Call Me Ka
“Nges bagaimana skripsi lo udah di ACC?”
Karena Daisha susah di hubungi. Aileen memutuskan datang ke rumah Daisha. Ternyata benar kalau handphone Daisha sedang di cas dan dia sedang mengerjakan skripsi.
“Kapan lo datang? Udah Alhamdulillah senang banget nih gue. Tinggal memenuhi persyaratan untuk ujian skripsi saja.”
“Syukurlah … segera sat-set supaya lo bisa segera lulus.”
“Iyah ni gue proses mengumpulkan persyaratan, lo tenang aja deh. Eh gimana interview lo kemarin?”
“Nggak tahu Nges. Masa iya katanya jadi Admin eh ternyata disuruh jadi sales. Kan nggak cocok sama pengumumannya, kalau dari awal bilang jadi sales ya gue maklumin. Tapi ini pengumumannya admin eh di sana malah jadi sales, nggak jelas banget.”
Memang setelah lulus Aileen hampir tiga bulan rajin melamar kerja sana-sini, meski sudah berkali-kali
Call Me KaNenek dan Agam kaget melihat Aileen langsung lari ke luar rumah. Mereka pikir Aileen akan pulang, tapi tidak berapa lama mereka mendengar teriakan Aileen dari dalam kamar Daisha.“Ai, lo ada di dalam kamar Daisha?”Tok tok tok.Agam dan nenek langsung bergantian mengetok kamar Daisha.“Ya Allah Nges, lo kenapa bisa kek gini. Kamar lo kunci, nggak keluar kamar segala, telepon nggak diangkat juga.”Setelah mengomeli Daisha. Aileen membuka pintu kamar yang ternyata ditutupi meja oleh Daisha. Setelah berhasil menggeser meja, pintu dibuka dan Agam serta nenek langsung masuk ke kamar Daisha.“Ya Allah…” Nenek syok.“Nges, lo kenapa?” Agam tambah syok.Posisi Daisha ada di pojok kamar. Dia merenung di pojokan sambil memegang lipstik merah. Wajah Daisha celemotan di mana-mana. dia menulis kalimat di lantai pakai lipsti
Call Me KaMatahari sejak pagi tak pernah nongol, bahkan dunia seakan di penuhi dengan embun. Pandangan mata pun tidak bisa leluasa melihat , saking banyaknya embun yang turun. Entah, pagi ini pagi apa. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan.Daisha penasaran apa mereka akan jadi keluar di cuaca seperti ini. Layaknya tidak diizinkan untuk keluar dari rumah.“Ni orang jadi nggak sih keluar? Ini dah pukul 9 pagi di hubungi nggak ada balasan dari tadi.”Daisha menggerutu sambil sesekali mengintip pintu rumahnya.“Kenapa Nak?”Nenek heran sedari tadi cucunya kayak setrika.“Ini nek, Aileen kemarin ngajak keluar pagi dan dia bilang mau jemput aku. Eh ini dihubungi nggak nyaut dan ini cuacanya nggak mendukung banget buat keluar nek.”“Hems, mungkin Aileen sedang sibuk. Iya, kalau dia udah janji mau jemput kamu berarti nanti Aileen pasti kesini. Sa
Call Me KaMelukiskan luka yang tidak pernah ada penghapusnya. Kini semua yang Aileen anggap sebagai kebahagiaan sudah musnah. Dia terlalu bersemangat dengan doanya, tapi setelah tahu semuanya. Dia meyakini doanya tidak pernah dikabulkan oleh Tuhan.Aileen melewati hari-hari seperti biasanya. Dia sudah pasrah dan tidak mau berhubungan lagi dengan Nevan. Apalagi sudah beberapa minggu ini Nevan juga jarang menghubunginya. Aileen tidak meminta penjelasan apapun juga. Intinya semuanya sudah jelas bagi Aileen.Ai, minggu sore lo sibuk nggak? Ke Café Mbok Jum yuks!Daisha mencoba mengirim pesan ke Aileen. Soalnya sejak kejadian itu mereka jarang bertemu, saking sibuk dengan kegiatan masing-masing.“Semoga Aileen besok nggak sibuk. Amin.” Doa Daisha.Aileen langsung membaca dan membalas pesan Daisha. Besok dia bisa bertemu dengan Daisha.Okke, aku besok free. Besok
Call Me KaNostalgia ada karena kenangan, tapi kini Aileen tidak bisa membuat kenangan itu menjadi nostalgia. Dia melalang buana melupakan semuanya. Dia ingin berada dalam rasio yang jelas hingga tidak di temui lagi sesuatu yang membuatnya menangis.“Ayah, ibu, Kak Deon. Aileen minta izin mau ikut Kakek dan Nenek di Kalimantan. Di sana Aileen mau cari kerja dan nanti Aileen pastikan sering pulang untuk menjenguk ayah, ibu, dan kak Deon … dan untuk pekerjaan aku sekarang, aku mau keluar dan ini masih masa training belum teken kontrak. Jadi, Aileen bisa risent. Ayah, ibu, Kak Deon. Bagaimana?”“Masalahmu apa to nak? Bilang ke Ayah dan Ibu. Kenapa kamu tiba-tiba izin ikut Kakek dengan wajah ceria dan senyam-senyum seperti itu?” Ibu tahu jika senyum Aileen itu palsu.Kak Deon sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan adik kesayangannya itu.“Lo nusul Kakek, karena ad
