Share

38. Pusat Perhatian

Penulis: Rosa Uchiyamana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-22 15:05:50

Kira mengikuti rapat pagi itu, ia hanya duduk di samping Lia sambil memperhatikan Lia yang menyiapkan segala kebutuhan Kaisar. Kira belum berpengalaman, jadi ia harus banyak belajar dari Lia.

Saat rapat berlangsung, Lia menyadari tatapan para audiens rapat yang didominasi laki-laki itu sesekali mencuri pandang ke arah Kira.

“Orang-orang kayaknya penasaran dan tertarik sama kamu,” bisik Lia di dekat telinga Kira, membuat Kira secara spontan mengalihkan tatapannya ke arah orang-orang yang ternyata sebagian besar sedang memperhatikannya.

Kira memberikan senyuman canggung pada mereka, yang langsung dibalas senyuman oleh mereka, sebagian ada yang langsung membuang muka karena malu tertangkap basah oleh Kira.

Kai yang menyadari hal tersebut sejak tadi tampak berusaha untuk tidak peduli, tapi tangannya yang mencengkeram pulpen berkata lain. Pulpen di tangannya nyaris patah.

“Selesai untuk rapat hari ini!” ucap Kai dengan suara dingin, membuat audiens rapat terkejut karena rapat berakhir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
kan bener klien nya KAI itu Julian...kita lihat bagaimana kai akan kebakaran jenggot mulai sekarang
goodnovel comment avatar
eksa viera
ntar ada yg misuh² tak jelas ini wkwkwk
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
yeeeeey makin seruuu. drama bau gosong dimulai. kak ocha pinter banget bikin kejutan.. suka sekaliiiiii. sukurlah karna julian cuma tau kira sudah menikah dan gak tau siapa suaminya kira. jadi julian bebas akrab sama kira di depan kai.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   206. Kai Ngidam

    Kai mengerang pelan saat Kira menjauhkan bibir mereka. Pria itu merasa kehilangan. Lantas ditatapnya wajah Kira dengan tatapan memerotes.“Baby, berhenti menggodaku. Atau aku nggak akan tinggal diam,” ancam Kai dengan tatapan lembut.Kira tergelak pelan. “Aku nggak pernah bermaksud menggodamu, Mas,” bantahnya, “ciuman barusan cuma sebagai bentuk rasa terima kasihku, karena kamu ngizinin aku ketemu Luna.”“Aku tahu.” Kai mengesah panjang dan merangkul pinggang Kira, membawanya kembali masuk ke dalam kamar. “Tapi sikap kamu itu membuat aku tergoda.”Kira menyikut perut Kai sambil terkekeh kecil. Kini, pagi hari Kira terasa tenang dan menyenangkan. Kira tak pernah berani bermimpi bahwa hubungannya dengan Kai akan sampai di titik ini. Dulu, jangankan menjadi suami istri sungguhan seperti sekarang, bahkan mengobrol tanpa urat saja menjadi sesuatu yang sangat mustahil.Siang harinya, Kai menyuruh beberapa orang untuk memindahkan barang-barang d

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   205. Obrolan Pagi Hari

    Tak mampu lagi menahan perasaannya, Kira langsung memeluk Kai. Tubuhnya bergetar, tangisnya pecah di dada pria itu. Selama ini, ia selalu berharap, berdoa, menanti keajaiban, dan hari ini keajaiban itu datang.Kai membiarkan Kira menangis dalam pelukannya selama beberapa saat, lalu dengan lembut ia membisikkan, “Ayo, Mama pasti ingin melihat kamu sekarang.”Kira mengangguk, mengusap air matanya dengan punggung tangan, lalu menarik napas dalam-dalam. Dengan langkah yang mulai mantap, ia mengikuti Kai masuk ke ruangan.Saat pintu terbuka, Kira langsung melihat sosok yang sangat dirindukannya terbaring di atas ranjang, dengan wajah pucat tapi penuh kedamaian. Mata Indah terbuka, dan begitu melihat Kira, sudut bibirnya langsung membentuk senyuman.“Mama…,” lirih Kira.Tangisnya pecah sekali lagi, kali ini lebih pelan, lebih emosional. Kira berlari kecil mendekat, lalu meraih tangan ibunya yang lemah dan menggenggamnya erat.“Mama, in

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   204. Kai yang Selalu Tegang

