Share

Bab 97

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-01 18:11:51

"Aku harus ke New York, Sayang. Maaf, ini benar-benar di luar kendali."

Ucapan Sean memecah keheningan pagi di ruang makan. Tangannya memegang secarik kertas dan ponsel yang masih menyala. Alya yang sedang menyuapi Rey sontak berhenti. Sendok mungil Rey jatuh ke pangkuan.

"Ke... New York?"

Sean mengangguk pelan. "Proyek besar itu tidak bisa diwakilkan oleh Jerry. Aku sudah berusaha mencari jalan lain, tapi investor di sana bersikeras ingin bertemu langsung denganku."

Alya terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Maafkan aku," ucap Sean sekali lagi, suaranya nyaris berbisik.

Biasanya, Alya bisa menerima jika Sean harus bepergian karena pekerjaan. Dalam sebulan, Sean memang kerap melakukan perjalanan ke luar kota, bahkan luar negeri. Namun, sejak kehamilan ini, Sean benar-benar total menjaga dan mendampinginya. Semua urusan kantor dialihkan ke Jerry. Ia hanya bekerja dari rumah, memastikan kehadirannya selalu ada untuk Alya dan anak-anak.

Maka kabar keberangkatannya kali ini terasa begitu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hasti Eka Puryanti
thanks thor sdh di up lagi, trus dilanjut jangan lama ya thor..
goodnovel comment avatar
A mum to be
Tolong tinggalkan jejak komentar dong...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 149

    “Daddy, aku mau tambah telur lagi!” seru Ruelle sambil mengangkat garpu.“Tapi telur yang ini buat Kak Rey,” sahut Sean sambil tersenyum sabar, memutar sendok di piringnya.“Yah, tapi aku lapar sekali, Daddy!” protes Ruelle lagi, membuat Renzo terkikik.“Makanya jangan main lari-larian dari subuh,” sela Miranda sambil meletakkan sepiring nasi goreng di tengah meja. “Sudah, bagi dua saja sama Kak Rey.”Rey menatap adiknya, lalu dengan cepat menyodorkan separuh potong telur dadar di piringnya. “Nih, buat Ruelle aja.”“Yeay! Makasih, Kak Rey!” Tawa kecil memenuhi ruang makan pagi itu. Alya yang baru turun dari tangga menatap pemandangan itu dengan senyum lembut. Aroma nasi goreng dan sambal bawang khas buatan Miranda memenuhi udara. Di luar, langit Jakarta mulai terang, burung-burung beterbangan di

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 148

    Sudah seminggu berlalu sejak kehangatan di villa itu berakhir. Udara Jakarta pagi ini terasa sedikit berat. Bukan karena cuaca, tapi karena ada yang akan pergi. Di rumah besar keluarga Sean, suasana sejak subuh sudah ramai. Para asisten rumah tangga berlalu-lalang, koper disusun di dekat pintu masuk, dan aroma masakan khas dapur Miranda memenuhi udara. Selena berdiri di dapur, masih mengenakan kaus sederhana dan celana santai. Di hadapannya, Miranda sedang sibuk mengisi kotak makanan besar. Wangi ayam kremes, sambal matah, dan rendang memenuhi ruangan.“Tante, ini… banyak banget,” ujar Selena sambil tertawa kecil, tapi suaranya serak.Miranda menoleh, wajahnya lembut namun matanya berkaca. “Kau itu pasti susah makan kalau di sana karena kembali harus beradaptasi lagi. Tante tahu, kan? Paling tidak ini bisa

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 147

    Pagi itu di villa terasa lebih hidup dari biasanya. Aroma aneka sarapan, roti panggang dan kopi memenuhi udara, bercampur dengan suara tawa kecil dari ruang makan yang terbuka menghadap laut. Sinar matahari menembus tirai besar, menyoroti meja panjang yang kini dipenuhi hampir seluruh anggota keluarga. Alya duduk di samping Sean, membantu Ruelle menyuapkan potongan kecil omelet ke mulutnya. Di seberang meja, Adrian dan Utari sudah datang lebih pagi. Perut Utari yang membulat tampak jelas di balik gaun santainya. Wajahnya sedikit tegang, tapi tetap tersenyum sopan saat Miranda menyambutnya dengan pelukan hangat.“Terima kasih sudah mau sarapan bersama kami,” ujar Miranda tulus.“Harusnya kami yang berterima kasih, Bu,” balas Utari. “Kami benar-benar dijamu seperti keluarga sendiri.”&ldquo

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 146

    Alya menoleh. Sosok perempuan berperut buncit berdiri di sana, mengenakan dress krem sederhana dan syal tipis di bahu. Rambutnya dikuncir rendah, wajahnya terlihat letih tapi lembut. Dia adalah Utari. Perempuan itu berhenti di ambang pintu, matanya langsung menemukan Adrian, lalu beralih ke Rey yang bersembunyi setengah di balik tubuh Alya.“Oh,” katanya pelan, seolah tak yakin harus maju atau mundur. “Aku… maaf. Aku tadinya tidak bermaksud mengganggu.”Alya menatapnya sebentar. “Tidak apa,” ucapnya tenang, meski hatinya sempat bergetar. Ia tahu pertemuan ini cepat atau lambat memang harus terjadi.Rey menggenggam jari ibunya lebih erat. “Itu… tante yang kemarin sama Papa?”

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 145

    Keheningan menelan udara vila itu. Hanya suara ombak yang datang dan pergi, seolah menjadi saksi dari pertemuan tiga hati yang pernah saling menyatu, lalu tercerai karena waktu dan keputusan yang keliru. Rey masih berdiri di dekat pintu belakang, mengepalkan erat tangannya. Tatapan matanya beralih dari Alya ke Adrian bergantian. Ia ragu, tapi juga dipenuhi sesuatu yang nyaris menyerupai harapan.“Papa?” ulangnya pelan, seperti takut kata itu hanya akan menguap. Adrian melangkah satu langkah mendekat, namun berhenti di tengah jalan. Matanya merah, suaranya parau.“Iya, Nak… ini Papa.”Rey menatapnya tanpa berkedip. Hujan kecil

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 144

    Pagi di vila tepi pantai itu tak seindah biasanya. Hembusan angin laut membawa aroma asin yang seolah menempel di dada Alya, menyesakkan. Ia duduk di tepi meja makan, menatap secangkir kopi yang sudah dingin sejak setengah jam lalu. Suara ombak dari luar jendela hanya menambah sunyi, bukan menenangkan. Sean berdiri di balkon, punggungnya menghadap ke arah Alya. Pakaian yang dikenakannya rapi, tapi wajahnya belum sepenuhnya segar. Sejak semalam, Alya tahu suaminya belum benar-benar tidur.“Dia akan datang pagi ini,” ucap Sean tiba-tiba, tanpa menoleh.Alya mengangkat wajahnya perlahan. “Apa?”“Adrian,” lanjut Sean datar. “Aku sudah bicara dengannya barusan. Dia ingin bertemu.”&nb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status