Share

Bab 71

Author: A mum to be
last update Huling Na-update: 2025-09-06 13:10:37

“Aku… aku tida bermaksud masuk tanpa izin,” ucap Sean akhirnya dengan suara serak menahan bagian yang bergejolak hebat di dalam dirinya sana. “Maaf.”

Alya menarik napas dalam, berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang berpacu cepat. Dia berbalik badan dengan mata terpejam lantaran gugup bukan main.

“Kau menggigil,” ucap Sean pelan.

“Airnya mulai dingin,” cicit Alya dengan bibir yang mulai bergetar.

Sean tersenyum kecil, melangkah mendekat, lalu mengambil handuk dari rak dan menyampirkannya di bahu Alya. Jemarinya sempat menyentuh kulit sang istri dan membuat pasangan suami istri itu terdiam beberapa detik lebih lama dari yang seharusnya.

“Maaf. Aku tidak ingin melihatmu gemetaran,” kata Sean merasa canggung. Tangannya hendak menjauh, namun gagal karena Alya menggeleng pelan.

“Tidak pa-pa. Kau sudah melihat, jadi ya sudahlah,” gumam Alya lirih. Sean mengangguk. Lalu, dengan gerakan lembut, ia membantu Alya berdiri dan menyelimuti tubuh istrinya dengan hati-hati. Tatapan mereka bert
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 71

    “Aku… aku tida bermaksud masuk tanpa izin,” ucap Sean akhirnya dengan suara serak menahan bagian yang bergejolak hebat di dalam dirinya sana. “Maaf.”Alya menarik napas dalam, berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang berpacu cepat. Dia berbalik badan dengan mata terpejam lantaran gugup bukan main.“Kau menggigil,” ucap Sean pelan.“Airnya mulai dingin,” cicit Alya dengan bibir yang mulai bergetar.Sean tersenyum kecil, melangkah mendekat, lalu mengambil handuk dari rak dan menyampirkannya di bahu Alya. Jemarinya sempat menyentuh kulit sang istri dan membuat pasangan suami istri itu terdiam beberapa detik lebih lama dari yang seharusnya.“Maaf. Aku tidak ingin melihatmu gemetaran,” kata Sean merasa canggung. Tangannya hendak menjauh, namun gagal karena Alya menggeleng pelan.“Tidak pa-pa. Kau sudah melihat, jadi ya sudahlah,” gumam Alya lirih. Sean mengangguk. Lalu, dengan gerakan lembut, ia membantu Alya berdiri dan menyelimuti tubuh istrinya dengan hati-hati. Tatapan mereka bert

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 70

    “STOP!!"Suara bariton barusan menggema tegas, memecah keheningan dan ketegangan yang menggantung di udara pagi itu. Semua orang menoleh serentak. Sumber suara adalah seorang pria dengan jas hitam rapi dan langkah mantap.Jerry berdiri tegak dengan kedua tangan yang menyilang di depan dada. Tatapannya tajam menyapu sekeliling, lalu ia mendekati para wartawan yang sudah siap dengan kamera dan mikrofon mereka. "Hapus semua rekaman dan foto yang kalian ambil sekarang juga. Jika tidak, kalian tahu sendiri apa risikonya. Percayalah, pekerjaan kalian bisa lenyap lebih cepat dari kedipan mata."Tak butuh waktu lama. Ancaman itu cukup untuk membuat para peliput keringat dingin. Satu per satu mereka menuruti permintaan Jerry, menghapus file di hadapan mata pria itu. Ketegangan yang sedari tadi menyesakkan perlahan mereda. Namun, aroma kekacauan masih terasa di udara.Dengan tenang, Jerry menyerahkan salinan dokumen pernikahan Sean dan Alya kepada petugas kepolisian. Lelaki itu datang bukan den

