Share

Bab 5

Author: Hazka Thika
last update Last Updated: 2025-01-24 11:46:04

Visha melerai kedua pria dewasa tersebut yang sedang aduh jotos, lebih tepatnya hanya sang mantanya itulah yang lebih dominan memukul Ehsam. Sedangkan pria yang menjadi suaminya itu hanya berusaha menangkis setiap kepalan tangan itu, hingga membuat pemiliknya menjadi semakin emosi karena tidak mengenai sasaran.

“Kamu gila, ya. Sembarangan aja memukul orang!”

Tangan Visha yang meraih lengan pria yang menjadi korban itu untuk menyanggah tubuhnya. Ia benar-benar tidak menduga jika Ryu akan melalukan hal kriminal seperti itu sungguh sangat menjijikan.

Sejak awal ia tahu kalau berdebat dengannya sama saja kita bicara dengan angin, makanya ia meminta Ehsam untuk tidak menghiraukan Ryu. Apalagi dengan situasi jalanan yang sepi seperti kuburan.

“Iya aku memang gila, dan itu semua gara-gara kamu menikah dengan pria yang nggak jelas ini.”

“Kamu sendiri gimana? Bukannya kamu yang memulai semua ini, hah?”

“Tapi, aku nggak sampai kepikiran mau menikahi Luna, Sha. Bahkan saat aku melakukan kejadian itu pun yang terbayang cuma kamu,” sanggah Ryu membelah diri.

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di wajah pria yang ada di hadapannya itu.

“Kamu sadar nggak sih, dengan apa yang kamu lakukan, hah?” Visha menarik napas dalam, bahkan sekujur tubuhnya mulai gemetaran karena menahan emosi yang memuncak.

Bagaimana mungkin dirinya menjadi bahan fantasi pria ini selagi berduaan dengan perempuan lain, sama sekali tidak masuk akal.

Visha menyeret kakinya yang masih gemetar itu menuju mobil, melihat itu Ehsam pun segera mengikutinya dan meninggalkan Ryu yang masih terpaku akibat apa yang baru saja dilakukan gadis cantik itu padanya.

 

“Dasar pria brengsek! Bisa-bisanya dia justru playing victim setelah apa yang dia lakukan,” sungutnya.

 Ehsam meraih tangan Visha yang masih bergetar serta memerah itu, gadis itu juga pasti merasa kesakitan karena sudah menampar wajah mantan kekasihnya. Ia benar-benar terkejut jika Visha yang terlihat lemah lembut itu justru bisa melakukan hal seperti itu.

“Kasihan dia. Apa sebaiknya aku berhentikan saja dulu, ya?” pikir Ehsam. Ia pun mencari tempat yang bisa untuk parkir.

Visha melihat sekeliling, ia takut jika Ryu mengejar mereka lagi karena Ehsam baru saja menghentikan laju kendaraannya.

“Apa dia membuntuti kita lagi?”

Ehsam bergeleng, sambil tersenyum. Saat Visha sedang bingung, ia lalu meraih tubuh gadis itu dan memeluknya. Awalnya dia menolak, namun Ehsam tidak melepaskan rangkulannya dengan gadis yang masih sedikit gemetaran itu.

“Lepaskan saja semuanya,” bisik Ehsam lembut sambil menepuk-nepuk punggung Visha dengan pelan.

Hening.

Beberapa menit kemudian terdengar suara isak tangis dari gadis itu. Ehsam mengerti bagaimana hancurnya perasaan Visha ketika dikhianati oleh dua orang yang sangat dipercayanya sekaligus.

Dulu saat pertama kali bertemu dengannya, gadis itu sama sekali tidak menangis bahkan sampai ia mengantarkan kembali ke rumahnya. Tetapi sejak melihat ia merusak bingkai foto itu. Ehsam sadar jika Visha hanya gadis biasa yang bisa juga rapuh.

“Astaga wajahmu terluka?” Visha baru menyadari jika pipi Ehsam kini terlihat memerah.

“Aku baik-baik aja.”

