Share

Bab 348. S2. Theo Vs Leo

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-04-11 10:31:07

Pagi ini Theo mengantarkan Arabelle pulang. Setelah semalam Arabelle menemani Theo dan Aleena di rumah sakit.

"Terima kasih semalam sudah mau menemani Mama dan Lea di rumah sakit," ucap Theo pada Arabelle.

Gadis cantik itu tersenyum lembut. "Sama-sama, Kak Theo."

Theo mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Arabelle. "Sudah sana masuk. Sarapan yang banyak, dan jangan lupa istirahat."

"Oke, siap, Bos!" Gadis itu tersenyum lebar.

Theo hanya terkekeh gemas dengan tingkah Arabelle. Gadis itu pun masuk ke dalam gerbang rumah sambil melambaikan tangannya pada Theo.

Segera Theo bergegas pergi saat itu juga. Sepanjang perjalanan, Theo memiliki Leo yang sekarang bersama Opa dan Omanya.

Opa dan Omanya sudah tua, sedangkan Leo anak yang sangat nakal. Theo takut kalau Leo meminta hal yang aneh-aneh dan banyak tingkah di sana.

"Lebih baik aku jemput Leo saja," gumam Theo, ia langsung send kanan motornya menuju arah jalan ke rumah Opanya.

Beberapa menit kemudian, motor hitam milik Theo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 349. S2. Kebersamaan yang Menyenangkan

    Beberapa teman Theo sudah pulang. Tapi kini tersisa tiga orang saja di sana, Theo meminta Dylan, Jonath, dan Gery menemaninya di rumah sakit agar Theo tidak jenuh. Theo juga meminta Aleena untuk istirahat di ruangan sebelah, karena sudah ada Theo yang kini menjaga Lea dan mengajaknya bermain. "Ger, sepertinya kau cocok kalau punya adik," ujar Dylan memperhatikan Gery. Gery menoleh sambil terkekeh. "Mamaku sudah hipertensi memiliki satu anak sepertiku, apalagi kalau ditambah ... bisa kebakaran rumahku dan berujung aku dicoret dari kartu keluarga dan tidak dapat warisan!" serunya sebelum ia memperhatikan Lea dengan gemas. "Tapi, kalau adiknya seperti Lea, aku akan menuruti apapun keinginannya akan aku turuti. Emm ... atau bagaimana kalau aku menunggu Lea besar saja, nanti aku akan menikahi Lea, lalu menjadi adik ipar Theo, sepertinya seru!" "Modelan Kadal gurun sepertimu mau menjadi menantu Keluarga Benedict. Sok-sokan ingin mendekati Tuan Putri dari keluarga kaya raya..," sahut Dy

    Last Updated : 2025-04-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 350. S2. Saingan Baru Theo Memperebutkan Arabelle

    Di hari libur, Arabelle tetap bekerja di sore hari. Tetapi hari ini, gadis itu tidak ditemani oleh Theo karena laki-laki itu bilang kalau dia sangat lelah setelah menjaga adiknya di rumah sakit. Jarum jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Arabelle baru saja pulang dari bekerja. Gadis cantik itu duduk di sebuah halte menunggu bus. Arabelle menggosok kedua telapak tangannya dan meniupnya dengan lembut. "Huhh ... dingin sekali malam ini," lirih gadis itu. Terdengar suara deringan ponsel di dalam tas slempang yang Arabelle bawa saat ini. Gadis itu segera mengambil ponselnya, di sana ia melihat nama sang Ayah. Dengan rasa ragu, Arabelle menjawab panggilan itu. "Halo, Ayah..." "Kau di mana, Nak? Ini sudah malam, Arabelle," ujar Jordan dengan nada panik. Jemari tangan Arabelle meremas ponsel yang ia bawa saat ini. "Arabelle masih di halte, Arabelle menunggu bus, Yah. Ayah jangan khawatir, sebentar lagi pasti busnya sampai." "Ayah jemput saja sekarang..." "Tidak, Ayah. Arabelle pula