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 69

    Sial. Sean merutuk di dalam hati. Darahnya sudah mendidih sampai ke ubun-ubun. Bagaimana tidak. Rencana besarnya benar-benar terganggu saat ini.“Sean?” cicit Alya ketakutan.Sean belum bersuara. Namun, dia dengan cekatan mengenakan kaos atasan sekaligus celananya. Lantas membalutkan selimut di tubuh Alya. Bahkan memasukkan pakaian istrinya itu ke sana tanpa ketinggalan sepotong benang pun. Hanya menyisakan sedikit celah agar wanita kesayangannya tersebut bisa bernapas.“Jangan bergerak. Aku yang akan membuka pintu,” perintah Sean kemudian.Begitu daun pintu dibuka, empat orang petugas berseragam lengkap berdiri di ambang pintu. Sorot mata mereka tajam, penuh curiga.“Selamat malam. Kami sedang melakukan razia untuk mendata praktik prostitusi di kawasan ini. Mohon kerja samanya untuk menunjukkan identitas Anda dan pasangan,” ujar salah satu petugas.Sean mengerutkan dahi, gusar. Namun tetap menyerahkan KTP miliknya, lalu mengambil milik Alya yang ada di dalam dompet kecilnya. Petugas

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 68

    "Kita istirahat saja dulu, Sean. Jalanan masih macet, percuma memaksakan diri," katanya dengan suara lelah.“Kau yakin?”“Tentu saja,” jawab Alya mantap.Jalanan masih penuh dengan mobil yang merayap pelan. Lampu-lampu kota berkedip lelah di kejauhan, seolah ikut merasakan kepenatan para pengendara. Di dalam mobil, Alya menyandarkan kepalanya pada jendela, matanya terasa berat.Sean melirik Alya, melihat lingkaran gelap di bawah matanya yang semakin jelas. Dia tahu betapa melelahkannya hari ini bagi mereka berdua. Tanpa berkata banyak, ia mengangguk setuju dan mengeluarkan ponselnya. Ia melakukan panggilan video dengan Bu Rina untuk memastikan keadaan Rey.Begitu wajah mungil putranya muncul di layar, hati Alya terasa lebih ringan. Wajahnya tampak sumringah."Rey, sayang, jangan nangis ya. Mama dan Daddy sebentar lagi pulang," ucap Alya dengan suara lembut. “Rey tidur saja ya. Besok pagi kalau Rey udah bangun, udah ngelihat Mama dan Daddy.”Di seberang layar, Rey masih terisak, tetapi

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 67

    Jerry terbahak begitu melihat Sean yang terus membungkam bibirnya. Mata lelaki itu bersinar penuh kemenangan, seolah menikmati reaksi canggung yang ditunjukkan sahabatnya tersebut.Dengan ekspresi penuh selidik, ia pun bersuara, "Kenapa? Apa yang kutuding barusan benar bukan?"Sean menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya. "Alya bersedia hidup denganku. Itu saja sudah cukup.""Oh ya? Apa kau yakin?" Jerry menyeringai, menyandarkan tubuh ke kursi sambil melipat tangannya di dada. "Kau tak ingin kesalahan sama terulang seperti hubungan toksikmu dengan Catherine, bukan?""Jerry!" tegur Sean dengan rahang yang mulai mengeras.Mata Jerry sedikit menyipit, menangkap perubahan raut wajah sahabatnya. "Alya adalah perempuan yang berbeda," lanjut Sean, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Jerry pun mengangguk mengiyakan. "Saran saja dariku, Sean. Ungkapkan perasaanmu secara verbal. Lalu tuntut dia untuk melakukan hal sama. Kalian berdua butuh keyakinan yang dalam.""Apa itu pen

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 66

    Sean tidak membuang waktu. Keesokan harinya, ia mengatur pertemuan dengan beberapa kolega bisnis yang terpengaruh oleh rumor yang beredar. Ia memilih restoran eksklusif yang biasa menjadi tempat berkumpul para pebisnis ternama. Mengenakan setelan terbaiknya, Sean memasuki ruangan dengan langkah mantap, tatapannya tajam dan penuh ketegasan.Ketika Richard dan beberapa pengusaha lainnya tiba, mereka mendapati Sean sudah duduk menunggu dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan. Ia menegakkan punggungnya, memancarkan aura seorang pria yang tidak bisa diremehkan."Terima kasih sudah datang," ucap Sean, mengangkat gelas anggurnya sedikit sebelum meletakkannya kembali. "Aku dengar ada pembicaraan yang menarik mengenai istriku."Richard dan beberapa yang lain saling bertukar pandang, mencoba menyembunyikan rasa canggung mereka. Namun, Sean tidak memberinya kesempatan untuk menyangkal."Aku ingin meluruskan sesuatu." Suaranya tetap tenang, tetapi ada ketegasan yang tak terbantahkan. "Alya adala

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status