Share

Bab 63. Tuanku yang Posesif

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-11 09:01:48

Usai makan malam berdua dengan Aleena di restoran mewah, Asher mengajak gadis itu untuk pulang bersamanya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Aleena tampak diam dan wajahnya sayu menahan kantuk.

Sesekali Asher melirik gadis di sampingnya tersebut. "Kau mengantuk?" tanyanya.

Aleena sedikit tersentak dan gadis itu menggeleng. "Ti-tidak, Tuan."

Jawabannya membuat Asher tersenyum tipis dalam diam. Laki-laki itu sengaja tidak lagi menyahuti lagi ucapan Aleena.

Tiba-tiba, dalam hitungan detik buku-buku yang dipeluk oleh Aleena pun terjatuh dan gadis itu memejamkan kedua matanya tertidur.

Lengkungan yang terbentuk indah di bibir Asher. Ia ingin selalu tertawa melihat tingkah gadis itu.

"Belum genap lima menit dia bilang tidak mengantuk, tapi sudah terlelap saja," ucapnya. "Dasar, Aleena …."

Beberapa menit perjalanan menuju rumah, Asher membiarkan Aleena tertidur. Ia tidak membangunkannya atau mengusiknya sedikitpun karena Asher tahu kalau Aleena sangat-sangat lelah.

Sampai akhirnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 64. Cium Aku, Aleena Pandora

    Dua hari kemudian, Aleena sudah kembali bekerja setelah ia sembuh dari demamnya. Aleena juga beristirahat dari kerja sampingannya dan fokus pada mengajar di sekolah. Pagi ini, Aleena dipanggil Madam Calister ke dalam ruangannya untuk membahas hal penting. "Ms. Aleena, aku ingin mengajakmu untuk rapat ke luar kota besok pagi. Kita akan ke Harberg sekitar dua sampai tiga hari di sana untuk membahas ujian kesenian anak-anak kelas lima dan enam. Kira-kira, apa kau bersedia?" tanya Madam Calister. Wanita berkulit gelap itu menatap Aleena penuh harap. Sedangkan Aleena tampak berat ingin menyetujuinya. Gadis itu terdiam beberapa detik ia berpikir."Bagaimana, Ms. Aleena?" tanyanya lagi. "Maaf, Madam. Bukannya saya menolak, tapi saya sedikit keberatan karena saya meninggalkan Papa saya yang sedang sakit. Dan saya juga …."Aleena menggigit bibir bawahnya, ia hampir mengatakan kalau dirinya tidak tinggal bersama keluarganya. Melainkan ia tinggal bersama Keluarga Benedict. Apapun yang terj

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 65. Sebuah Ciuman dan Penawaran

    Kepala Aleena terasa kosong saat mendengar permintaan Asher. Laki-laki ini, meminta Aleena menciumnya!?Aleena menggigit bibir bawahnya ragu-ragu, gadis itu bahkan tidak tahu bagaimana caranya berciuman. Karena selama ini, Asher lah yang selalu menciumnya lebih dulu. Asher menaikkan salah satu alisnya melihat ekspresi Aleena yang gugup. "Kenapa? Kau tidak mau?" tanyanya. "Ya sudah, kau tidak usah pergi ke manapun—""Tuan Asher …." Aleena menahan laki-laki yang hendak beranjak menjauhinya. Asher tertunduk menatap jemari lentik Aleena yang kini mencengkeram kemeja putihnya. Hal itu membuatnya tersenyum. Ia kembali menoleh pada Aleena tanpa mengatakan apapun. Wajah Aleena merona dan malu-malu ia mengangguk. "Sa-saya akan melakukannya," ucapnya lirih. Asher bersorak di dalam hati, tapi ekspresinya tidak menunjukkan apapun. Ia kembali mendekati Aleena dan berdiri di hadapannya menunggu. Gadis itu tetap diam dan melipat bibirnya menunjukkan ekspresi bingung. Hingga tiba-tiba Aleena b

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 66. Tak Membiarkannya Pergi Seorang Diri

    Keesokan paginya, Aleena sudah bersiap untuk pergi. Gadis itu membawa sebuah tas berukuran sedikit lebih besar dari yang biasa ia pakai untuk membawa beberapa pakaiannya. Aleena melangkah keluar dari dalam paviliun ditemani Bibi Julien. "Hati-hati, Nona ... jangan melupakan jam makan dan Nona tidak boleh begadang," ujar wanita itu dengan tatapan penuh perhatian. Aleena tersenyum manis, perhatian Bibi Julien seperti perhatian seorang ibu yang selama ini ia rindukan. "Iya, Bi, jangan khawatir," jawab Aleena mengangguk. "Kalau begitu, aku berangkat dulu, Bi," pamitnya. "Iya, Nona." Aleena menuruni anak tangga teras paviliun. Gadis itu tampak bersemangat meskipun udara pagi ini terasa cukup dingin. Dengan langkahnya yang ringan, gadis itu menggosok kedua telapak tangannya.Tanpa sengaja, Aleena menoleh ke arah kediaman utama. Di sana ia melihat Asher dan Marsha keluar dari dalam rumah bersama-sama. "Mereka," ucap Aleena lirih tanpa sadar. Aleena meremas rok panjang yang ia pakai

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 67. Bolehkah Perasaan ini Berharap Lebih?

