Share

Bagian 17: Taktik Nona

Gayatri terus mengomel. Sikap Eka tak berubah. Dia masih saja bertingkah menyebalkan. Sementara Jihan berkata-kata manis, seolah menenangkan, padahal jika ditelaah justru terasa semakin menjelekkan Eka.

Surtini meremas jemari. Dia harus sekuat tenaga menahan diri agar tetap diam. Gadis itu ingin sekali mengungkapkan kebenaran, tetapi rasa patuh kepada Eka menahannya.

"Sepertinya, kamu perlu tambahan pelajaran etika! Aku akan mengirim guru etika yang baru," putus Gayatri akhirnya.

"Tidak perlu membuang uang Anda, Nyonya Besar. Guru etika hanya sia-sia."

"Kamu harus nurut apa kata Oma, Eka," bujuk Jihan dengan raut wajah sok keibuan, padahal senyuman puas terukir samar di sudut bibirnya.

"Memukul kaki pelayan hingga pincang sebelah," celetuk Eka tiba-tiba.

Gayatri mengerutkan kening. Dia mungkin tak mengerti arah pembicaraan Eka. Namun, si menantu yang berdiri di sebelahnya tampak menelan ludah. 

"Menyiram pelayan yang c

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status