“Kenapa kamu tadi tidak membalas pukulan dia, sih? Harusnya kamu balas, biar dia tahu juga rasa sakitnya gimana.”

Ehsam hanya tersenyum mendengar omelan gadis itu, ia lega karena Visha sudah bisa mengendalikan emosinya. Bahkan tubuhnya saja sudah tidak bergetar seperti tadi.

“Jangan bilang kalau kamu sebenarnya nggak bisa berantem, ya?” tebak Visha.

“Hm, iya sih.”

“Pantas aja!”

 

***

 

Akhirnya mobil mereka pun sampai di halaman rumah yang terlihat minimalis modern dengan desain yang simple serta garis-garis tegas berwarna abu-abu.

“Astaga, kalian habis berantem di jalan?” tanya seseorang yang menyambut mereka, yang langsung disikut oleh Ehsam.

“Oh iya, Sha. Kenalin ini Marcel, saudara aku.” Ehsam mengenalkan pria bernama Marcel itu pada Visha, sebab waktu acara pernikahan kemarin ia sama sekali tidak sempat mengenalkan padanya.

“Halo, Kakak Ipar yang cantik.”

Visha hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya sedikit, kemudian ia pun bertanya apakah di rumah ada stok obat untuk luka kepada Marcel. Namun karena pria itu bilang tidak punya, akhirnya ia pun pamit pergi ke apotik yang ada di sebrang jalan. Tadinya, Ehsam tidak mengizinkan Visha untuk pergi sendiri, tetapi karena Visha memaksa ia pun akhirnya menuruti kemauan Visha.

“Hah, serius ada yang berani memukul wajah seorang, Ettore?” Pria itu terkejut ketika mendengarkan apa yang baru saja terjadi.

“Jangan sebut nama itu di sini!” potong Ehsam sambil melempar gelas yang ada di meja, namun berhasil ditangkap oleh Marcel.

“Scusa! Habisnya aku nggak biasa memanggilmu dengan siapa itu, E_ehsam?” ujarnya sambil tertawa, hingga membuat Ehsam kesal.

“Eh, bagaimana malam pertamanya? Sepertinya dia lebih ganas dari putri keluarga Salvatore,” godanya ketika melihat jejak di bibir bawah Ehsam.

Ehsam menginjak kaki pria itu dengan sangat keras, sampai pemiliknya meringis kesakitan. Saat matanya menangkap sosok Visha yang baru saja masuk ke pagar rumah.

Ia langsung memasang senyuman termanisnya menyambut gadis itu yang menginjakkan kaki ke dalam rumahnya, sedangkan Marcel memilih pergi meninggalkan sepasang pengantin baru itu setelah menyuguhkan minuman serta makanan ringan untuk mereka.

“Aku sudah bilang kalau aku baik-baik aja,” ucapnya sambil memegang tangan Visha yang sedang mengompresnya menggunakan physiopack.

“Tapi kalau nggak langsung di kompres nanti malah justru lebih parah. Kamu nanti belajar bela diri ya sama bodyguadnya, Papa,” saran Visha.

Ting!

Suara barang yang baru saja jatuh ke lantai dari arah meja bar yang ada di dapur. Baik Visha maupun Ehsam menoleh secara bersamaan, dan mereka mendapati Marcel yang sedang tersenyum kaku sambil mengambil barang yang ternyata adalah sebuh sendok itu.

“Apa dia sengaja biar terlihat lemah di depan anak pemilik perusahaan kimia itu?” bantin Marcel yang mendengar percakapan keduanya.

Memang di rumah itu, antara ruang tamu serta dapur tidak ada sekat sama sekali.  Bahkan di sana tidak ada yang namanya ruang keluarga karena sudah menyatu di tempat penerimaan tamu itu sendiri.

“Oh iya, kamarnya di mana?” tanya Visha yang selesai mengompres sambil memberikan salep memar pada pipi Ehsam.

“Kamar? Siapa?” Ehsam terlihat bingung.

