Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean

Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean

last updateHuling Na-update : 2025-06-26
By:  A mum to beOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
7Mga Kabanata
5views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Alya baru saja kehilangan hak asuh anaknya setelah dikhianati oleh sang suami harus menghadapi dunia yang kejam. Di tengah keputusasaan, tak ada pilihan lain baginya selain bertahan hidup dengan cara apa pun. Tawaran tak terduga datang dari Sean Alexander, seorang pria berkuasa yang kehilangan istrinya saat melahirkan. Ia mencari seseorang yang bisa menjadi ibu susu bagi putranya, Leon.

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Jadi... selama ini kamu hanya mempermainkanku, Mas?" Suara Alya bergetar, matanya yang sembab masih menatap pria di hadapannya dengan penuh luka.

Adrian berdiri di sisi ranjang, mengancingkan kemejanya dengan wajah tanpa penyesalan. "Aku tidak pernah mempermainkanmu, Alya. Tapi aku memang sudah tidak mencintaimu lagi."

Dada Alya terasa sesak. Rasanya seperti dipukul berkali-kali tanpa bisa melawan. "Dan kamu memilih perempuan itu? Dia bahkan tahu kamu sudah beristri, tapi tetap mau tidur denganmu, Mas?"

Adrian menghela napas panjang. "Al, kita sudah tidak cocok lagi. Kamu terlalu sibuk dengan Rey, dengan rumah, dengan semua hal yang tidak lagi membuatku tertarik. Sementara Stella... dia mengerti aku."

"Lagi-lagi Stella!” Alya tertawa miris. "Kamu mengkhianati pernikahan kita demi perempuan yang bahkan tidak punya rasa malu? Demi seseorang yang masuk ke rumah ini di belakangku?"

Adrian menatap Alya dengan tatapan dingin. "Sudahlah, Al. Aku ingin bebas. Aku akan mengurus perceraian kita."

Alya menganga dengan mata yang terbelalak lebar. Tangannya mengepal di sisi tubuh, mencoba mengendalikan gemetar yang menjalari seluruh dirinya. "Tega kamu, Mas! Bagaimana dengan Rey? Putramu sendiri?"

"Hak asuhnya akan jatuh padaku," jawab Adrian enteng. "Kamu tahu sendiri keluargaku punya kuasa atas segalanya. Aku bisa memberikan Rey kehidupan yang lebih baik, sedangkan kamu? Apa yang bisa kamu berikan selain air mata dan kesedihan?"

Alya menggeleng, air matanya kembali jatuh. "Kamu enggak bisa mengambilnya dariku. Aku ibunya! Aku yang mengandungnya selama sembilan bulan! Aku yang menyusuinya! Aku yang begadang setiap malam untuknya!"

"Dan aku papanya," potong Adrian. "Jangan buat ini lebih sulit, Alya. Kamu harus pergi."

Alya jatuh terduduk di lantai. Ruang tidur mereka yang dulu hangat kini terasa seperti tempat asing yang mencekik. Hatinya tercabik-cabik melihat koper yang ternyata telah disiapkan oleh Adrian. Tanpa perasaan, tanpa empati.

"Aku tidak akan pergi tanpa Rey," gumamnya, berusaha bangkit.

Namun, sebelum dia sempat bergerak, dua orang penjaga masuk ke dalam kamar. Alya menatap mereka dengan bingung.

"Antar Nyonya Alya keluar," perintah Adrian dengan datar.

"TIDAK!!"

Alya berteriak, berusaha meraih ranjang tempat putranya tertidur. "Mas, kumohon! Jangan lakukan ini! Jangan pisahkan aku dari Rey!"

Namun, tangan kekar para penjaga menyeretnya keluar, sementara suara tangisan bayinya menggema di seluruh ruangan. Alya menjerit, berusaha melepaskan diri, tetapi kekuatannya tak cukup untuk melawan mereka.

Tangisan Rey semakin keras, seakan memahami bahwa sang ibu sedang diambil darinya.

"REY!" Alya menangis histeris. "MAS ADRIAN, KUMOHON! JANGAN PISAHKAN AKU DENGANNYA!"

Tapi Adrian tetap berdiri di ambang pintu, menatapnya tanpa belas kasihan.

"Selamat tinggal, Alya."

Pintu itu tertutup. Dan dengan itu, dunianya hancur.

Hujan turun deras saat Alya berjalan tanpa tujuan. Pakaian yang melekat di tubuhnya sudah basah kuyup, rambut berantakan, dan pandangan matanya kosong. Orang-orang yang berlalu-lalang di trotoar hanya melirik sekilas, lalu kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

Telepon di tangannya bergetar. Nama yang muncul di layar membuat hatinya sedikit lebih tenang.

"Al, kamu di mana?" tanya sahabatnya yang terdengar cemas.

"Aku di Simpang Layang. Aku... diusir Mas Adrian," jawab Alya lirih, suaranya bergetar menahan tangis. “Maafin aku, Num. Aku enggak pernah dengerin kata-katamu selama ini.”

"Tunggu di sana, aku akan menjemputmu," ujar seseorang di seberang telepon sana tanpa ragu.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan Alya. Seorang perempuan berlari ke arahnya, langsung memeluknya erat. "Alya... Aku di sini. Tenang ya. Kamu enggak sendirian."

Pelukan itu membuat benteng pertahanan Alya runtuh. Ia menangis tersedu-sedu di pelukan sahabatnya, menumpahkan semua luka yang selama ini tertahan. "Hanum... Aku kehilangan semuanya. Aku kehilangan Rey... Aku enggak punya apa-apa lagi..."

Hanum mengusap punggungnya lembut. "Tenang, kamu bisa tinggal denganku untuk sementara. Kita cari jalan keluar bareng-bareng, ya?"

Alya mengangguk pelan, merasa sedikit lebih kuat karena masih ada seseorang yang peduli padanya. Namun, dalam hatinya, ia bertanya-tanya—apa yang harus ia lakukan sekarang? Bagaimana ia bisa merebut kembali kehidupannya? Dan yang paling penting, bagaimana ia bisa bertahan dalam dunia yang seolah tak lagi memberinya tempat?

Alya menatap berkas perceraian di tangannya dengan tatapan kosong. Di ruang sidang yang begitu megah, keadilan terasa begitu jauh dari genggamannya.

"Hak asuh anak diberikan kepada pihak ayah dengan pertimbangan kestabilan finansial dan lingkungan yang lebih baik bagi anak," suara hakim menggema di ruangan.

Alya terhenyak. "Tidak... Pak Hakim, saya mohon! Saya ibunya! Saya yang melahirkan dan merawatnya! Tolong jangan pisahkan saya dari anak saya!"

Teriakannya tidak dipedulikan. Alya kalah. Sekali lagi dia tak berdaya menghadapi Adrian yang berkuasa di atas dirinya.

“Alya!!”

Suara Hanum menggema ke seisi ruangan persidangan. Namun, Alya tak menggubrisnya lantaran perempuan malang itu sudah terhuyung ke lantai.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status