Share

Bab 312. Istriku yang Manja

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-03-25 01:16:19

Beberapa Bulan Kemudian...

Hari demi hari terus silih berganti. Waktu berjalan cepat, sering berjalannya waktu sudah tiga bulan berlalu.

Waktu yang cepat itu dirasakan oleh Aleena dan Asher. Termasuk Aleena yang sedang hamil dan kini sudah memasuki bulan ke lima, ditemani oleh suaminya yang selalu ada di sampingnya, tapi tidak dengan beberapa hari ke depan ini.

Malam ini, Aleena tampak mendengar perbincangan suaminya dengan rekannya yang mengatakan kalau mereka akan pergi dalam waktu cepat.

"Aku akan mengurus tiket pesawatnya segera. Kemungkinan besar, aku juga tidak bisa terlalu lama di sana. Istriku sedang hamil, kasihan istriku bila aku meninggalkannya terlalu lama." Suara Asher terdengar jelas.

Aleena diam di dekat pintu menatap ke dalam di mana sang suami kini menatapnya.

Laki-laki itu menggeram ponsel di telinganya. "Baiklah, Graham. Nanti aku kabari lagi saat aku akan berangkat. Oke, sampai bertemu."

Asher menutup panggilannya dan laki-laki itu meletakkan ponselnya. Kini,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 313. Kedua Mertuaku yang Menyayangiku

    "Ma, kita mau ke mana? Kenapa kita bawa tas berisi baju-baju?" Theo mendongakkan kepalanya menatap Aleena, anak itu duduk di samping sang Mama di dalam mobil. Aleena menatap Theo dan tersenyum lembut. "Kita akan tinggal di tempat Oma dan Opa selama beberapa hari, Sayang. Papa akan ke luar negeri, jadi kita tunggu sampai Papa pulang, baru kita kembali lagi ke rumah." Mendengar penjelasan sang Mama, lantas wajah Theo menjadi muram dan sedih. "Yahh ... tapi kan sebenarnya kita bisa di rumah saja, Ma," ujar anak itu cemberut. "Di rumah sama siapa? Bibi Julien akan pulang ke luar kota beberapa hari, Theo. Kalau Mamamu merawat Theo seorang diri, pasti kewalahan. Theo sudah besar dan banyak maunya. Kasihan Mama," ujar Asher. Anak itu cemberut mendengar apa yang Papanya katakan barusan. Theo tidak suka tinggal di tempat Oma dan Opanya, anak itu tidak betah di sana, entah kenapa. "Papa tidak boleh pergi lama-lama, harus cepat pulang," ujar Theo. "Hanya satu minggu saja, Nak ... kau in

    Last Updated : 2025-03-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 314. Menantu Kesayanganku

    Satu hari tinggal bersama Mama dan Papa mertuanya, ternyata tidak seburuk seperti yang Aleena bayangkan. Camelia dan Darren begitu perhatian padanya. Bahkan Camelia tahu kalau Aleena setiap tengah malam selalu makan, hingga wanita itu menemaninya di dapur seperti malam ini. Aleena tampak membuka lemari es, dan Camelia tengah membuat teh dan segelas susu untuk Aleena. "Ingin makan dengan apa, Aleena? Biar Mama masakkan," ujar Camelia. Aleena menoleh dan menggelengkan kepalanya, tentu saja ia merasa tidak enak hati. "Tidak perlu, Ma. Aleena hanya ingin makan roti selai saja," jawab Aleena tersenyum tipis. "Ya sudah, bawa kemari, biar Mama hangatkan rotinya," pinta Camelia mengulurkan tangannya pada Aleena. Aleena pun mendekat, ia memberikan roti lapis itu pada Mama mertuanya. "Selainya ada di lemari kaca sebelah lemari piring, Nak," ujar Camelia. "Baik, Ma." Setelah itu, Aleena mengambil selai stroberi dan ia meletakkannya di atas meja pantry dapur. Camelia juga ikut duduk be

