Di dalam aula, Tommy berdiri di depan pendeta sembari menunggu pengantinnya dengan sabar. Di bawah tatapan serius orang-orang, pintu akhirnya dibuka, lalu disusul oleh sosok cantik yang berjalan masuk. Wajah wanita itu ditutup oleh kerudung, jadi mereka tidak bisa melihat parasnya. Sementara itu, gaun yang pas badan membuat si pengantin tampak sangat menawan."Wow, pengantinnya cantik sekali!""Benar, mereka memang serasi!"Para tamu mulai memuji sembari bertepuk tangan. Pada saat yang sama, banyak kelopak bunga yang berjatuhan.Ketika mendengar suara-suara itu, Juanita sungguh terkejut. Dia tidak menduga hasilnya akan menjadi seperti ini.Tangan Juanita terkepal erat. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup ini. Sebuah pemikiran yang tidak pernah ada bahkan tiba-tiba muncul dalam benaknya, yaitu melarikan diri dari tempat ini.Orang yang berjalan di samping Juanita merasakan keanehan ini. Dia pun berbisik, "Demi masa depan anakmu, kamu harus terus berjalan."Juanita merasa dirinya sedan
Tommy tersenyum ketika mendengar jawaban Juanita. Tommy tahu Juanita pasti bersedia menikahinya. Tommy dan Juanita telah mengalami banyak rintangan, sekarang akhirnya mereka bisa menikah. Tommy tidak mungkin melepaskan kesempatan yang begitu bagus.Semua tamu merasa sangat senang melihat pasangan mempelai yang berdiri di atas panggung, kecuali Ruben. Dia terus mengamati Juanita dan merasa ada yang tidak beres, terutama saat Juanita bersuara. Ruben pernah bertemu dengan Tanya. Meskipun mereka jarang berhubungan, Ruben bisa mengenali suara Tanya.Tadi, suara wanita itu memang sangat mirip dengan Tanya, tetapi Ruben merasa wanita itu bukan Tanya. Sebenarnya, Ruben ingin mengekspos mereka. Hanya saja, Ruben tidak terlalu yakin sehingga tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, pendeta berucap, "Selanjutnya, saatnya sepasang mempelai bertukar cincin."Juanita gemetaran begitu mendengar suara pendeta. Hanya tinggal selangkah lagi, Juanita akan menjadi istri Tommy secara sah dan anaknya bisa
Pernikahan menjadi kacau sehingga tidak bisa dilanjutkan lagi. Para tamu mulai heboh karena tidak menyangka pernikahan bisa berakhir seperti ini. Kejadian hari ini telah mempermalukan kedua keluarga, jadi pengurus rumah segera bertindak dan menyuruh para pengawal untuk mengantar semua tamu keluar. Dengan demikian, kedua keluarga bisa menyelesaikan masalah hari ini.Akhirnya, hanya tersisa anggota dari kedua keluarga di lokasi pernikahan. Juanita yang tidak tahu harus berbuat apa merasa sangat panik. Hanya saja, Juanita tahu sekarang dia tidak boleh pergi. Dia harus menemani Tommy untuk menghadapi semua permasalahan, apalagi sekarang Tommy berada di sisinya.Keberadaan Tommy sudah cukup memberi Juanita rasa aman. Jadi, Juanita hanya panik sesaat, lalu dia berusaha menenangkan dirinya.Aula yang awalnya dipenuhi orang-orang seketika menjadi sunyi setelah para tamu lainnya pergi. Anggota Keluarga Saloza tidak menyangka Tommy akan bertindak seperti ini dan mempermalukan mereka. Semua anggo
Keluarga Saloza masih merasa kesal setelah meninggalkan lokasi pernikahan. Kenapa pernikahannya bisa berakhir seperti ini? Jelas-jelas, semuanya berjalan dengan lancar dan Tanya hampir menjadi menantu Keluarga Ador. Namun, pengantin wanitanya malah menjadi orang lain dalam sekejap.Di luar lokasi pernikahan, ekspresi Tommy tampak lembut. Apalagi, dia sedang menggendong Juanita yang memakai gaun pengantin. Juanita memukul punggung Tommy sembari berkata, "Turunkan aku dulu."Tommy menuruti perkataan Juanita, sepertinya dia khawatir Juanita merasa tidak nyaman karena sedang hamil. Juanita bertanya, "Apa kita akan pergi sekarang? Bagaimana dengan keluargamu dan Keluarga Saloza?" Juanita khawatir masalah ini akan memengaruhi Tommy.Tommy malah mengalihkan topik pembicaraan, "Apa tadi kamu terkejut?"Juanita mengatupkan bibirnya dan tidak menanggapi ucapan Tommy. Sewaktu menyadari keberadaannya, jantung Juanita berdegup kencang. Namun ... kapan Tommy mulai merencanakan semua ini?Tommy melir
