Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa
Sydney Zahlee baru berusia 23 tahun saat harus kehilangan bayi, status sebagai istri, dan juga suaranya. Belum lagi, mantan suami yang berselingkuh dengan sepupunya itu meninggalkan begitu banyak utang atas nama Sydney. Putus asa, Sydney memilih untuk mengakhiri hidup.
Namun, seorang pria tampan dan menyeramkan justru menyelamatkannya. Pria itu adalah Morgan Draxus, penguasa bisnis di industri pelayaran laut, yang juga seorang bos mafia. Morgan juga meminta Sydney untuk menjadi ibu susu bagi bayi kembarnya.
Tidak ada yang bisa menolak sepasang bayi kembar Morgan, termasuk Sydney. Apalagi ketika Sydney mengetahui bahwa Morgan adalah bos mantan suaminya. Bukankah ini bisa menjadi jalan untuk balas dendam pada pria brengsek yang sudah membuat Sydney sengsara?
“Sentuh dia, dan akan kubakar habis dirimu beserta semua keluargamu!” ancam Morgan saat melihat Sydney hampir meregang nyawa di tangan mantan suaminya.
***
IG: @prasidafai
Read
Chapter: 529. Sulit Dikabulkan“Aku ingin pulang ke Highvale bersamamu.” Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Sydney, seakan hati wanita itu sudah lama menyimpannya. Morgan menatap istrinya lekat-lekat. Sepasang mata kelam itu seolah menimbang ribuan kemungkinan atas permintaan Sydney. Bibir Morgan sempat terbuka, tetapi tidak ada kata keluar. “Darling,” panggil Morgan pelan. “Kau tahu kondisimu sekarang tidak memungkinkan. Perjalanan panjang bisa membahayakanmu.” Sydney memejamkan mata sebentar, lalu menghela napas. Wajah wanita itu tetap terlihat lembut, tetapi sorot matanya menyimpan tekad yang sulit dibantah. “Aku tidak peduli seberapa sulitnya. Aku hanya ingin dirawat di mansion. Aku ingin tidur denganmu di sampingku, mendengar anak-anak berlarian di halaman, dan tahu bahwa kita semua berada di tempat yang sama. Itu akan membuatku jauh lebih tenang,” sahut Sydney memberi alasan. Morgan terdiam lagi. Ruangan seketika hening, hanya suara detak jarum jam yang terdengar. “Aku tidak meminta hal lain
Last Updated: 2025-10-03
Chapter: 528. Tidak Berniat BerbagiCahaya pagi menembus tirai rumah sakit, membuat ruangan terasa hangat. “Morgan?” panggil Sydney terdengar lirih begitu kelopak matanya terbuka. Sydney mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar inap. Tempat tidur tambahan kosong. Kursi di sudut ruangan juga tidak berpenghuni. Jantung Sydney berdegup lebih cepat. ‘Jangan-jangan semua yang terjadi kemarin hanya mimpi?!’ Sebuah pikiran buruk menyelinap di kepala wanita itu. Namun tepat ketika rasa cemas menelan dirinya, pintu kamar mandi terbuka. Sosok Morgan muncul, masih basah dengan handuk putih melilit di pinggang. Rambut cokelat Morgan meneteskan air ke dada bidangnya yang penuh bekas luka. Sydney membelalak. Pipi pucatnya langsung merona. “Aku di sini, Darling,” sahut Morgan dengan tenang dan penuh perhatian. “Kau butuh sesuatu?” Morgan bahkan belum selesai mandi, tetapi pria itu buru-buru keluar begitu mendengar Sydney memanggil namanya. Raut wajah Morgan terlihat cemas, seolah takut Sydney membutuhkan bantu
Last Updated: 2025-10-03
Chapter: 527. Pertemuan Morgan dan TristanMorgan teringat kejadian beberapa hari lalu, saat dia masih berada di Sevhastone.Tangan Morgan terikat kasar dengan borgol baja.Wajah pria itu tampak lebam dan ada darah mengering di pelipisnya.Dua pria bertubuh kekar menyeret Morgan melewati koridor gelap yang hanya diterangi lampu kuning temaram.Bau besi berkarat dan debu memenuhi udara, membuat suasana semakin menyesakkan.Sebuah pintu besi berderit ketika didorong terbuka.Di dalamnya, berdiri Tristan Caldwell yang tampil rapi dalam setelan jas hitam.Bertolak belakang dengan Morgan yang tengah membiarkan dirinya terlihat tidak berdaya, wajah Tristan justru dipenuhi kesombongan.Belasan anak buah bersenjata mengitari pria bertubuh tinggi itu.Begitu Morgan diseret masuk dan dijatuhkan ke lantai, Tristan menoleh perlahan.Tristan tersenyum tipis sambil menatap Morgan tajam, penuh rasa puas.“Jadi, ini dia legenda yang katanya tidak terkalahkan?” tanya Tristan terdengar penuh ejekan, menggema di dalam ruangan kosong yang remang-