    Last Updated : 2025-03-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 315. Menantuku Seperti Anak Kandungku Sendiri

    Asher telah sampai di Lotster pada pukul dua dini hari. Dan pagi ini, sebelum meeting dimulai, Asher menyempatkan menghubungi Aleena karena semalam pesan yang ia kirimkan pada sang istri belum juga dibalas. Kini, Asher berdiri di lorong sebuah lantai dua puluh di dalam perusahaan besar milik rekannya. Asher berdiri menatap dinding kaca dengan ponsel yang masih setia ia letakkan di dekat telinganya. "Ke mana Aleena?" gumam Asher. "Kenapa belum juga menjawab panggilan dariku?" Asher menyergah napasnya panjang, satu, dua, panggilannya tidak dijawab oleh Aleena. Asher pun kembali menghubunginya, ia tidak pantang menyerah begitu saja. Sampai akhirnya panggilannya pun dijawab oleh sang istri di seberang sana. "Halo, Sayang..." "Asher, maaf baru menjawab panggilanmu, aku baru saja ikut Mama berbelanja di mall," ujar Aleena, suaranya tampak sangat ceria. "Sepagi ini?!" seru Asher. "Ya. Mama mengajakku ke taman, ke mall, dan kami berbelanja." Asher mengusap keningnya.

    Last Updated : 2025-03-25
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 316. Aku Sangat Merindukanmu

    Sudah tiga hari lamanya Asher disibukkan dengan pekerjaan yang sangat banyak di negeri seberang. Bahkan saat ini, pukul delapan malam ia masih berada di kantor milik rekannya. Di dalam ruangan luas dan praktis itu, terdapat empat orang di dalam sana, termasuk Asher dan Jordan. "Sudah pukul delapan, Asher. Sisanya biar asistenku yang mengerjakan beberapa berkas yang harus diketik ulang," ujar Graham. "Aku pastikan besok pagi selesai." Ungkapan rekannya itu membuat Asher dan Jordan menoleh cepat ke arah seorang wanita cantik berambut panjang lurus sepinggang yang pendiam dan lugu. Asisten Graham itu pun tertunduk. Dan dia tidak menjawab apapun. "Bukannya ini sudah malam? Dia mau pulang jam berapa kalau kau menyerahkan pekerjaan sebanyak ini padanya?" sahut Asher. Rekannya itu menarik napas panjang dan melirik ke arah asistennya yang tampak diam tertekan. "Emmm ... bahkan dia bersedia meskipun dari pagi hingga pagi lagi di sini, bukan begitu, Gissela?" sahut Graham.

    Last Updated : 2025-03-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 317. Nyonya Muda Keluarga Benedict

    "Aleena, hari ini teman-teman Mama arisan Mama akan datang ke sini. Nanti, kau ikut Mama menyambut kedatangan mereka, ya..." Camelia mendekati Aleena yang tengah bersama Theo di taman rumahnya. Menantunya itu tampak kikuk, Aleena kemarin bertemu dengan beberapa teman Camellia dan ia hanya bisa diam karena Aleena belum terbiasa. "Tapi Ma, Aleena tidak tahu harus berbicara apa saat bersama mereka. Seperti yang kemarin-kemarin, nanti Mama malu kalau Aleena hanya diam saja," ujar Aleena ragu. Camelia tersenyum, wanita itu mengusap pundak Aleena dengan lembut. "Jangan khawatir, mereka tidak akan berbicara atau berpikir yang tidak-tidak padamu, Nak." "Hm. Baiklah kalau begitu, Ma," jawab Aleena sambil tersenyum. "Ayo, bantu Mama di rumah. Biar Theo diawasi Zayn," ujar Camelia. Aleena kembali menoleh pada si kecil yang tampak bermain dengan kelinci peliharaan barunya yang dibelikan oleh Opanya. "Sayang, Mama masuk ke dalam dengan Oma, ya ... Theo di sini sama Paman Zayn," ujar Aleen