Setelah Tommy selesai bicara, Juanita yang merasa bersalah menunduk. Hati Tommy melunak saat melihat sikap Juanita, tetapi Tommy harus menegaskan beberapa hal kepada Juanita. Bagaimanapun, Tommy tidak ingin mengalami hal yang menakutkan seperti ini lagi.Tommy berujar, "Juanita, waktu itu aku benar-benar nggak menyangka kamu berani bersembunyi dariku. Apa kamu tahu aku takut sekali nggak bisa menemukanmu?"Juanita yang merasa bersalah sama sekali tidak berbicara. Tommy tertawa dan melanjutkan ucapannya, "Setelah menemukanmu, aku masih merasa kesal kepadamu karena kamu nggak percaya aku bisa menyelesaikan masalah ini, kamu bahkan berniat meninggalkanku. Jadi, sekalipun aku tahu keberadaanmu, aku juga sengaja nggak mencarimu. Aku mau kamu tahu apa yang kurasakan supaya kelak kamu nggak berani meninggalkanku lagi."Kelak Juanita tidak akan meninggalkan Tommy lagi. Juanita yang merasa sedih memeluk Tommy dengan erat. Dia tahu kali ini dirinya telah membuat Tommy ketakutan. Setelah melihat
Kota Nirwana, Provinsi Galatri.Malam telah tiba.Sepi telah menggantikan keramaian siang hari di seluruh kota kecil ini, menciptakan suasana yang tenang dan damai.Di sebuah penginapan yang sederhana namun terlihat baru, Juanita berbaring di atas kasur tatami, berbalik badan berulang kali, tampaknya kesulitan untuk tidur. Malam ini, ia harus berbagi kamar yang sempit ini dengan seseorang yang belum pernah ia kenal sebelumnya.Bagaimana bisa? Saat ini adalah musim liburan yang sangat ramai, sehingga lebih dari sepuluh penginapan di sekitar sini telah penuh dengan tamu. Ketika Juanita datang hari ini, hanya tersisa satu kamar kosong, sudah pasti bahwa tamu-tamu lain yang tiba lebih awal telah mengambil banyak kamar di penginapan tersebut.Saat itu langit telah gelap, mencari penginapan lain pasti sangat sulit. Oleh karena itu, pemilik penginapan menyarankan agar Juanita berbagi kamar dengan tamu yang baru saja datang.Karena minimnya kamar kosong saat itu, Juanita tidak terlalu memiki
Lima tahun kemudian.Negara S, Kota Andara, Bandara Internasional.Juanita akhirnya sampai di kota yang sangat ia kenal baik ini, perasaannya berkecamuk dengan kuat.Dia sama sekali tidak pernah membayangkan akan kembali ke sini.Masih teringat lima tahun yang lalu, setelah malam yang konyol di Kota Nirwana, dia ternyata hamil.Kehamilannya sudah berjalan lebih dari tiga bulan dan perutnya mulai membesar saat ia menyadarinya.Sejak saat itu, hidupnya berubah drastis.Semula dia memiliki tunangan yang hampir menikah dengannya, tetapi dengan berita kehamilannya, tunangannya pun memutuskan untuk meninggalkannya.Karena dia hamil sebelum menikah, kakeknya marah besar sampai jatuh sakit.Ayahnya bahkan memutuskan hubungan dengannya.Juanita menjadi aib terbesar bagi keluarganya.Seluruh penduduk Kota Andara mengatakan bahwa ia sering bergonta-ganti pasangan dan tidak menjaga martabatnya sebagai seorang wanita.Bahkan banyak yang dengan sengaja memfitnah, mengklaim pernah berselingkuh dengan
Tak lama setelah Tommy pergi, Juanita juga kembali ke kafe dengan membawa barang-barangnya.Juanita mendekati meja tempat dia duduk tadi, melihat si kecil, Ingga, masih duduk dengan manis. Tapi di atas meja terdapat sebuah kartu nama.Dengan rasa penasaran Juanita mengambilnya dan memeriksanya dengan seksama.Dia melihat tulisan "High-Speed Technology Limited Company" di kartu tersebut, lengkap dengan sebuah nama di bawahnya: Tommy, serta sebuah rangkaian informasi kontak.Juanita bertanya kepada Ingga, "Ini apa, Ingga?"Ingga menjawab dengan nada yang lembut, "Kartu nama. Tadi ada seorang om yang memberikannya kepadaku, katanya kalau aku punya waktu luang, aku bisa datang bermain game dengannya."Mendengar ini, ekspresi Juanita langsung berubah.Di zaman ini, banyak sekali kasus penculikan anak, dan Ingga adalah anak yang sangat menggemaskan, yang tentunya menjadi target paling diincar.Syukurlah, hari ini tidak terjadi apa-apa. Kalau tidak, Juanita tidak tahu lagi apa yang harus dia