Share

Bab 150

Author: A mum to be
last update Last Updated: 2025-10-22 09:05:02

“Mama, Daddy, lihat ini!” seru Rey, suaranya riang tapi napasnya agak tersengal. Bocah itu berlari kecil ke arah mereka, membawa kertas gambar yang penuh warna.

Alya tersenyum dan menepuk pahanya, mempersilakan Rey duduk di pangkuannya. “Gambar apa ini, Sayang?” tanyanya lembut.

Rey membentangkan kertasnya dengan bangga. “Keluarga kita! Nih, yang ini Mama dan Daddy,” ujarnya sambil menunjuk dua sosok paling besar di tengah halaman. “Terus ini aku, Leon, Renzo, Ruelle.”

Sean yang berdiri di belakang Alya mencondongkan tubuhnya, menatap hasil gambar putranya itu dengan senyum tipis. “Wah, bagus sekali. Kau gambar sendiri semua ini?”

“Iya!” jawab Rey antusias. “Oh, ini juga ada kakek buyut, oma, opa, dan tante Sel.”

            Alya nyaris meneteskan air mata melihat betapa lengkapnya keluarga kecil itu di atas sel

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 151

    “Kami mau ikut!” rengek Ruelle. “Kata Mama malam tadi boleh ikut!”Alya menunduk, mencoba menenangkan dengan senyum lembut. “Sayang, Mama belum bisa bawa kalian kali ini. Lagian mama Cuma ke kampus. Tidak pergi jauh.”“Tapi Mama bilang janji!” seru Renzo dengan mata berkaca-kaca.Sean menghampiri, berjongkok di depan mereka. “Renzo, Ruelle, dengar Daddy ya. Mama pergi cuma sebentar. Kalian tunggu di rumah sama oma dan Nenek Rina, nanti Mama pulang bawa oleh-oleh.”“Tapi aku tidak mau Mama pergi…” suara Ruelle makin pelan, nyaris seperti bisikan. Alya berlutut, memeluk keduanya erat. Aroma tubuh mereka menyesak di dadanya, membuat matanya berair. “Mama harus pergi menolong teman-teman kecil yang sedang sedih, Sayang. Kalian anak baik, kan?”Renzo mengangguk pelan, tapi air matanya jatuh

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 150

    “Mama, Daddy, lihat ini!” seru Rey, suaranya riang tapi napasnya agak tersengal. Bocah itu berlari kecil ke arah mereka, membawa kertas gambar yang penuh warna.Alya tersenyum dan menepuk pahanya, mempersilakan Rey duduk di pangkuannya. “Gambar apa ini, Sayang?” tanyanya lembut.Rey membentangkan kertasnya dengan bangga. “Keluarga kita! Nih, yang ini Mama dan Daddy,” ujarnya sambil menunjuk dua sosok paling besar di tengah halaman. “Terus ini aku, Leon, Renzo, Ruelle.”Sean yang berdiri di belakang Alya mencondongkan tubuhnya, menatap hasil gambar putranya itu dengan senyum tipis. “Wah, bagus sekali. Kau gambar sendiri semua ini?”“Iya!” jawab Rey antusias. “Oh, ini juga ada kakek buyut, oma, opa, dan tante Sel.” Alya nyaris meneteskan air mata melihat betapa lengkapnya keluarga kecil itu di atas sel

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 149

    “Daddy, aku mau tambah telur lagi!” seru Ruelle sambil mengangkat garpu.“Tapi telur yang ini buat Kak Rey,” sahut Sean sambil tersenyum sabar, memutar sendok di piringnya.“Yah, tapi aku lapar sekali, Daddy!” protes Ruelle lagi, membuat Renzo terkikik.“Makanya jangan main lari-larian dari subuh,” sela Miranda sambil meletakkan sepiring nasi goreng di tengah meja. “Sudah, bagi dua saja sama Kak Rey.”Rey menatap adiknya, lalu dengan cepat menyodorkan separuh potong telur dadar di piringnya. “Nih, buat Ruelle aja.”“Yeay! Makasih, Kak Rey!” Tawa kecil memenuhi ruang makan pagi itu. Alya yang baru turun dari tangga menatap pemandangan itu dengan senyum lembut. Aroma nasi goreng dan sambal bawang khas buatan Miranda memenuhi udara. Di luar, langit Jakarta mulai terang, burung-burung beterbangan di

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 148

    Sudah seminggu berlalu sejak kehangatan di villa itu berakhir. Udara Jakarta pagi ini terasa sedikit berat. Bukan karena cuaca, tapi karena ada yang akan pergi. Di rumah besar keluarga Sean, suasana sejak subuh sudah ramai. Para asisten rumah tangga berlalu-lalang, koper disusun di dekat pintu masuk, dan aroma masakan khas dapur Miranda memenuhi udara. Selena berdiri di dapur, masih mengenakan kaus sederhana dan celana santai. Di hadapannya, Miranda sedang sibuk mengisi kotak makanan besar. Wangi ayam kremes, sambal matah, dan rendang memenuhi ruangan.“Tante, ini… banyak banget,” ujar Selena sambil tertawa kecil, tapi suaranya serak.Miranda menoleh, wajahnya lembut namun matanya berkaca. “Kau itu pasti susah makan kalau di sana karena kembali harus beradaptasi lagi. Tante tahu, kan? Paling tidak ini bisa

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 147

    Pagi itu di villa terasa lebih hidup dari biasanya. Aroma aneka sarapan, roti panggang dan kopi memenuhi udara, bercampur dengan suara tawa kecil dari ruang makan yang terbuka menghadap laut. Sinar matahari menembus tirai besar, menyoroti meja panjang yang kini dipenuhi hampir seluruh anggota keluarga. Alya duduk di samping Sean, membantu Ruelle menyuapkan potongan kecil omelet ke mulutnya. Di seberang meja, Adrian dan Utari sudah datang lebih pagi. Perut Utari yang membulat tampak jelas di balik gaun santainya. Wajahnya sedikit tegang, tapi tetap tersenyum sopan saat Miranda menyambutnya dengan pelukan hangat.“Terima kasih sudah mau sarapan bersama kami,” ujar Miranda tulus.“Harusnya kami yang berterima kasih, Bu,” balas Utari. “Kami benar-benar dijamu seperti keluarga sendiri.”&ldquo

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 146

    Alya menoleh. Sosok perempuan berperut buncit berdiri di sana, mengenakan dress krem sederhana dan syal tipis di bahu. Rambutnya dikuncir rendah, wajahnya terlihat letih tapi lembut. Dia adalah Utari. Perempuan itu berhenti di ambang pintu, matanya langsung menemukan Adrian, lalu beralih ke Rey yang bersembunyi setengah di balik tubuh Alya.“Oh,” katanya pelan, seolah tak yakin harus maju atau mundur. “Aku… maaf. Aku tadinya tidak bermaksud mengganggu.”Alya menatapnya sebentar. “Tidak apa,” ucapnya tenang, meski hatinya sempat bergetar. Ia tahu pertemuan ini cepat atau lambat memang harus terjadi.Rey menggenggam jari ibunya lebih erat. “Itu… tante yang kemarin sama Papa?”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status