    Last Updated : 2025-03-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 318. Pelukan yang Kurindukan

    Beberapa hari kemudian...Hari ini hari keenam Asher di luar negeri. Besok laki-laki itu akan pulang, entah kenapa Aleena merasa sangat-sangat merindukan Asher saat ini. Apalagi malam ini, Aleena tidak kunjung tidur. Sampai pukul sebelas malam, Aleena masih terjaga. "Kenapa aku tidak bisa tidur? Padahal aku sudah makan satu jam yang lalu," gumamnya. "Tidak mungkin aku terserang insomnia lagi, kan?" Gadis itu mengusap wajahnya pelan. Aleena meringkuk memeluk bantalnya. Malam ini ia tidur sendiri karena Theo meminta tidur dengan Opanya. Aleena meraih ponsel miliknya dan ia mengirim pesan pada Asher. Pesannya tidak dibaca, bahkan tampaknya Asher tidak memegang ponsel saat ini. "Dia ke mana? Kenapa tidak membaca pesan-pesanku? Apa dia sudah tidur?" Bibir Aleena cemberut. Wanita itu memejamkan kedua matanya pelan. "Aku ingin tidur dipeluk Asher," gumam Aleena mengeratkan pelukannya pada bantal. "Kenapa hari ini aku sangat merindukannya, padahal kemarin-kemarin tidak begini. Asher ..

    Last Updated : 2025-03-26
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 319. Papa, Theo Rindu...

    Keesokan harinya, Theo begitu heboh dengan kepulangan Papanya. Anak itu sangat merindukan Asher hingga kini memeluk Papanya dan tidak melepaskannya. Setelah pagi ia datang ke kamar Mamanya, Theo kaget melihat Papanya ada di sana. Hingga anak itu kini memeluk sang Papa yang masih berbaring di atas ranjang. "Papa, kenapa tidak bangunin Theo kalau Papa pulang?!" pekik Theo yang kini memeluk Papanya dengan sangat erat. Asher tersenyum dan mendekap si kecil. "Kenapa juga Papa harus bilang Theo, tidak jadi surprise nantinya," ujar Asher. "Hmmm ... Papa! Theo kangen, tahu!" seru anak itu semakin mengencangkan pelukannya. "Papa juga kangen sekali dengan Theo," ujar Asher mengusap bagian belakang kepala si kecil. Theo tersenyum lebar, anak laki-laki itu menoleh dan menatap Mamanya yang diam menatapnya dengan cemberut. "Mama, ini Papanya Theo," ujar anak itu, mengecupi pipi Papanya. "Mama tidak usah ditemani, Pa. Mama biar sama adik." Asher tertawa. "Iya, biar saja Mama sama adik. Nanti

    Last Updated : 2025-03-27
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 320. Seorang Asisten Baru

    Asher dan Aleena pun kembali ke rumahnya lagi. Asher juga sudah beraktivitas seperti biasanya dan meninggalkan istrinya untuk bekerja di pagi hari, lalu pulang di sore hari. Seperti pagi ini, Asher berangkat cukup pagi setelah Jordan harus pergi lagi ke luar negeri. Selama beberapa bulan Jordan akan di sana mengurus beberapa pekerjaan dengan Graham. Aleena menjadi sedikit sedih karenanya. Wanita cantik itu kini berdiri di anak tangga paling bawah, diam menatap suaminya yang tengah bersiap-siap. "Kalau Jordan ke luar negeri, Devon ada di Palonia, dan Stefan ada di Lamberg, berarti kau di sini sendirian dong, Sayang?" tanya Aleena menatap suaminya dengan tatapan sendu. Asher mengangguk sambil memasang tuxedo hitamnya. "Tidak, Sayang. Hari ini ada interview, aku mencari asisten selama di kantor," jawab Asher. Mendengar hal itu, Aleena tersenyum kecil dan berjalan mendekati suaminya. "Baiklah kalau begitu." Asher mengembuskan napasnya pelan dan laki-laki itu mendekati Aleena menge

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status