    Aleena telah sampai di halte yang berada di dekat gedung sekolah. Di sana, ada Samuel dan juga Madam Calister. Wanita berkulit gelap berambut ikal itu tersenyum manis pada Aleena dan melambaikan tangannya dengan wajah ceria. "Selamat pagi," sapa Aleena pada mereka. "Pagi juga, Ms. Aleena," balas Madam Calister. "Kau tampak cantik sekali pagi ini," ujarnya. Aleena tersenyum dan tersipu. "Terima kasih, Madam." Di belakang Madam Calister, ada Samuel dan seorang laki-laki yang tampak sedang berbincang. Aleena memperhatikan mereka berdua dengan pandangan bertanya-tanya. "Madam, kenapa ada Samuel juga?" tanya Aleena. "Oh, ya ... Mr. Samuel akan ikut dengan kita untuk rapat kali ini," jawabnya. "Oh iya, Ms. Aleena, kalau kita ke Harberg menggunakan kereta, kita tidak bisa berhenti untuk membeli perlengkapan bila ada yang diperlukan. Maka dari itu aku mengajak suamiku. Nanti Ms. Aleena bisa satu mobil dengan Mr. Samuel, bagaimana?" Alena hanya mengangguk patuh. "Iya, Madam. Tidak masa

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 68. Menjagamu dari Jauh

    Keesokan harinya, acara pertemuan penting perwakilan beberapa guru dari beberapa sekolah, digelar di sebuah rumah makan mewah di kota Harberg. Aleena dan Samuel datang menjadi rekan sekaligus asisten untuk Madam Calister dalam rapat yang digelar sejak tiga jam yang lalu. Sepanjang rapat dimulai hingga kini sudah berakhir, Aleena tampak pucat dan lemas. 'Apa yang terjadi dengan tubuhku?' batinnya sembari memeluk beberapa berkas dan menuruni tangga menuju lantai satu. Aleena tertunduk memegangi keningnya dan sesekali menarik napas panjang-panjang. Tubuhnya terasa lemas dan kedua matanya mengantuk berat, kepalanya juga pening dan membuatnya ingin memejamkan mata. "Al, kau baik-baik saja?" tanya Samuel, laki-laki itu menatapnya lekat. Aleena mengangguk. "Aku tidak apa-apa," jawabnya. Samuel meraih berkas di tangannya Aleena dan meletakkan satu telapak tangannya di pucuk kepala Aleena, menatapnya dari jarak sangat dekat. "Wajahmu sangat pucat, apa kau tidak cukup tidur semalam, hm

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 69. Kehangatan Hatiku Karenamu

    Hari sudah malam di kota Harberg. Malam musim dingin pertama, Aleena memutuskan untuk pergi jalan-jalan untuk menikmati pemandangan kota yang sangat indah. Gadis itu berjalan sendirian memakai balutan baju hangat dan memakai kembali syal dan sarung tangan milik Asher. "Aku harus memberikan oleh-oleh untuk Papa. Sepulang dari sini, aku akan bercerita pada Papa tentang keindahan kota ini," gumam Aleena tersenyum penuh antusias. Usai membeli sebuah makanan, gadis itu berjalan masuk ke dalam toko-toko yang berada di tepian jalan. Aleena pun kini tengah memilih-milih sweater rajut dari kain wol yang tampak sangat bagus-bagus di toko tersebut. Gadis itu tersenyum sembari mengambil sebuah sweater berwarna abu-abu. "Aku akan membelikan ini untuk Papa," gumamnya. "Papa pasti senang." Saat Aleena hendak pergi, gadis itu melihat sweater pria yang sama dengan warna navy yang terpajang di manekin. Aleena membayangkan seseorang yang tengah memakai sweater itu. "Kalau aku membelikannya, apak

    Last Updated : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 70. Pelukan yang Hangat

