Home / Romansa / Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel / Bab 11 Orang yang Ada di Mana-mana

Share

Bab 11 Orang yang Ada di Mana-mana

Author: Panda
Setelah melarikan diri, Meghan kembali ke kamar tamu dan duduk di atas tempat tidur yang baru disusun, dengan napas terengah-engah. Setelah beberapa saat, seolah-olah tiba-tiba teringat sesuatu, dia berlari masuk ke kamar mandi.

Meghan melepas pakaian rumahnya dan menghidupkan pancuran air. Hanya dengan memikirkan bahwa dia dipeluk oleh pria itu semalaman membuatnya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi dengan dagu yang baru saja dicengkeram oleh pria itu.

Belasan menit kemudian, Meghan keluar dari kamar mandi dengan dagunya yang merah. Ini cukup menunjukkan betapa dia membenci sentuhan pria itu.

Untung saja, mandi bisa membantu meredakan emosinya. Sambil mengambil beberapa barang dari koper dan merapikannya, Meghan mengambil ponselnya dan menelepon Wesley.

Meskipun merasa enggan, jika Meghan harus tinggal selama tiga bulan lagi, dia harus membereskan beberapa hal. Di sisi lain, suara Wesley telah terdengar dari ujung telepon.

"Bos, ada instruksi apa?"

"Sebelumnya ada kompetisi piano internasional, bukan? Masukkan ke dalam jadwalku sekarang."

"Maksudnya, kompetisi piano di mana Bos diundang sebagai juri? Bukankah awalnya Anda tidak berencana untuk pergi?"

"Atur jadwal perjalanan dan penerbangan," balas Meghan dengan tenang tanpa menjawab pertanyaan Wesley.

Mendengar keheningan dari ujung telepon, Wesley menjawab dengan serius, lalu menutup telepon.

Sebenarnya, ketika Meghan menerima undangan itu, dia memang tidak berniat untuk pergi. Namun, kemudian dia melihat daftar peserta yang dipublikasikan di situs kompetisi.

Monica.

Ketika melihat nama ini, Meghan tak kuasa menahan senyumannya. Mana mungkin dia melewatkan kesempatan yang sebagus ini?

Pada saat bersamaan, asisten Danzel telah mengirimkan detail penerbangan ke teleponnya. "Tuan Muda, sebagai sponsor kompetisi piano internasional, Anda juga perlu hadir secara langsung."

Dua hari kemudian, Meghan berangkat dengan naik pesawat. Ketika berjalan ke kabin kelas satu, dia melihat wajah yang familier. "Tuan Danzel, Anda benar-benar ada di mana-mana, ya?"

Meghan merasa agak kesal dan duduk di kursi dengan kasar. Sementara itu, Danzel tidak bisa menyembunyikan keheranan di wajahnya ketika melihat Meghan. Penerbangan ini tidak memiliki transit di tengah perjalanan, jelas bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama.

Setelah menduga-duga, Danzel merasa tertarik dan mengajukan beberapa tebakan. "Kamu juga ikut berpartisipasi dalam kompetisi?"

Awalnya, Meghan tidak tahu tujuan perjalanan dinas Danzel kali ini. Namun, saat mendengar pertanyaan itu, hatinya terasa dingin. Jelas sekali, keduanya tidak hanya berada di pesawat yang sama, tetapi juga menuju ke tempat tujuan yang sama.

"Kapan kamu belajar main piano? Kenapa aku tidak pernah mendengarmu menyebutkannya sebelumnya?" tanya Danzel.

Meghan yang awalnya berniat untuk beristirahat, akhirnya membuka matanya dengan malas saat mendengar pertanyaan berulang kali dari Danzel.

Sepertinya perjalanan ini benar-benar akan membuatnya merasa kelelahan secara fisik maupun mental.

Awalnya, dia berpikir bahwa perjalanan dinas mendadak ini akan memungkinkannya untuk terbebas dari Danzel selama dua hari. Namun, sekarang sepertinya tidak akan berakhir seperti itu ....

Meghan tahu bahwa jika dia tidak memberi jawaban, perjalanan ini tidak akan berakhir dengan tenang.

"Apa ada yang perlu dibahas dalam hal ini?" Meghan mengalihkan pandangannya dari wajah Danzel, lalu menunduk dan mulai mengutak-atik kuku jarinya.

"Selain itu, masih banyak hal yang tidak diketahui Anda, Tuan Danzel. Aku tidak ingin menyita waktu berharga Anda dengan omong kosong," balas Meghan.

"Tidak masalah, kamu ceritakan saja semuanya padaku."

Awalnya, Meghan menyangka ego Danzel sangat tinggi dan dia pasti tidak akan melanjutkan pertanyaannya lagi. Namun, siapa sangka, Meghan juga tidak terlalu paham dengan pria ini.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status