mengepalkan tangannya di atas meja. "Hanya berdasar fakta bahwa Anda telah melumpuhkan para penjahat itu, saya bisa memenjarakan Anda."

Ryan mengangkat wajahnya, matanya yang dingin menatap langsung ke mata Yuri. 

Selama sekejap, Yuri merasa seolah berhadapan dengan predator kuno—makhluk yang telah hidup ribuan tahun dan menyaksikan banyak kehancuran. 

Ketakutan primitif yang belum pernah dia rasakan sebelumnya menjalari tulang belakangnya.

Ruang interogasi itu mendadak terasa beku. 

Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Yuri bangkit dari kursinya. 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia mengambil berkasnya dan bergegas keluar dari ruangan, seolah melarikan diri dari tatapan menusuk Ryan.

Di luar ruang interogasi, Yuri menghela napas panjang. Jantungnya masih berdebar kencang.

"Kapten Yuri, silakan minum kopi ini," seorang polisi muda menyodorkan secangkir kopi hangat.

Yuri menerima kopi itu dengan tangan sedikit gemetar. "Terima kasih."

"Orang itu beruntung sekali," si polisi muda berkomentar. "Dia telah menyelamatkan putri kesayangan Alicia Moore, CEO Moore Group. Dia pasti akan mendapat imbalan besar."

Mendengar nama Alicia Moore disebut, beberapa polisi yang berada di sekitar situ langsung mendekat dengan penuh minat.

"Alicia Moore... Si Ratu Es," gumam seorang polisi paruh baya. "Tak ada satu pun pria muda di Windhaven yang berhasil menarik perhatiannya. Aku penasaran, siapa sebenarnya ayah dari gadis kecil itu."

"Identitas pria itu mungkin hanya diketahui Alicia sendiri," polisi lain menimpali. "Dia kan putri tertua James Moore dari Kota York. Saat hamil di luar nikah dulu, Keluarga Moore menangani semuanya dengan sangat rahasia."

Yuri, yang sedang bersandar di pintu sambil memegang kopi, langsung melotot tajam. "Jaga ucapanmu. Ini kantor polisi, dan kita adalah penegak hukum. Bukan tempat untuk bergosip."

Polisi muda yang ditatap Yuri hanya menyengir, menggaruk lehernya dengan canggung.

"Soal Alicia Moore," Yuri melanjutkan dengan nada dingin, "sebaiknya kalian tidak usah terlalu banyak bicara. Jika sampai ke telinga Keluarga Moore, kalian yang akan menderita."

Di dalam ruang interogasi, Ryan mendengarkan semua percakapan itu dengan jelas meski terhalang dinding tebal. Pikirannya melayang ke enam tahun silam.

Hari itu, dia mengajak Alicia mendaki Gunung Ergo untuk berlibur. Namun Alicia mendadak ada urusan penting hingga tidak bisa ikut. Ryan tetap melanjutkan pendakian sendirian, hingga menemukan gua misterius. Sesuatu—atau seseorang—mendorongnya masuk, dan gua itu langsung runtuh. Bukannya mati tertimbun, dia malah terdampar di Alam Kultivasi.

Ryan tidak pernah tahu latar belakang Alicia sebelumnya. 

Kekasihnya itu selalu mengelak ketika ditanya soal keluarga. Kini dia paham mengapa—Alicia ternyata putri tertua dari keluarga terpandang di Kota York.

'Si Ratu Es?' Ryan tersenyum tipis mengingat julukan yang disematkan pada Alicia oleh para polisi itu. 

Sungguh berbeda dengan sosok yang dia kenal—wanita ceria dan penuh kehangatan yang selalu ingin berada di dekatnya. 

Dia bertanya-tanya, apa yang terjadi selama enam tahun ini hingga mengubah Alicia yang dia cintai menjadi sosok sedingin es?

"Kapten Yuri, Nona Alicia sudah tiba."

Suara itu menembus dinding tebal ruang interogasi, membuat jantung Ryan yang telah ribuan tahun tenang mendadak berdebar kencang. 