    Last Updated : 2025-04-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 351. S2. Kemarahan Theo dan Tangisan Arabelle

    Arabelle sudah kembali bersekolah hari ini. Gadis itu pulang lebih awalkarena ujian di sekolahnya sudah selesai dan tinggal menunggu pengumuman kelulusannya. Pukul satu siang, Arabelle mendatangi sekolah Theo. Namun, ia tidak untuk menemui Theo, melainkan untuk mengembalikan Hoodie milik Harvey. Gadis berambut lurus berponi itu berdiri di depan gerbang utama. Ia memperhatikan ke arah lapangan basket, setahu Arabelle hari ini Theo tidak ada jadwal basket, kemungkinan besar Theo tidak ada di sekolahnya saat ini. Hingga Arabelle bisa datang dan menemui Harvey. "Mencari siapa?" tanya seorang murid perempuan yang mendekati Arabelle. "Kak Harvey, Kak," jawab Arabelle. "Emm, kau siapanya Harvey?" tanya gadis berambut cokelat sepundak itu, bersama dua temannya. Arabelle tampak ragu menatap mereka was-was, ia meremas Hoodie hitam di pelukannya. "A-aku hanya—""Arabelle...!" Suara bariton tegas itu terdengar memanggilnya. Arabelle menatap sosok Harvey yang kini berlari kecil ke arahnya.

    Last Updated : 2025-04-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 352. S2. Kasih Sayang Seorang Ayah pada Anaknya

    Kedatangan Harvey di tempat kerja Arabelle membuat gadis itu kaget. Arabelle sendiri juga tidak tahu dari mana Harvey tahu Arabelle bekerja di sini. Harvey langsung melangkah mendekati Arabelle saat itu. Arabelle memperhatikan ke arah Erica yang kini menganggukkan kepala padanya memberikan izin pada Arabelle untuk berbincang dengan Harvey. "Kak Harvey kenapa ada di sini?" tanya Arabelle. "Aku ingin meminta maaf padamu," ucap Harvey menatap kasihan pada Arabelle. Apalagi saat ia menatap kedua mata Arabelle yang sembab. Arabelle menggeleng kecil. "Tidak apa-apa, Kak. Ini bukan salah Kakak." "Aku akan menemui Theo besok pagi. Aku tahu, pasti sangat berat bagimu bertengkar dengan Theo," ujar Harvey. Mendengar hal itu, Arabelle ingin menangis kembali. Namun, gadis itu berusaha untuk menguatkan dirinya dan tidak menangis lagi. Harvey yang dikenal buruk di mata Theo, namun dia tidak seburuk itu bagi Arabelle. Harvey sosok yang perhatian dan baik, tetapi entah apa yang membuat T

    Last Updated : 2025-04-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 353. S2. Kabar Bahagia dari Arabelle untuk Ayah

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Di kelas sembilan sangat heboh pagi ini dengan pengumuman kelulusan. Arabelle bersama dengan Vivian, mereka berdua bergegas menuju ke papan mading yang terpasang di depan. Kedua gadis itu buru-buru melihat pengumuman kelulusan tersebut. "Arabelle ... aku tidak sabar! Aaaa ... kalau aku tidak lulus, bisa-bisa dimarahi habis-habisan aku oleh Daddy!" seru Vivian. "Kau pasti lulus, Vian. Kita kan sudah berjanji untuk melanjutkan si sekolah yang sama," ujar Arabelle pada sahabatnya itu. Vivian mengangguk antusias. "Ya! Ayo, cepat kita lihat!" Di depan papan mading kini dibanjiri anak kelas sembilan dari beberapa kelas. Arabelle dan Vivian kesulitan melihatnya. Namun, Vivian yang tingginya melebihi Arabelle dia bisa melihat ada namanya di sana hingga gadis itu tiba-tiba menjerit kehebohan. "Aaaaa....! Arabelle! Aku lulus, namaku ada di nomor dua belas, nomor sembilan ada Diego, wahh ... Keren!" Ya Tuhan ... aaaa senang