Last Updated: 2025-10-02
Chapter: 526. Mengejar KetertinggalanAwalnya Morgan hanya merasa bersalah saat mendengar cerita Sydney.Bayangan istrinya hamil dan sendirian sudah cukup membuat dada Morgan sesak.Namun begitu Sydney menyebut malam kelam itu, saat dia hampir diperkosa, tubuhnya lemah karena pendarahan, lalu ditolong Tristan, rasa bersalah itu berubah jadi bara api yang membakar.Rahang Morgan mengeras, urat di pelipisnya menegang.Morgan bisa membayangkan ketakutan Sydney, wajah pucat dan tubuh rapuhnya yang dipaksa menanggung sesuatu di luar batas.Dan kenyataan bahwa orang lain yang menolong, bukan dirinya, menusuk hati Morgan lebih dalam.Amarah yang menguasai, membuat Morgan ingin menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh istrinya.Bahkan jika harus melawan seluruh dunia, Morgan tidak akan membiarkan kejadian itu terulang.“Aku ingin tidur, Honey. Besok kau masih di sini, kan?” tanya Sydney lirih, matanya setengah terpejam, menyisakan lelah setelah meluapkan cerita panjang.“Tentu, Darling. Aku masih di sini. Tidurlah dengan ten
Last Updated: 2025-10-02
Chapter: 525. Harga yang Kecil“Jangan bercanda,” protes Sydney sambil memukul ringan dada Morgan.Wajah Sydney bersemu, antara malu sekaligus jengkel dengan lelucon pria itu.Morgan justru terkekeh, suaranya memenuhi kamar.“Aku serius, Darling. Kau baru saja menyuruhku membuka kaus. Kau tahu kan, perintahmu itu sangat berbahaya?” Morgan kembali menggoda istrinya dengan menatap wanita itu lekat.Sydney memutar bola mata, lalu menatap suaminya dengan tatapan penuh arti.“Honey, aku tidak sedang menggoda. Aku sungguh ingin melihat seberapa parah luka-lukamu.” Sydney menyipitkan mata. “Kau selalu menutupi rasa sakitmu, dan itu membuatku khawatir.”Morgan terdiam sambil menatap istrinya lekat-lekat.Sorot mata Sydney begitu tulus, membuat hati Morgan terasa hangat sekaligus rapuh.Akhirnya, dengan senyum tipis, Morgan meraih ujung kausnya dan menariknya ke atas.Gerakan perlahan itu memperlihatkan dada bidang yang dihiasi bekas luka lama bercampur goresan-goresan baru di atas tato Morgan.Sydney menahan napas.Jari-ja
Last Updated: 2025-10-01
Chapter: 524. Sengaja Menyerahkan Diri“Aku baru ingat sesuatu,” ucap Sydney tiba-tiba, suara lirihnya memecah kesunyian kamar. Morgan menoleh, keningnya sedikit berkerut. “Waktu Tristan memberitahuku bahwa kau ada di Sevhastone,” lanjut Sydney dengan tatapan yang serius, “Primus dan Anton langsung menggerakkan Keluarga Draxus untuk mencarimu. Tapi mereka tidak menemukanmu. Apa mungkin … kau dibawa oleh anak buah Tristan?” Morgan tidak segera menjawab, seolah sedang mempertimbangkan cara terbaik menyampaikan kebenaran. Sydney sendiri mengernyitkan dahi. Pikiran wanita itu berputar cepat, mencoba menyusun kepingan informasi yang berserakan. Tristan datang pada Sydney, memberi kabar seolah ingin membantu, tetapi nyatanya ada begitu banyak celah yang terasa tidak masuk akal. Sydney mencoba menautkan satu demi satu benang kusut itu di dalam kepalanya. “Dibawa oleh anak buah Tristan?” Akhirnya Morgan membuka suara, disertai senyum tipis yang terdengar sinis. “Itu membuatku terdengar seperti pria payah, Darling.” Morgan
Last Updated: 2025-09-30
Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa
Gauri Bentlee, 20 tahun, harus melunasi utang orang tuanya dengan menikahi Adam Harraz, seorang CEO sekaligus pewaris keluarga konglomerat. Pernikahan mereka sangat dingin sampai akhirnya Gauri memutuskan pergi dari rumah karena memergoki Adam berselingkuh dengan sekretarisnya. Bahkan, perselingkuhan itu sampai membuat sekretarisnya hamil. Namun, ketika Gauri menjalin hubungan dengan pria lain, Adam kembali untuk mendapatkan hatinya.
