Share

Keracunan Makanan

Setelah sampai di rumah...

" Naya pulang yah " ucap Naya sembari mencium kening Ayah nya yang membaca koran di teras.

" Princez nya ayah udah pulang " jawab Romeo meletakkan koran nya itu di meja samping nya, dan membawa putri nya di pangkuan nya sembari ia membelai manja pipi Naya.

" Ehemm... '' ucap Naya mengangguk dan tersenyum manis

" Tadi gimana sekolah nya? ada yang jailin kamu nggak, kalau ada bilang aja sama Ayah biar Ayah marahin " tanya Romeo masih menghelai wajah putri nya.

" hihihi... " Naya tertawa kecil sembari menutup bibir nya dengan kedua telapak tangan nya.

" Nggak ada kok yah, kalau ada pasti Naya udah bilang sama pahlawan Naya " kata Naya lagi.

" Emang siapa pahlawan kamu " tanya Romeo yang masih ingin bercanda dengan putri nya.

" Ayah " jawab nya tertawa kecil.

" Ayah janji ayah akan jadi pahlawan untuk Naya " ucap Romeo sembari mengecup pipi putri nya berulang-ulang kali.

" Ini mas teh nya " ujar Meriska yang tiba-tiba membawakan Romeo secangkir teh hangat dan meletakkan nya di meja.

" Naya sudah pulang, tadi gimana sekolah nya, pasti kamu laper kan, Tante udah masak makanan kesukaan Naya " Meriska membanjirkan perhatian nya untuk Naya.

Naya tidak merespon apapun, ia turun dari pangkuan Ayah nya setelah itu masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan kata sedikit pun.

" Kamu yang sabar ya, lama kelamaan dia pasti luluh kok sama kamu " ujar Romeo.

Meriska mengangguk dan duduk di samping Romeo menemani Calon suami nya membaca koran.

Setelah Naya ganti baju, ia menghampiri Nenek nya yang sedang mengayak beras di dapur.

" Nek  " ucap Naya sembari menuangkan segelas air.

" Ada apa nay " tanya Nenek

" Mmm... kira-kira Ayah mau nggak hadir di sekolahan Naya besok " jawab nya sembari menenggak air yang ia tuang.

" Kamu coba tanya sama Ayah kamu sendiri "

" Tapi nek Naya nggak berani, takut nya besok Ayah sibuk "

" Naya ngapain disini? mencari makanan? tante sudah menyiapkan makan siang untuk Naya di meja makan " ucap Meriska sembari membawa satu gelas kosong bekas teh nya Romeo untuk di cuci.

Naya tak merespon apapun, ia pergi keluar dan menemui Ayah nya.

Lagi-lagi wanita itu terkacangi oleh sifat Naya yang tidak menyukai diri nya.

Naya yang tidak sengaja melihat Ayah nya menonton tv lalu ia diam-diam memeluk Ayah nya dari belakang, dan menutup kedua mata Ayah nya dengan kedua telapak tangan nya.

" Siapa ini...pasti princez nya Ayah mulai jail nih sama Ayah " ucap Romeo sembari meraba tangan putri nya.

" Yeee 100 buat Ayah " ucap Naya dan ia membuka kembali mata Ayah nya.

"  Bisa aja kamu " ucap Romeo sembari mengacak-acak rambut putri nya

" Yah besok ayah bisa dateng di sekolahan Naya tidak? " tanya Naya yang masih memeluk dan merayu-rayu Ayah nya.

" Acara?? "

" Rapat yah, bisa kan yah? "

" Besok Ayah mau mengantar kakek ke rumah sakit sayang "

" Sama tante Meriska aja ya "

" Tapi aku maunya Ayah yang datang "

" Tidak bisa sayang, kakek sakit dan ayah harus mengantar kakek ke rumah sakit "

" Kenapa tidak sekarang aja yah? "

Drtttt...drttt.... ( Suara handpone Romeo bunyi )

" Iya hallo... " Romeo mengangkat telponnya.

" Apa?? sebentar-sebentar, disini sinyal nya sedikit gangguan " Romeo beranjak ke depan rumah mencari sinyal yang jelas.