    Last Updated : 2025-04-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 354. S2. Jangan Marah Lagi Padaku

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle menginjakkan kakinya di sekolah menengah atas. Sudah satu bulan hubungannya dan Theo kacau. Theo bahkan tidak pernah mengirimkan pesan, mengunjungi, ataupun berbicara dengan Arabelle lagi. Awalnya Arabelle merasa sangat sedih, namun seiring berjalannya waktu, Ayahnya meminta Arabelle untuk fokus pada sekolahnya saja. Seperti pagi ini, Arabelle sudah berada di sekolah barunya bersama dua sahabat setianya. "Akhirnya, kita bisa bersama lagi di sini sekarang!" pekik Vivian memeluk Arabelle dan Diego. "Heem. Meskipun kita tidak satu kelas," sahut Diego. "Yang tidak satu kelas itu hanya kau! Kita berdua mengambil kelas yang sama," sahut Vivian merangkul Arabelle. "Sudah, tidak apa-apa. Yang terpenting sekarang kita masih bersama-sama di satu sekolah," sahut Arabelle. "Iya, betul! Ayo kita sekarang harus mencari kelas baru kita," ujar Vivian menarik lengan Arabelle. Mereka bertiga berpencar, Diego mencari kelasnya di lorong kedua, sedangkan Ar

    Last Updated : 2025-04-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 355. S2. Kau Tidak Sendirian, Arabelle

    Hari pertama masuk sekolah kali ini sangat seru meskipun Arabelle sempat sakit. Bahkan saat Arabelle ditunjuk untuk melakukan tugas ini dan itu, Theo selalu melarang rekan-rekannya. Theo menjaga Hauri dengan baik. Sampai kini pukul tiga sore, sekolah pun sudah bubar, anak-anak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. "Kau pulang dengan siapa?" tanya Theo berjalan di belakang Arabelle. "Sendiri, Kak. Aku bisa naik bus," jawab gadis itu membalikkan badannya menatap Theo. "Pulang bersamaku saja," ujarnya. Arabelle mengangguk patuh. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran depan. Di sana, berdiri seorang gadis cantik yang tampak tersenyum pada Theo. "Jadi pulang denganku, kan?" tanya Velicia—teman sekelas Theo. Theo menoleh pada Arabelle. "Aku harus mengantarkan adikku pulang," ujar Theo. "Dia tidak enak badan." Arabelle mengerjapkan kedua matanya ditatap oleh Velicia. Sebelum gadis itu cemberut kesal padanya. "Padahal kita sudah membuat rencana untuk pulang bersama. Tapi kau

    Last Updated : 2025-04-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 356. S2. Seorang Anak Angkat, Bukan Benalu!

    Hari sudah hampir gelap, Theo baru saja sampai di rumahnya. Kepulangannya disambut oleh kedua adiknya yang sedang menunggu di teras depan rumah. "Kak! Kak Theo, kenapa baru pulang? Katanya mau ngajarin Leo main basket!" pekik Leo cemberut. Theo terkekeh menatapnya. "Kakak harus mengantarkan teman Kakak dulu, Leo. Nanti malam saja, oke?" "Kak Arabelle mana?" tanya Lea mendongak menatap sang Kakak sambil memegang sebungkus roti di tangannya. Theo memeluk kedua lututnya di hadapan Lea. Ia tersenyum lembut pada adik kecilnya. "Kakak tidak mengantarkan Kak Arabelle, Cantik..." "Terus, siapa? Kakak tidak berteman lagi sama Kak Arabelle?" tanya Lea terus menerus. Theo menarik napasnya pelan. Ia tahu kalau Lea sangat menyukai Arabelle karena hanya dengan Arabelle bisa diajak bermain ini dan itu. "Jangan khawatir, nanti malam Kakak akan jemput Kak Arabelle." Theo mengelus pucuk kepala Lea. "Janji, Kak?" Anak perempuan itu mengacungkan kelingkingnya. "Janji, Sayang..." Barulah Lea be