“Maafkan aku, Gauri,” ucap Adam saat melihat Gauri dalam balutan gaun pernikahan.
“Apa kamu harus melihatku bersama orang lain terlebih dahulu supaya bisa menyadari perasaan kamu padaku, Adam?”
***
IG: @prasidafai
Read
Chapter: 265. Tidak Akan Bisa Berhenti“Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,
Last Updated: 2025-01-10
Chapter: 264. Harraz’s“Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,
Last Updated: 2025-01-09
Chapter: 263. Merawat Luka“Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika
Last Updated: 2025-01-09
Chapter: 262. Menularkan[Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: 261. Bebas“Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: 260. Oh, Pengganggu!"Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai
Last Updated: 2025-01-07
Chapter: 40. KeluargaDua tahun kemudian…Fara mengajak Shakir dan keluarganya untuk berlibur ke Dieng, Wonosobo. Ini adalah perjalanan pertama keluarga konglomerat itu ke tempat wisata lokal. Biasanya, luar negeri seperti Paris, Belanda, Turki, Amerika yang selalu menjadi pilihan mereka.Fara bersikeras membawa mereka ke Dieng. Dia menjanjikan homestay yang nyaman, pemandangan gunung dan lembah yang memukau, serta udara dingin yang membawa oksigen bersih. Semua diurus oleh wanita itu.Homestay ini terdiri dari dua lantai dan dilengkapi dengan furnitur sederhana. Tidak semahal yang ada di rumah Kelapa Gading, tapi tetep berkualitas baik.Ada juga halaman yang luas di sekitar homestay dan di sana orangtua Shakir sedang menyiapkan barbeque.Attar yang sudah berusia empat tahun, terus menempeli Sarah yang sibuk membantu Ryan. Bocah kecil itu selalu bertanya macam-macam dan tidak akan berhenti bicara sebelum mendapat jawaban yang memuaskan.Sementara Fara baru saja keluar dari kamar mandi. Dia menyembunyikan t
Last Updated: 2024-08-11
Chapter: 39. KeduaSidang yang berlangsung beberapa kali selama sekitar tiga bulan akhirnya selesai. Hakim memutuskan Afnan Projects jatuh kembali ke tangan Shakir, begitu pula rumah Kelapa Gading dan harta kekayaan mereka lainnya.Niko diputuskan menjadi tersangka utama dan harus menjalani hukuman selama 15 tahun. Begitu pula Fara dan Sella yang dijatuhi masa percobaan selama dua tahun. Setelah sempat menolak, Sella akhirnya menyerahkan diri ke polisi bersama Fara kala itu.“Fara,” panggil Sarah sambil merangkulnya. Fara tidak bisa membalas pelukan wanita itu karena tangannya di borgol. “Kamu harus kuat di dalam sana,” pesan Sarah sambil mengelus punggungnya.Di balik punggung Sarah, ada Shakir yang tengah menggendong Attar dan Ryan yang sudah kembali berdiri gagah. Ryan maju dan ikut mengelus bahu Fara. Mereka berharap elusan itu mampu mengalirkan energi baik pada menantu mereka.“Iya, Ma,” sahut Fara. “Mama dan Papa jaga kesehatan. Jangan berantem lagi ya.”Sarah yang hampir saja menangis jadi tertaw
Last Updated: 2024-08-10
Chapter: 38. ButaOrang pertama yang Shakir hubungi setelah mendapat kabar Fara menghilang adalah Sella. Pria itu menelepon Sella sambil berpegangan pada bahu tukang ojek yang membawanya membelah jalanan Jakarta. Dia harus sedikit berteriak supaya Sella bisa mendengar suaranya.“Please, kasih tahu aku, Tan!” serunya panik ketika Sella memilih bungkam.“Tante sudah janji sama Fara buat gak bilang apa-apa ke kamu. Dia cuma titip pesan supaya kamu bisa hidup bahagia tanpa dia.”Shakir berdecak. “Yang bisa buat aku bahagia cuma Fara, Tan. Tante, Fara belum tentu aman di luar sana tanpa aku. Ada lebih banyak orang jahat di luar sana,” ucap Shakir frustasi.Sella menghela napas. Dia terdiam beberapa beberapa saat, menimbang-nimbang apakah dia harus memberi tahu Shakir atau menuruti permintaan Fara untuk merahasiakan keberadaannya.“Tan? Masih di sana, kan?” tanya Shakir tak sabar karena Sella tak kunjung menjawab.“Kamu serius masih mau sama Fara setelah tau siapa dia sebenarnya?” Sella balik bertanya.“Seri
