Share

177. Jangan Pejamkan Matamu

Author: prasidafai
last update Huling Na-update: 2025-05-01 16:00:51

“Aku akan membawamu masuk,” ucap Morgan sambil membetulkan posisi gendongannya pada tubuh Sydney yang nyaris tidak sadarkan diri.

Pria itu melangkah dengan tenang dan percaya diri saat menapaki anak tangga menuju pintu utama rumah. Ken mengikutinya dari belakang sambil menatap awas memindai sekeliling.

Setiap anak buah Morgan yang mereka lewati langsung menundukkan kepala memberi salam. Tubuh-tubuh kekar bersenjata itu berdiri sigap di tiap sudut, tetapi tunduk penuh hormat pada Morgan.

Morgan membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. Interiornya mewah dengan nuansa gelap dan maskulin. Lampu gantung bergaya industrial menjuntai dari langit-langit tinggi, menyorot jalur yang dia lewati.

Morgan terus berjalan sampai berhenti di depan sebuah pintu kayu gelap di lantai dua. Dibukanya pintu itu dengan bahu, lalu perlahan membaringkan Sydney ke atas ranjang berlapis linen abu-abu halus.

“Kamu harus diobati dulu. Oke?
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   396. Jebakan Tersembunyi

    Debby muncul beberapa menit kemudian saat Morgan sedang duduk dengan santai di salah satu kursi teras.“Berani sekali Bibi membuatku menunggu.” Suara Morgan terdengar dingin dan pelan, tetapi tajam seperti pisau.Pria itu bahkan tidak menoleh saat berbicara.Duduk santai di kursi teras yang menghadap taman gersang, Morgan menyilangkan kaki sambil memainkan kancing jasnya.Hampir setengah jam sudah Morgan berada di sana.Ditemani hanya oleh secangkir teh yang dingin dan udara kaku dari sore yang mendung.Begitu mengetahui Morgan datang, Debby langsung membersihkan diri dan mencari pakaian yang paling mewah.Tidak lupa, Debby memakai banyak perhiasan emas di tubuhnya.Perhiasan yang sempat Debby bawa dari kediaman lamanya.Gelang berlapis di kedua pergelangan tangan, kalung mencolok, serta cincin besar di dua jari.Debby mencoba terlihat berwibawa.Namun, rona kemerahan di pipinya dan dada yang naik-turun menunjukkan emosi Debby yang belum stabil.Sebelum tiba di tempat ini, Debby punya

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   395. Siapa yang Timothy Lamar?

    Sydney yang tengah memegang popok bersih refleks menjatuhkannya ke lantai."A-apa?" seru Sydney, nyaris tercekik oleh keterkejutannya sendiri.Dengan cepat, Sydney membungkuk untuk mengambil popok yang jatuh, lalu menegakkan tubuh sambil memandangi Timothy dengan heran.Timothy tersenyum lebar, lalu menurunkan Zaleia ke boks bayi perlahan.Tangan pria itu tampak gugup, bahkan gerakannya tidak setenang biasanya.Timothy menyeka tangannya ke saku celana dengan kikuk.“Hmm … ada yang ingin aku bicarakan. Kita ke ruang tamu lagi, Kak?” tawar Timothy seraya menatap Sydney dengan ragu.Sydney hanya mengangguk cepat, bahkan terlalu cepat.Jantung wanita itu masih berdegup tidak karuan.Bukan hanya karena berita mendadak tadi, tetapi juga karena satu pertanyaan besar yang menggelayuti kepala Sydney.Siapa yang Timothy lamar?Sepanjang langkah menuju ruang tamu, otak Sydney sudah dipenuhi dugaan-dugaan liar.Adik sepupunya itu, si maniak Matematika yang alergi hubungan romantis, tiba-tiba ing

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   394. Keputusan Timothy

    “Tentu tidak, Tim,” jawab Sydney lembut sekaligus tegas.Mata wanita itu tidak lepas dari wajah adik sepupunya yang kini mulai memucat karena menahan emosi.“Aku tidak menggunakan kekuasaan siapa pun untuk membawanya ke sini,” lanjut Sydney, tetap menjaga nada suaranya agar tetap datar dan tidak menyinggung. “Rumah Sakit Jiwa Highvale tiba-tiba meneleponku dan memintaku menjemput Tante Ghina. Katanya namaku tercatat sebagai wali. Padahal aku tidak pernah berhubungan lagi dengan Tante Ghina sejak aku masih bisu.”Timothy masih belum bergeming, tetapi sorot matanya tetap menajam ke arah Ghina yang masih terbaring.“Jadi aku membawanya ke sini,” ucap Sydney pelan, berusaha membuat Timothy mengerti.Tanpa sepatah kata pun, Timothy memutar tubuh.Timothy melangkah lebar, seolah ingin menjauh dari segala kenyataan yang terasa busuk dan menjijikkan.Sydney hanya bisa menatap punggung pria itu yang perlahan menghilang di balik lorong.Dengan napas panjang, Sydney menoleh kembali ke arah ranja