Dia mengangkat kepalanya, matanya berkilat penuh emosi.

Enam ribu tahun penantian. Setiap hari memikirkannya. 

Melintasi alam semesta, menaklukkan beberapa galaksi dan mencari jalan pulang. 

Semua itu dia lalui hanya untuk satu tujuan—bertemu kembali dengan wanita yang telah mencuri hatinya, bahkan setelah dia menjadi Iblis Surgawi yang ditakuti di seluruh jagat raya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Kgsindra Rajasyah
Lanjut gasss
goodnovel comment avatar
Rendro Laksmono
menarik sekali
goodnovel comment avatar
Adie Fikie
kancut base
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 414 - Menenangkan Luina

    Bagaimana pun juga, Luina Jefferson hanyalah manusia biasa. Dalam kesadarannya, mengetahui bahwa ada sesuatu seperti itu yang tinggal di dalam tubuhnya sendiri, hal tersebut tidak ubahnya seperti kiamat dunia baginya.Wajah cantiknya memucat dengan drastis, dan tangannya bergetar saat dia mencoba memproses informasi yang baru saja didengarnya. Mata indahnya melebar dengan campuran ketakutan dan kebingungan yang mendalam."Sebenarnya, kamu tidak perlu khawatir," kata Ryan dengan nada yang menenangkan sambil melihat kepanikan Luina. "Entitas itu tidak akan menyakitimu. Justru sebaliknya, kehadirannya memberikan manfaat bagi tubuhmu."Mendengar kata-kata penghiburan dari Ryan, Luina Jefferson perlahan-lahan mulai mengendalikan emosinya. Napasnya yang tadi tersengal-sengal karena panik mulai kembali teratur, meski masih terdengar agak cepat.Luina duduk di bangku batu itu dengan posisi yang kaku, hanya menatap Ryan dengan tatapan yang penuh harapan sekaligus ketakutan. Dia tampak sepe

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 413 - Pixie (II)

    Pixie—makhluk yang terlahir dari harmoni alam semesta itu sendiri—tidak dapat dikategorikan dengan standar moral sederhana seperti baik atau jahat. Mereka adalah entitas murni yang eksis tanpa wujud fisik, bergantung pada tubuh makhluk lain sebagai tempat tinggal sementara. Hanya pada malam-malam bulan purnama yang terpilih, ketika energi kosmik mencapai puncaknya, barulah mereka menggerakkan tubuh inang mereka dengan kehendak sendiri.Meski terkadang mengambil alih kontrol tubuh inang, Pixie tidak pernah berniat menyakiti. Sebaliknya, kehadiran mereka bagaikan berkah tersembunyi—esensi matahari yang hangat, cahaya bulan yang lembut, dan kekuatan bintang-bintang yang berkilauan mengalir dalam tubuh inang, memberikan manfaat yang tak terhingga.Di kedalaman dunia dantian Luina Jefferson yang misterius, mata spiritual Ryan menangkap sebuah pemandangan yang memukau. Sosok samar berkilau dalam cahaya bintang yang mempesona—siluet seorang gadis muda yang mengenakan gaun yang seperti di

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 412 - Pixie

    Skizofrenia!Pikiran itu langsung terlintas di benak Ryan ketika mendengar deskripsi Luina tentang kondisinya. Namun setelah direnungkan lebih dalam, dia menggelengkan kepala pelan. Jika itu benar-benar skizofrenia, Keluarga Jefferson yang memiliki koneksi luas di dunia medis pasti sudah mengetahuinya. Tidak mungkin mereka tidak tahu dan membiarkan kondisi seperti itu tanpa penanganan."Sudah berapa kali hal itu terjadi?" tanya Ryan setelah beberapa saat memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih masuk akal."Tiga kali," jawab Luina dengan nada agak ragu. "Yang terakhir terjadi bulan lalu."Ryan mengangguk sambil menganalisis informasi tersebut. Tiga kali kejadian dalam periode yang tidak dia ketahui pasti, tapi frekuensi seperti itu menunjukkan pola tertentu yang tidak acak."Lalu, apakah kamu ingat, ketiga kali itu terjadi pada jam berapa?" Ryan berpikir sejenak, kemudian melanjutkan pertanyaannya dengan lebih spesifik. "Maksudku, apakah ada kesamaan waktu atau kondisi t