Last Updated: 2024-08-10
Chapter: 37. SelamanyaOmar diadopsi oleh pasangan suami istri dari Jerman saat berusia 10 tahun. Dia langsung diboyong untuk sekolah di sana oleh orang tua angkatnya. Hanya dia yang berhasil diadopsi di antara teman-teman seangkatan di panti asuhannya.Panti asuhan Niko, Omar, dan Fara terbilang kecil dan tidak banyak donatur yang datang. Tidak semua anak akan bernasib baik seperti Omar. Ada lebih banyak anak yang harus menelan kekecewaan karena tak kunjung mendapat orangtua asuh seperti Fara dan Niko.Saat kuliah, Omar memilih kembali ke Indonesia dan satu kampus dengan Fara. Berbeda dengan Omar yang bisa kuliah dengan penuh fasilitas, Fara harus sangat menghemat uang hasil jerih payahnya bekerja paruh waktu supaya bisa membayar kuliah.Teman masa kecil yang akhirnya jatuh cinta. Mereka adalah Fara dan Omar. Hubungan mereka awalnya sangat lancar.Namun, Omar mulai sering tertangkap basah sedang bercumbu dengan teman-teman mereka. Alasannya karena Fara tidak pernah mau diajak melakukan hal itu dengan Omar.
Last Updated: 2024-08-09
Chapter: 36. SirnaFara baru saja keluar dari kamarnya sambil menyampirkan handuk di bahunya pada pukul delapan pagi. Tidak seperti rumah Kelapa Gading yang memiliki kamar mandi di setiap kamar tidur, di rumah ini hanya ada satu kamar mandi bersama. Sementara Attar sudah kembali terlelap setelah kenyang minum susu.“Sudah bangun?” tanya Shakir yang tengah membuat teh manis di dapur. Pria itu tersenyum.“Mau ke mana?” Fara balik bertanya ketika melihat Shakir sudah berpakaian rapi menggunakan kemeja dan celana hitam. Dia mengurungkan niatnya ke kamar mandi dan lebih memilih menghampiri Shakir.Sejak mereka berkumpul di sini, Fara dan Shakir tidur di kamar terpisah walaupun masih terikat dalam pernikahan yang sah. Fara ingin hubungan mereka kali ini berjalan perlahan dan Shakir menghormati keputusan itu. Walaupun mereka sudah menikah selama setahun, ini adalah kali pertama Fara bisa menunjukkan dirinya sendiri di hadapan Shakir.Shakir menggeser secangkir teh hangat ke hadapan Fara. Dia membuat dua porsi.
Last Updated: 2024-08-09
Chapter: 35. Menyerah“Papa minta maaf, Ma,” ujar Ryan setelah Sarah mendapatkan kekuatannya kembali untuk berdiri. Wanita itu sekarang duduk di salah satu bangku ruang tunggu.“Kok bisa sih Papa tega sama Mama? Mama kurang apa lagi? Mama yang nemenin Papa dari nol,” keluh Sarah sambil berkali-kali menghapus air mata yang terus mengalir. “Siapa dia, Pa?”“Teman dari kampung, Ma. Maaf, malam itu dia datang ke tempat Papa waktu Papa dinas di Banyuwangi. Dia yang mau menyembunyikan hal ini dan ingin mengurus Niko sendirian. Papa gak nyangka hal itu akan sampai seperti ini. Maaf, Ma.”“Setelah itu, apa Papa masih berselingkuh?”“Gak, Ma. Gak mungkin. Itu kesalahan Papa, bukan kebiasaan Papa. Mama mau maafin Papa?”“Mama butuh waktu, Pa.”Ryan mengangguk pasrah. Dia tertunduk juga. Air mata mulai membasahi pipinya.Lalu, Ryan menggenggam tangannya erat sambil menunggu sang istri tenang. Rumah tangga yang sudah dia bina selama 30 tahun tidak boleh hancur.Langkah kaki yang mendekat membuat Ryan dan Sarah mengang
Last Updated: 2024-08-09