    Keesokan paginya, mual yang dialami oleh Aleena semakin parah. Gadis itu bahkan tidak bisa makan sedikitpun, hingga tubuhnya lemas dan wajahnya lebih pucat dari kemarin. Madam Calister yang kini menghampiri Aleena di kamar hotelnya setelah Aleena menghubunginya beberapa menit yang lalu. "Ya ampun, Ms. Aleena, kau sangat pucat seperti ini. Tubuhmu juga panas." Madam Calister menyentuh pipi Aleena dengan telapak tangannya. "Sepertinya kau demam karena cuaca di sini sangat dingin." Gadis itu mengangguk, sebelum ia mendongak menatap Madam Calister. "Maafkan saya, Madam. Sepertinya saya tidak bisa menemani Madam hari ini," ujar Aleena memegang tangan wanita itu. "Tidak apa-apa. Masih ada Mr. Samuel yang nanti bisa menjadi asistenku di rapat hari ini," ujar Madam Calister menatap khawatir. "Ms. Aleena lebih baik pulang kembali ke Murniche dan beristirahat." Aleena menganggukkan kepalanya, gadis itu bahkan masih lemas setelah mual-mual beberapa menit yang lalu. Di sana juga ada Samuel

    Last Updated : 2025-01-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 71. Meminta Sesuatu Padamu

    Aleena masih membeku saat Asher memeluknya, namun rasa terenyuh memenuhi dada Aleena hingga gadis itu mengangkat tangannya membalas pelukan Asher. "Apa yang terjadi denganmu?" tanya Asher menundukkan kepalanya. Entah kenapa lidah Aleena terasa kelu, hingga ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan perlahan melepaskan pelukannya pada Asher. Aleena bingung kenapa laki-laki ini bisa ada di sini, begitu datang langsung memeluknya dengan wajah khawatir seperti ini. "Tuan kenapa di sini?" tanya Aleena mendongak menatapnya. "Urusan pekerjaan," ujar Asher berkilah. Aleena pun tertunduk dan meremas bagian belakang mantel yang Asher pakai saat kepalanya terasa pening. "Ayo, pulang bersamaku," ajak Asher merangkulnya. "Tuan, saya bisa pulang sendiri—""Jangan menolakku, Aleena!" tegas Asher dengan nada menekan. Mau tidak mau, Aleena pun patuh. Asher meraih tas yang Aleena bawa dan merangkul gadis itu mengajaknya masuk ke dalam mobil. Selama beberapa menit mereka hening. Aleena duduk se

    Last Updated : 2025-01-14

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 387. S2. Kedekatan yang Nyaman

    Kedekatan Arabelle dan Theo sudah sangat dekat, bahkan semua orang juga sudah tahu dengan hubungan mereka. Seperti teman-teman kampus Arabelle saat ini yang melihat Theo yang tengah menjemput Arabelle pulang dari kampus. "Wah, tampan sekali, siapa dia?" "Dia kekasihny Arabelle, anak kedokteran." "Kekasihnya sangat tampan, ya, sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya." Suara bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Arabelle saat gadis cantik itu sampai di depan. Ia melihat semua kakak tingkatnya tampak memperhatikan Theo yang berdiri di samping mobilnya tampak menunggu-nunggu. Arabelle tidak banyak bicara, ia langsung berjalan mendekati Theo saat itu juga dan mengabaikan semua Kakak tingkatnya yang masih asik membicarakan Theo. "Kak Theo!" pekik Arabelle melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekatinya. Theo tersenyum manis padanya seperti biasa, sampai begitu mendekat, Arabelle langsung memeluk pemuda itu. Kedua alis Theo terangkat. Tumben sekali Arabelle melakukan ha

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 386. S2. Berdua Bersamamu Adalah Hal Ternyaman

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk ikut bersamanya lebih dulu. Mereka berdua pergi ke suatu tempat malam ini. Theo mengajak Arabelle ke taman tempat mereka dulu melihat kembang api saat tahun baru. Di sebuah taman yang indah, dan tepat di cuaca yang cukup dingin seperti malam ini. "Kenapa mengajakku ke sini?" tanya Arabelle tersenyum menatap Theo. "Ingin saja," jawab Theo, ia menggenggam hangat tangan Arabelle dan diajaknya berjalan menaiki banyak anak tangga. Arabelle tersenyum gemas, gadis itu membalas genggaman tangan Theo sebelum mereka kini akhirnya sampai di taman bagian atas. Arabelle menatap sekitar, semua bunga-bunga bermekaran di sana. Dari bunga Hydrangea hingga bunga-bunga lainnya. "Wahh ... cantik sekali bunga-bunganya," ujar Arabelle tersenyum senang. "Sebelum musim dingin, mereka semua bermekaran," ujar Theo menarik pelan lengan Arabelle dan mengajaknya duduk. "Di rumah Mama yang ada di Palonia, semua tamannya dipenuhi oleh bunga Hyd

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 385. S2. Kedua Keluarga Berkumpul