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 411 - Luina Jefferson

    Ryan berhenti melangkah dan berbalik dengan tenang. Di hadapannya, beberapa meter di belakang, berdiri seorang wanita muda yang mengenakan rok denim dan kemeja kotak-kotak casual yang terlihat sederhana namun elegan.Postur tubuhnya tidak terlalu tinggi, tapi proporsional dengan lekukan yang feminim. Kulitnya putih bersih seperti giok, dan wajahnya lembut dengan fitur-fitur yang halus. "Kakak Anda?" tanya Ryan sambil menatap wanita lembut ini dengan ekspresi tenang namun waspada."Noah Jefferson," jawab wanita itu dengan senyum ramah.Mendengar nama itu, Ryan langsung memahami situasinya. Ternyata Noah Jefferson yang dingin dan keras itu memiliki seorang adik perempuan.Noah Jefferson selalu berwajah dingin dan jarang tersenyum sepanjang hari, tetapi wanita di depannya ini tampak lembut dan ramah. Cara bicaranya selalu memberikan perasaan yang menyenangkan bagi orang yang mendengarnya. Kedua saudara kandung ini benar-benar memiliki kepribadian yang sangat kontras."Nama saya Luina

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 410 - Jimat Lukisan Hantu

    Pola Dao yang rumit itu terlihat sangat kompleks. Di antara garis-garis yang berkelok-kelok, tersembunyi beberapa simbol Dao yang sulit dilihat dengan mata telanjang manusia biasa. Tanda-tanda spiritual itu tampak samar-samar, kadang muncul dengan jelas, dan kadang menghilang seperti fatamorgana, menciptakan efek visual yang sangat misterius."Jimat lukisan hantu," gumam Ryan sambil terus menggerakkan jarinya dengan konsentrasi penuh.Jimat yang sedang dia ukir pada pedang kayu ebony itu adalah jimat lukisan hantu—salah satu jimat spiritual tertua yang dikenal di kalangan kultivator. Karena jimat lukisan hantu ini memiliki kemampuan alami untuk menahan dan mengusir entitas hantu, jimat ini sangat berguna dan serbaguna di dunia kultivator. Sebagian besar kultivator yang berpengalaman pasti memahami cara membuat dan menggunakan jimat lukisan hantu ini, meski tidak semua bisa membuatnya dengan kualitas setinggi yang Ryan buat.Ryan baru berhenti setelah simbol hantu terbentuk sempurn

  • Iblis Surgawi Turun Gunung Menjadi Ayah Setelah 6000 Tahun   Bab 409 - Formasi dan Persiapan

    Batu giok di hadapannya memancarkan energi yang begitu murni dan kuat—kualitasnya jauh melampaui semua giok yang pernah dia miliki sebelumnya. Ini bukan sekedar tentang harga atau nilai ekonomis, melainkan tentang kelangkaan yang luar biasa. Batu giok dengan jejak qi alami yang mengalir di dalamnya seperti ini hampir mustahil didapat, bahkan dengan uang sebanyak apapun atau koneksi yang paling luas sekalipun.Ryan merasakan getaran halus dan menakjubkan saat jari-jarinya menyentuh permukaan batu yang dingin namun berenergi. Energi qi yang mengalir di dalam kristal itu bergetar lembut, seperti nadi yang berdenyut pelan namun konsisten, memberikan sensasi yang hampir hipnotis. Kombinasi sempurna dengan kayu ebony berkualitas tinggi yang telah dia siapkan membuatnya semakin yakin—kali ini dia benar-benar siap menghadapi entitas supernatural yang mengancam.Di ruang kerjanya yang sunyi dan penuh konsentrasi, Ryan mengeluarkan sepotong batu giok dari kotak penyimpanan dengan hati-hati.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status