    Last Updated : 2025-04-15

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 390. KISAH KITA BERUJUNG BAHAGIA

    Dua hari terasa cepat di depan mata. Hari pertunangan Theo dan Arabelle pun telah datang hari ini. Acara pertunangan itu dilaksanakan di sebuah gedung hotel bintang lima milik Keluarga Benedict. Semua tamu-tamu penting dari kedua keluarga itu pun datang. Arabelle tampak sangat cantik malam ini dengan balutan dress panjang berwarna biru muda. Arabelle berdiri di samping Theo dan kedua orang tua Theo setelah acara inti dimulai beberapa menit yang lalu. Theo meraih tangan Arabelle dan menatap cincin berlian bermata putih bening itu tersemat cantik di jari manis Arabelle. "Cantik sekali cincin ini ada di jari manismu," ucap Theo berbisik. Arabelle langsung menoleh dan gadis itu tersenyum manis sambil mengangguk. "Karena kau yang memilihkannya untukku." Kekeham pelan terdengar dari bibir Theo, ia merangkul Arabelle sambil menyapa beberapa tamu yang kini memberikan ucapan selamat pada mereka. "Ini baru pertunangan, sudah sebanyak ini tamu Papa," ucap Theo. "Bagaimana kalau

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 389. S2. Tinggal Menghitung Hari, Kita Akan Terikat

    Beberapa bulan berlalu, hari-hari yang dilalui oleh Theo semakin berubah. Dari yang semula hidupnya serba tenang-tenang saja, kini menjadi sibuk layaknya ia dulu melihat sang Papa.Apalagi Theo merasakan tentang jatuh cinta, memiliki kekasih, dan menyayanginya. Arabelle adalah alasan bagi Theo untuk selalu bersemangat setiap hari. Seperti sore ini, Theo berkumpul bersama orang tuanya dan juga keluarga Arabelle di kediaman Jordan. "Kenapa Tuan Asher dan Nyonya Aleena tidak bilang-bilang dulu kalau mau ke sini," ujar Hani pada mereka berdua."Memangnya kalau kami bilang-bilang apakah ada sambutan yang sangat meriah?" tanya Asher dengan nada bergurau. Kakek dan Nenek Arabelle itu pun tertawa. Bahkan Arabelle dan Theo yang duduk di sofa seberang ikut tertawa mendengarnya jawaban Asher. "Kami bertiga ke sini karena ada tujuan tertentu, Nyonya Hani," ujar Aleena. "Ada apa?" tanyanya. "Pasti ingin membahas tentang anak-anak, kan?" tanya Julian—Kakek Arabelle. "Benar Tuan." Asher menga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 388. S2. Anak Kesayangan Mama

    Hari sudah gelap, rumah Asher tampak sepi di saat semua anak-anaknya sudah beristirahat di dalam kamar masing-masing. Aleena dan Asher kini duduk di dalam ruangan keluarga. Berdua, dan ditemani oleh cahaya yang temaram. "Tidak terasa ya, Sayang. Sekarang anak kita sudah besar-besar. Theo sudah dewasa, si kembar juga sudah besar. Rasanya baru kemarin kita menjadi orang tua," ujar Aleena menatap ke luar dari jendela di ruang keluarga. Asher tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan. "Waktu berjalan dengan cepat tanpa kita sadari," jawab Asher. Aleena menyandarkan kepalanya di pundak sang suami dan wanita itu mengangguk kecil. "Dan aku tidak percaya menghabiskan seumur hidupku bersamamu, Asher. Padahal, dulu kita dipertemukan karena hal-hal yang tidak diinginkan, dan kita—""Jangan diingat lagi!" Asher menjentikkan jari telunjuknya dengan pelan di kening Aleena hingga membuat sang istri cemberut menatapnya. Wanita cantik itu mengusap keningnya dan mengeratkan pelukannya di lengan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status