“Ya, kamar kamu, lah! Aku mau bantuin kamu packing barang yang mau di bawah untuk ke rumah.”

Visha merasa tidak enak hati, karena sudah membuat Ehsam menjadi terluka seperti itu, Jadi ia berinisiatif untuk membantunya mengemasi barang-barang penting yang akan dipindahkan. Sejak pertemuan Ehsam dengan Papanya kala itu, ia memang mendengar jika pria itu akan menetap di kediamannya.

“Kok, diam saja? Jangan-jangan aku memang nggak boleh ya masuk ke kamar kamu?”

“Bukan gitu, tapi ….” Nada suara Ehsam yang bergetar terdengar seakan sedang berusaha untuk menyembunyikan sesuatu, bahkan dahinya saja kini sudah berkeringat dingin.

 

***

 

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 26

    “Ka_kamu kenapa belum tidur?”Ehsam mencoba tersenyum pada Visha, ia melihat mata istrinya itu sudah sangat lelah, namun kenapa dia justrubelum tidur? Atau se benarnya sudah terlelap tapi malah terbangun olehnya. “Aku nunguuin kamu dari tadi.” Visha lalu merapatkan tubuhnya ke Ehsam. “Gimana Marcel? Dia baik-baik aja, kan?” sambungnya.Ehsam mengangguk pelan, sambil menjauhkan tanganya yang terluka agar tidak tersenggol oleh Visha yang kini memeluknya erat.“Syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya.”“Iya, aku juga.”Visha tersenyum senang mendengar kabar itu dari Ehsam, sejak kepergian Ehsam untuk menemui Marcel benar-benar membuatnya sangat khawatir. Selain mencemaskan perasaan saudara suaminya yang sedang patah hati itu, Visha juga takut, kalau seandainya mereka berdua yang justru bertengkar, karena salah paham.Melihat suaminya itu kini pulang selamat tanpa ada bekas luka, sungguh membuat Visha sangat bersyukur. Tangan Visha mengusap wajah Ehsam secara perlahan, menikmati se

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 25

    Ehsam melihat Marcel yang langsung berdiri dari tempat duduknya, sambil mengepalkan tangan dengan kuat. Matanya juga dipenuhi kabut amarah yang menyala. “Sudahlah, aku tidak apa-apa.” Ehsam mencoba meredam emosi yang ada dalam diri sahabatnya itu. Ia tahu betul, bagaimana pria itu jika sudah emosi, tapi menurutnya ini bukan saatnya untuk Marcel ikut campur. Lagipula yang dia hadapi hanya bocah yang sedang bermain layaknya seorang bos besar. Sungguh bukan tandingan Marcel. Jadi, Ehsam pikir buat apa diladeni orang yang seperti itu. Sama sekali tidak ada untungnya. “Apa yang melakukannya itu pria brengsek, mantan kekasih dari istrimu?” tebak Marcel kemudian. “Bukan! Tapi orang suruhannya.”Tangan Ehsam meraih kotak obat yang ada di laci, kemudian ia pun mulai menyiramkan cairan antiseptik ke telapak tangannya sendiri. “Apa? Orang suruhan? Berani sekali dia menyuruh orang untuk melukaimu seperti ini.” Marcel kemudian membantu Ehsam mengobati lukanya, sebenarnya Ehsam menolak tapi,

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 24

    Ehsam meringis sambil memegangi perutnya yang baru saja terkena pukulan, untung saja wajahnya yang tampan itu tidak sampai mencium lantai, saat tubuhnya tersungkur. Kalau sampai hal itu terjadi, entah bagaimana ia mengatakannya pada Visha saat pulang nanti.Lagipula saat ini pikirannya benar-benar sangat kacau, karena memikirkan sahabatnya itu yang belum tahu di mana keberadaannya. Sehingga ia sama sekali tidak berpikir jika orang suruhan Ryu itu akan memukulnya.‘Sialan. Bisa-bisanya di saat seperti ini, aku malah diajak main-main dengan bocah ingusan, ck!’ pikir Ehsam, sambil berdiri.Ehsam menautkan tangan sambil membunyikan tulang di ruas-ruas jemarinya. “Aku tidak ada waktu untuk bermain sama beruang! Jadi, ayo sini kembalikan kunci mobil itu, atau kamu akan menyesal.”Pria bertubuh besar itu lantas tertawa terbahak-bahak, mendengar ucapan Ehsam yang seakan meremehkannya. Dia lalu meletakkan kunci itu di atas atap sunfroof mobilnya.“Ambil saja sendiri, itupun kalau kamu bisa m