    Segala macam persiapan sudah diselesaikan. Arabelle lolos masuk ke universitas impiannya, gadis itu mendalami ilmu kedokteran seperti yang ia inginkan. Berkat dukungan dan juga perhatian penuh yang Jordan berikan, anak gadisnya bisa berdiri sampai di titik ini.Malam ini, Jordan mengadakan makan malam. Ia mengundang juga Asher dan Aleena, juga Theo, bersama di kembar di sebuah rumah makan di restoran mewah. Tak hanya mereka, bahkan kedua orang tua Jordan pun juga ikut. "Terima kasih Tuan dan Nyonya sudah menyempatkan datang malam ini," ucap Jordan pada Asher dan Aleena. Asher terkekeh mendengarnya, ia menepuk pundak Jordan. "Masih formal saja kau dengan calon besanmu ini," ucap Asher. Jordan pun tertawa. "Masih perlu beradaptasi, Tuan Asher," jawabnya.Sedangkan Aleena kini duduk bersama dengan Hani, mereka berbincang-bincang. Theo bersama Julian dan juga Arabelle. Leo dan Lea melihat ikan-ikan hias di akuarium besar yang berada di tempat itu. Lea berlari mendekati Aleena, anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 384. S2. Theo dan Kesabaran Menghadapi Kekasihnya

    Hari berlalu musim pun berganti. Hari demi hari terlewati seperti embusan angin yang cepat dan lembut. Tak terasa, dua setengah tahun terlewati dengan mudahnya. Dua tahun menjadi perjalan yang sangat hebat untuk Theo. Pemuda itu, kini sudah meninggalkan bangku sekolah sejak satu tahun yang lalu. Theo meneruskan perusahaan milik Asher. Bahkan selepas lulus dari bangku sekolah, Theo sangat gila-gilaan mendalami pekerjaan yang ia impikan di dunia bisnis, dia tidak melanjutkan pendidikannya hanya sekejap, lalu fokus pada pekerjaannya. Seperti saat ini, pemuda itu duduk di dalam ruangan kerjanya, di kantor milik sang Papa. Theo tampak sibuk, menyiapkan beberapa berkas untuk persiapan meeting sore nanti. "Berkas yang semalam sudah kau bawa, kan, Theo?" tanya Asher pada sang putra. Theo menoleh dan mengangguk. "Sudah, Pa. Semuanya sudah beres," jawab pemuda itu. "Bagus. Sebagai asisten Papa, kau harus bisa segalanya. Paman Jordan sudah ada di divisinya sendiri, jadi ... kau harus bisa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 383. S2. Kembang Api dan Arabelle

    Setelah acara makan malam selesai, Theo mengajak Arabelle untuk pergi bersamanya. Malam ini adalah malam yang sangat dinanti-nantikan oleh Arabelle. Perayaan tahun baru yang sudah dari lama ia tunggu-tunggu. Meskipun rencana Arabelle dari awal gagal total, dari ingin menemani Theo bertanding basket, sampai kini mereka pergi ingin melihat pesta kembang api, tapi Arabelle berharap kali ini tidak boleh gagal. "Hemmm ... sepertinya bahagia sekali," tanya Theo melirik Arabelle, sebelum kambali fokus mengemudikan mobilnya. Gadis cantik itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Tentu saja," jawab Arabelle. "Aku hampir berpikir tidak ada harapan lagi untuk melihat perayaan pesta kembang api malam ini, Kak. Tapi ternyata, Tuhan berkata lain..." Theo tersenyum. "Aku selalu berdoa sepanjang hari agar apapun yang kau harapkan bisa Tuhan kabulkan, Arabelle," ucap Theo. "Benarkah?" Arabelle tersenyum menatapnya. Theo terkekeh gemas tanpa menjawabnya, ia mengulurkan satu tangannya dan mengu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 382. S2. Nasihat dari Seorang Ayah

    Theo datang seperti biasa. Kedatangannya kali ini disambut oleh Jordan, laki-laki yang selalu ia panggil Paman sejak kecil itu kini menjadi lebih dekat dengan Theo. Mereka berdua duduk di ruang tamu, menunggu Arabelle yang tengah bersiap, karena Theo bilang kalau Arabelle diminta oleh Aleena datang untuk makan malam bersama. "Beberapa hari ini Paman jadi jarang melihatmu, Theo," ujar Jordan sambil menyalakan sebatang cerutu di tangannya. Theo tersenyum tipis. "Iya, Paman. Paman terlalu sibuk, aku juga sibuk," jawab Theo. "Heem. Paman membantu Papamu mengurus proyek yang ada di Palonia," jawab Jordan. "Paman yakin, dengan kepintaranmu, kau bisa ikut campur dalam proyek itu andai kau tidak sibuk dengan sekolahmu. Paman selalu mengajarimu nanyak hal, bukan?" Mendengar ucapan Jordan, Theo hanya terkekeh saja dan mengangguk. "Untuk beberapa bulan ini aku akan fokus pada pendidikanku dulu, Paman. Setelah itu, aku akan fokus membantu Papa," jawabnya. "Aku mungkin tidak akan mau lanjut

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status