Naya menatap punggung Ayah nya yang semakin menjauh dari pandangan nya, ia terlihat kesal saat Ayah nya mengabaikan omongan nya.

Meriska ingat jika Calon putri nya belum makan dan ia membawakan sepiring nasi dan lauk serta minuman untuk Naya, dan Wanita itu ingin sekali menyuapi calon putri nya.

" Selamat siang  sayang, makan ya tante suapin " ucap Meriska sembari meletakkan secangkir susu di meja. dan ia duduk di sofa ruang keluarga.

" Saya tidak lapar " ucap Naya dingin.

" Tapi ini makanan kesukaan Naya lo, makan ya nak, tante mohon " pinta wanita itu.

Naya diam sesaat, ia berpikir sejenak. selama ini ia tidak pernah merasakan suapan dari seorang ibu, dan kali ini kesempatan ia untuk merasakan hal itu.

Tak disangka akhirnya Naya mengangguk dan tersenyum manis pada wanita itu.

Wanita itu memasukan sesendok nasi ke mulut Naya dengan ala pesawat terbang.

" Aaaa nyammm " masuk di mulut Naya dan ia menelan nasi itu.

" Gimana nay? enak kan? " tanya Wanita itu.

"  Iya tan " Jawab nya.

Beberapa menit kemudian Naya memutah kan nasi nya kembali dan ia kejang-kejang, Meriska pun panik.

" Nay...naya kamu kenapa nak " teriak wanita itu menangis.

" Mas, buu " Wanita itu meminta bantuan.

Saat Romeo mendengar Meriska menangis ia pun menutup telponnya dan lari menghampiri Meriska begitu juga dengan Nenek yang tadi nya sedang mengayak beras.

" Ini naya kenapa mer?? " tanya Romeo panik.

" Aku juga tidak tau mas, tiba-tiba Naya kejang-kejang " jawab Wanita itu masih menangis

" Astagfirullah Naya, Rom mending kamu cepetan bawa anak mu ke rumah sakit " ucap Nenek.

Tanpa basa-basi Romeo menggendong anak nya dan membawa nya ke rumah sakit menggunakan Taxi. wanita itu pun ikut.

Setelah sampai di rumah sakit, Romeo menoleh sekeliling nya, ia kebingungan mencari pertolongan.

" Susterrr tolongin anak saya sus " teriak romeo.

" Sus tolongin anak saya sus " Romeo menanggil salah satu suster yang mendorong kursi roda kosong.

Suster itu segera menghampiri Romeo, dan mendorong Naya ke UGD dengan kursi roda.

Setelah sampai di ruang UGD...

" Bapak sama ibu harap tunggu di luar dulu ya " pinta dokter dan langsung membawa Naya masuk ke ruang UGD.

Romeo dan Meriska menunggu di kursi depan ruang UGD, mereka terus di banjiri dengan rasa kepanikan.

Romeo tidak sanggup melihat putri nya terbaring lemah dan tidak berdaya, ia terus berdoa kepada tuhan agar putrinya baik-baik saja.

Beberapa menit kemudian...

Dokter dan suster keluar dari ruangan itu.

" Dok dok gimana keadaan anak saya " tanya Romeo ke dokter itu.

" Anak bapak dan ibu keracunan makanan, tapi tidak usah khawatir karena kondisinya sekarang mulai membaik " jawab Dokter.

" Boleh kita jenguk dok? " tanya Romeo lagi

" Boleh silahkan saja, saya tinggal dulu ya pak buk. selamat siang " Ujar Dokter itu dan pergi.

Romeo dan Meriska pun masuk ke ruang UGD.

" Nay...naya bagun nak " pinta Romeo dan mengangkat punggung tangan kanan anak nya lalu mengecup nya dan mengelus kening nya juga.

Naya masih tidak sadarkan diri, beberapa menit kemudian Naya sadarkan diri dan melihat disekeliling nya.

" Yah, ini naya dimana " tanya nya setelah sadarkan diri.

" Naya kamu sudah bangun nak, Naya sekarang di rumah sakit " jawab Ayah nya sembari mencium kening putrinya berulang-ulang kali.

" Kata Dokter naya keracunan makanan, emang tadi waktu di sekolah Naya makan apa sih nak " tanya Romeo.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status