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 23

    Setelah mengambil motornya yang Ehsam parkiran di mall untuk mengantar Visha pulang, akhirnya ia pun kembali ke mansion.Ehsam sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, sejak kejadian di restoran jepang tadi. Pikiran Ehsam semakin kalut, ketika tidak mendapati mobil pria itu di basement. Itu bertanda jika Marcel belum menginjakkan kakinya kembali, sejak ia pergi meninggalkan mansion. “Ck! Nggak aktif lagi nomornya.” Ehsam mencoba menelpon ke nomor handphone lain milik Marcel, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara benda bergetar yang terletak di dekat meja laptop, tidak jauh dari tempatnya berdiri.“Sial. Dia juga tidak membawa handphonenya yang ini lagi.” Ehsam terlihat sangat frustasi, ia benar-benar cemas dengan kondisi mental Marcel.Ehsam paham betul, pria itu pasti sangat malu sekali. Atau bahkan mungkin rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi. Ketika mengungkapkan perasaannya di hadapan orang banyak, tapi justru ditolak mentah-mentah begitu saja. Ehsam menjatuhkan

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 22

    Visha bingung, melihat Ehsam yang masih mematung, bahkan tangannya yang berada di area itu tidak bergerak. Membuatnya sedikit jengah, apa miliknya tidak sebanding dengan perempuan tadi, kah? Jujur saja melihat ada perempuan yang tiba-tiba menghampiri, serta melakukan hal yang tidak senonoh di depan mata membuat darahnya menjadi mendidih. Apalagi saat, dengan sengajanya perempuan gila itu menggesekkan bagian dadanya ke lengan suaminya ini. Rasanya ia ingin sekali menjambak, serta menendangnya dari sisi Ehsam. Namun, nyatanya ia hanya bisa terdiam melihat adegan tersebut. Tanpa melakukan apapun, tidak saat ketika ia memergoki mantannya yang sedang asik bercumbu. Di sisi lain, ia juga bersyukur jika Ehsam juga merasa tidak nyaman atas kehadiran makhluk astral itu. Ia juga melihat beberapa kali Ehsam sudah mencoba untuk menghindar dari makhluk itu. Tadinya Visha ingin melakukan hal ini ketika mereka kembali berada dalam mobil, Visha ingin Ehsam melupakan pesona dari tubuh perempuan ya

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 21

    Ehsam melihat kepergian Marcel dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, tadinya ia memang sangat marah kenapa Marcel membiarkan perempuan yang bersamanya itu bisa sampai ke tempat meja. Kenapa dia tidak menjagainya dengan baik, atau bila perlu segera mengajak pergi perempuan itu dari sini. Namun, saat melihat bagaimana dia menebus kesalahannya di depan semua orang seperti tadi, bahkan sampai mempermalukan dirinya sendiri. Ia merasa jadi tidak enak hati, kobaran api yang sudah menggunung itu tiba-tiba lenyap, yang tersisa kini hanya perasaan sedih sekaligus khawatir atas Sepeninggalan pria itu dari ruangan ini.Ehsam menghela nafas dalam, tenggorokannya kini terasa pahit. Ia jadi ikut merasakan, apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Ia tidak tahu pasti, itu semua hanya sandiwara semata yang dibuat oleh Marcel, agar rencana mereka tidak ketahuan oleh Visha dan Clarie. Atau memang sebuah pengungkapan, untuk semua perasaan yang terpendam selama ini.Jika semua hanya rekayasa, agar d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status