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   393. Bentuk Penyesalan yang Aneh

    “Dia bahkan tidak berkedip waktu pecahan kaca itu kena pelipisnya,” gumam Morgan, masih dengan napas belum teratur. “Darling, kita harus cari dokter lain. Ini sudah keterlaluan.”Sydney mengangguk cepat sambil menekan luka kecil di lengan Ghina dengan handuk dingin.Tangan wanita cantik itu gemetar, bukan karena takut, tetapi karena ngeri melihat kenyataan yang tidak bisa lagi dihindari.Morgan berdiri dan langsung mengeluarkan ponsel dari saku. “Kuhubungi Ken, dia sudah sadar sejak tadi pagi. Ken pasti kenal seseorang yang bisa dipercaya.”Setengah jam kemudian, seorang dokter pria paruh baya dengan janggut tipis dan mata tenang muncul di rumah.Dia memperkenalkan diri sebagai Reinaldi, psikiater senior dari rumah sakit jiwa swasta ternama.Morgan menyambutnya sendiri, sementara Sydney tetap di kamar menemani Ghina yang kini tertidur karena efek obat penenang.Setelah pemeriksaan dilakukan dan Ghina tertidur pulas di bawah pengaruh obat, Reinaldi mengajak Sydney dan Morgan duduk di r

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   392. Kau Butuh Restuku

    “Akting yang bagus,” gumam Morgan dengan senyum miring. “Coba lihat wajahku dari dekat!”Tanpa menunggu jawaban, Morgan melangkah maju, menunduk sedikit agar wajahnya sejajar dengan wajah Ghina.Sorot mata Morgan tajam, seperti sedang menembus lapisan kulit untuk mencari kebenaran yang tersembunyi di balik topeng Ghina.Jika Ghina hanya berpura-pura, seharusnya sedikit saja wanita paruh baya itu merasa terintimidasi.Namun yang terjadi justru sebaliknya.Ghina menatap balik tanpa gentar.Lalu, dengan gerakan tenang, Ghina mendorong dada Morgan pelan hingga pria itu menjauh sedikit.Senyum Ghina tipis, tetapi caranya bicara sangat serius.“Sopan sedikit, Anak Muda,” tegur Ghina. “Matamu sangat mengintimidasi. Tapi kau tidak boleh seperti itu padaku jika serius dengan Sydney. Karena orang tua Sydney sudah tidak ada, maka kau butuh restuku untuk menikahinya.”Morgan menarik diri sepenuhnya dan berdiri tegak, lalu mengerutkan dahi.Betapa keras kepalanya wanita ini.Sementara itu, Sydney

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   391. Tidak Bisa Bicara (Lagi)

    Ingatan orang sakit jiwa bisa bercampur aduk atau bahkan mengarah ke halusinasi yang parah. Dan bagi Morgan, mengetahui hal itu sangatlah penting untuk melindungi Sydney. Terutama jika ingatan Ghina adalah rasa bencinya pada Sydney, Morgan tidak segan kembali mengirim wanita paruh baya itu ke negara antah berantah. Morgan menatap pelayan penuh tanya. Namun, sebelum pelayan itu sempat menjawab, terdengar suara lantang dan riang dari ranjang Ghina. “Sydney! Keponakanku, Sayang! Kemari!” panggil Ghina penuh antusias dengan mata berkaca-kaca. Sydney tertegun. Napasnya tercekat. Morgan ikut menoleh dan langsung menegakkan tubuh dengan waspada. Di depan mereka, Ghina sudah berdiri di tepi tempat tidur dengan senyum lebar, seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. Untuk sesaat, Sydney merasa seperti kembali ke masa lalu. Saat pertemuan-pertemuan rutin Keluarga Zahlee, ketika Ghina selalu datang terlambat, tetapi menyapa semua orang dengan senyum paling manis.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status