    Seketika itu juga Kira bergegas keluar dari kamar mandi, matanya tampak berbinar cerah saat ia menatap suaminya yang tengah mengenakan kemeja putihnya. “Mas!” seru Kira sambil berjalan mendekat. Kai menoleh, tersenyum. “Kamu sudah menemukannya? Kejutan dariku?” Dengan cepat Kira menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lebar. Ia menunjukkan amplop di tangannya. Lalu tanpa banyak kata, ia menghampiri Kai dan menghambur memeluk leher pria itu sambil berjinjit. “Aku suka sekali kejutannya!” Tubuh Kai seketika berubah menegang tatkala ia mendapat pelukan dari Kira untuk pertama kalinya. Namun Kai berhasil menguasai ekspresinya dengan cepat. Kedua tangan pria itu terulur memeluk punggung ramping Kira erat-erat. “Benarkah? Kamu suka?” Kai bertanya untuk memastikan. “Hm! Sudah kubilang aku suka sekali kejutannya!” seru Kira sekali lagi. Pergi ke negara romantis seperti Perancis adalah impiannya sejak dulu. Namun dulu, impiannya itu terasa mustahil. Tak disangka-sangka, sekarang Kai-lah

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   203. Kejutan dari Kai

    Kai menarik sudut-sudut bibirnya ke atas, tersenyum menampilkan sederet giginya yang rapi. Sesekali ia menggigit bibir bawah sambil tersenyum. Dan sesekali ia menggelengkan kepalanya.“Tuan, Anda baik-baik saja?” tanya Lia dengan bisikan.Lia dan dua orang klien yang sedang bertemu dengan Kai tampak terheran-heran melihat Kai sering tersenyum sendiri, persis seperti orang yang sedang jatuh cinta.Kai berdehem, senyumannya seketika memudar tatkala ia sadar sedang berada di mana saat ini.“Maaf. Sampai mana tadi?” tanya Kai dengan suara penuh wibawa sambil membuka-buka dokumen di hadapannya.Lia menghela napas pelan, tersenyum. Lia pikir, ini pasti ada hubungannya dengan Kira. Karena sejak tadi pagi Kira tampak murung, tapi semenjak makan siang berakhir Kira justru malah terlihat sebaliknya. Begitu pula dengan Tuan Kaisar.Apalagi Lia mendengar desas-desus dari beberapa karyawan bahwa di kantin tadi Tuan Kaisar datang dengan gagahnya sambil memba

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   202. Rayuan Kaisar

    Saat jam makan siang tiba, Kai pergi sendirian ke luar kantor, yang membuat Kira merasa heran karena tidak biasanya Kai ingin pergi sendiri. Entah kemana pria itu akan pergi, Kai tidak memberitahu Kira ataupun Lia.Namun, Kira tidak mau ambil pusing. Karena toh, ia juga sedang tidak ingin berduaan dengan Kaisar.Akhirnya siang itu Kira makan siang di kantin. Ia bertemu dengan beberapa karyawan senior yang dulu pernah hadir di acara ulang tahun perusahaan. Mereka tahu bahwa Kira adalah istri Kaisar. Jadi, saat bertemu dengan Kira, sikap mereka terlihat lebih sopan dan ramah.Bahkan, mereka tak segan-segan menegur beberapa karyawan laki-laki yang menggoda Kira–yang belum tahu siapa Kira sebenarnya.Suasana di kantin sangat ramai siang itu. Kira memilih kursi di pojok dan makan sendirian. Ia sempat mengajak Lia untuk makan bersama, akan tetapi Lia sedang ada pertemuan dengan klien penting mewakili sang CEO.Kira menghela napas pelan sambil melahap makanannya tanpa selera. Rasa cemburu pa

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   201. Badmood

    “Em… apa kamu sering melakukan hal seperti ini pada Violet?”Kai terdiam sejenak, ia tengah berjongkok di hadapan Kira sambil mengancingkan piyama satinnya. “Melakukan hal seperti ini gimana maksudmu, Baby?”“Maksudku, kamu memberi perhatian lebih pada Violet setelah kalian bercinta,” gumam Kira dengan ragu. “Yah… seperti yang kamu lakukan ke aku sekarang.”Senyuman kecil terukir di bibir tipis Kai. Lalu dengan tenang ia menjawab, “Nggak pernah. Karena aku selalu mabuk kalau aku melakukan hal itu dengannya.”Kira tercenung sesaat. “Selalu mabuk?”“Ya.” Kai mengangguk, masih dengan sikap tenangnya. Tanpa menyadari perubahan raut muka Kira yang tiba-tiba berubah muram.“Selalu ya, Mas?”Merasa nada suara Kira berubah, Kai pun mendongak dan ia terkejut kala mendapati wajah wanita itu tidak seceria sebelumnya. Sial. Apakah ada yang salah dengan jawabannya? Karena pada kenyataannya, ia memang selalu mabuk setiap kali melakuka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status