Call Me Ka“Yuhuuu, besok hari pertamaku jadi mahasiswa. Nggak pake seragam abu-abu lagi gue, bye, bye seragam abu-abu kesayangan yang penuh kenangan. Muachhh.”Seorang gadis lompat-lompat tertawa bahagia, sambil mencium baju sekolah SMA.“Seneng banget lo hari ini? Gue dulu aja masuk kuliah pertama nggak segitu senangnya, malah bodoh amat banget.”Seorang laki-laki duduk sambil terheran-heran, melihat kelakuan gadis tersebut.“Apaan sih kak, kan besok itu gue hari pertama dipanggil mahasiswa, gue kan sudah memimpikan ini sejak lama kak. Ingin segera lulus dan masuk kuliah dan dipanggil mahasiswa. Waw pasti Amazing rasanya.”“Lebay lo, lo nggak tahu aja dunia perkuliahan. Ingat ya kalau lo udah ngerasain dunia perkuliahan udah lo pasang hati baja aja.”“Hih, kakak ganggu saja, sana pergi ke kamar kakak sendiri!”“Nih ya, gue
Call Me Ka“Mahasiswa, mahasiswi baru diharapkan segera berkumpul dan berbaris di lapangan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Aba-aba ke sepuluh semuanya harus sudah standby di barisan menurut kelompok masing-masing. Satu, dua, tiga ….”Hari pertama OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) sudah diharuskan untuk menginap di kampus dan pulang besok sorenya lagi. Semua mahasiswa-mahasiswi baru harus sudah berkumpul sebelum pukul tiga sore.Sayangnya nasib baik tidak memihak pada Aileen dan Daisha. Aileen pagi-pag tersentak karena ingat dia belum membeli barang yang harus dia bawa pas OSPEK.Apesnya pukul dua sore, Aileen harus membangunkan Daisha dulu yang ketiduran, karena Daisha lupa hari itu ada OSPEK dan harus menginap di tambah harus membawa beberapa barang.Selain menunggu Daisha bersiap. Aileen juga menemani Daisha membeli barang-barang yang harus dibawa.
Call Me KaBulan berganti bulan, genap dua semester sudah Aileen dan Daisha masuk bangku kuliah. Pengalaman pertama yang dialami Aileen ternyata semakin membuka lebar jalan Aileen terkenal.Terbukti karena kejadian tersebut kini Aileen mempunyai hampir dua puluh ribu pengikut di media sosial instagramnya.Bahkan kini perkembangan hubungan Aileen dan Nevan mendekati fase yang lebih serius. Bahkan dulu yang terkesan sebagai musuh bebuyutan, kini berubah seperti orang yang bahagia melihat orang yang disukai.Sore itu cuaca sedang mendukung desir angin sepoi berhembus pelan dan candikala terlihat jelas di ufuk timur seolah membelah awan. Aileen masih membujuk Daisha untuk mau menemaninya saat itu.“Cunges, please temenin gue ketemu sama kak Nevan ya! Iya kale gue nemuin dia sendiri.”Aileen memelas.“Nggak mau. Entar gue jadi obat nyamuk kalian gitu?”Daisha menola
Call Me KaSemakin hari hubungan Aileen dan Nevan bagaikan dua kutub magnet yang saling berlawanan, namun tidak bisa dipisahkan. Ada kalanya ketika mereka sama-sama tidak sibuk, memutuskan hangout bersama. namun, hubungan mereka belum banyak diketahui orang.“Terimakasih banyak sudah mengantarkan saya pulang kak. Dan untuk ini mohon maaf saya tidak bisa menerima, Saya merasa ….”“Ini sebagai tanda terimakasih saya, karena kamu sangat bersungguh-sungguh dalam menjalani olimpiade kamu dan sebentar lagi kamu akan menjalani olimpiade yang kedua. Anggap saja ini adalah bentuk dukungan semangat dari aku untuk kamu. Kamu terima ya!”Ucapan Aileen langsung dipotong oleh Nevan sambil mendorong paper bag yang disodorkan Aileen kepadanya. Senyum manis yang selalu menghiasi sudut bibir Nevan selalu membuat Aileen terlena, hingga Aileen tidak bisa menolak apa yang diberikan Nevan.Tan